Kuliner Banjarmasin memang berbeda dari kota lainnya. Terlebih ketika kamu mencoba kulineran di pasar terapung. Tentu kamu bakal makan diatas jungkung. Jungkung adalah sebuah perahu yang digunakan para penjual diarea pasar terapung. Ngeri-ngeri sedap ya ketika menyantap makanan diatas aliran sungai yang menggoyang jungkung. Jangan khawatir akan tenggelam ya, karena jungkung terbuat dari kayu yang sangat kuat dan pastinya bisa menahan beban.
Baca juga : Indahnya Panorama Alam di Taman Alam Wawai Lampung
Pasar terapung ini akan ramai hanya pagi hari. Jadi untuk kamu yang ingin sarapan pagi, cocok sekali memilih menu kuliner di pasar terapung. Para Acil sebutan pedagang perempuan selalu menawarkan berbagai jenis dagangan termasuk makanan hingga camilan tradisional khas Banjarmasin. Para Acil ini selalu menggunakan bahasa Banjar, jadi jangan kaget ketika mereka tidak menggunakan bahasa Indonesia, banyak pedagang lainnya bakal membantu menerjemahkan. Nah, apa saja sih kue tradisional khas Banjarmasin yang biasa di jajakan di Jungkun ini.
Wadai lpau
Wadai Ipau satu ini dulunya hanya ada saat Ramadhan dan lebaran. Namun sekarang banyak yang menjual disetiap waktu. Kue terkenal ini merupakan perpaduan antara rasa kuliner Arab dan Melayu. Mirip dengan lasagna dari Italia, ipau memiliki lapisan-lapisan, dimana tiap lapisnya diberi daging sapi.
Terdiri dari dua macam yaitu kering dan basah. Jenis yang basah adalah ipau kering yang diguyur kuah santan. Rasanya perpaduan antara manis dan gurih. Rasa manis berasal dari saus santan, sementara gurihnya dari lempengan ipaunya.
Lempeng Hangit
Lempeng Hangit salah satu makanan tradisional khas Banjarmasin yang turun temurun dari nenek moyang asli Banjarmasin. Nama hangit diambil dari kata dalam bahasa Banjar yang berarti gosong.Bentuknya bundar pipih seperti roti maryam atau seperti kue modern layaknya pancake.
Kue ini berbahan dasar dari tepung singkong dan campuran pisang yang dimasak dengan digoreng sangrai tanpa minyak layaknya di panggang. Namun jaman modern kali ini kue Lempeng Hangit berinovasi layaknya rasa pizza.
Gagampam
Gagampam salah satu kuliner khas Banjarmasin yang terbuat dari singkong atau gumbili kayu sebutan singkong dalam bahasa Banjar. Bahan gagampam kemudian dikukus dalam cetakan. Setelah matang wadai ini dimakan dengan guyuran air gula merah atau gula aren. Selain rasanya yang istimewa, gagampam juga termasuk makanan yang menjadi bagian dari ritual adat Banjar.
Gagampam memiliki cita rasa yang manis legit serta bertekstur kenyal ini bisa kamu temui di pasar-pasar tradisional. Cara nikmat menyantap gagampam ini ketika pagi hari disertai minuman hangat teh atau kopi.
Sate Udang Galah Goreng
Siapa nih penggemar sate, sangat menyesal ketika main ke pasar terapung tidak mencicipi sate udang. Khususnya di pasar Siring sungai Martapura, ada gorengan istimewa yang jarang ditemukan di tempat lain. Udang yang diambil langsung dari sungai Martapura ini kemudian digoreng dengan tepung lalu ditusuk bertumpuk seperti sate.
Rasa daging udangnya manis karena masih baru. Berpadu dengan gurihnya tepung, makanan satu ini sangatlah sedap disantap hanya dengan harga Rp. 35.000 per tusuk.
Kue Talam Banjarmasin
Kue Talam terbuat dari bahan bahan seperti tepung beras, santan, daun suji, daun pandan, garam, dan air kapur sirih. Semua bahan dijadikan satu hingga membentuk adonan dalam satu loyang. Biasanya terdapat dua susun warna seperti putih dan hijau atau putih dan cokelat. Ketika dingin bisa dipotong potong dan disajikan dengan teh panas.
Kue ini biasanya disertakan saus tahi lala atau santan kental. Saus santan kental ini bisa dibuat dengan merebus santan dengan garam hingga berminyak. Rasanya gurih dan nikmat. Next