Sabtu kemarin tanggal 9 September 2022 pukul 18.00 WIB, kawasan wisata Kembang Jepun resmi dibuka kembali. Ada serangkaian acara yang dihadiri oleh warga Surabaya. Ada banyak yang berkumpul di sepanjang jalan.
Baca juga : Cantiknya Glamping di Legok Kondang Ciwidey, Kamarnya Super Mewah!
Mereka semua tidak hanya melihat hiburan, tapi juga menikmati kuliner yang enak-enak. Area Kya-Kya juga dihiasi lampion yang begitu indah. Bagi yang belum tahu, Kya-Kya memiliki sejarah panjang dan tetap leastari hingga saat ini. Berikut ini ulasan selengkapnya.
Kembang Jepun sudah dikenal sejak dahulu kala sebagai pusat perdagangan di Surabaya. Setelah melewati banyak hal, Kembang Jepun tetap ada hingga sekarang. Para pedagang pun juga mengenalnya dengan sebutan pusat grosir Central Business District I Surabaya.
Menurut catatatn area ini sudah ada sejak zaman kerajaan dulu. Dan memang sudah menjadi area berkumpulnya warga asing. Jadi yang tinggal di sini memiliki latar belakang yang beragam. Lokasinya yang dekat dengan area strategis, membuatnya jadi kawasan yang ramai sejak dulu.
Saat Belanda Berkuasa, Kembang Jepun berubah menjadi kawasan pecinan. Area yang terkenal dan posisinya berada di Selatan Kalimas. Di dekatnya juga ada Kampung Arab dan Kampung Melayu. Jalan Kembang Jepun dijadikan sebagai batas antara perkampungan tersebut dengan kawasan ‘eropa kecil’ Belanda di barat Kalimas.
Orang-orang Belanda juga menyebut Jalan Kembang jepun dengan Handelstraat. Kemudian diubah menjadi Kembang Jepun saat penjajah Jepang berkuasa di Surabaya. Salah satu tempat yang terkenal sejak dulu dan menjadi ikon adalah Restoran Kiet Wan Kie Next