Bicara soal wisata Indonesia, sebagian besar orang selalu teringat pada wilayah sekitar Jawa Tengah, Bali, Lombok, dan Papua. Padahal, wisata Maluku ternyata juga menyuguhkan sejumlah pesona menarik. Salah satunya adalah keindahan kota Ambon yang sudah diakui oleh para turis. Setidaknya demikian menurut pernyataan Ona Syamina, Kadispar Provinsi Maluku, di acara Calendar of Event 2018 belum lama ini.
Baca juga : Jelajah Sungai Sekonyer Kalimantan, Nikmati Makan di Atas Perahu
Ia menyatakan bahwa turis yang mengunjungi Maluku sebagian besar berasal dari Eropa, terutama Belanda dan Jerman. Kota berjuluk Ambon Manise ini sendiri sering identik dengan wisata bernuansa bahari, namun di luar itu sebenarnya masih ada banyak pesona unik lain dari kota ini. Seperti apa? Berikut TravelingYuk berikan penjelasannya.
1. Gong Perdamaian
Terletak di pusat kota Ambon, Gong Perdamaian di Maluku merupakan yang ke-35 di seluruh dunia. Diresmikan pada 25 November 2009 silam, monumen ini diharapkan mampu menghapus citra buruk Ambon, yang dulunya identik dengan konflik.
Dengan ukuran diameter mencapai dua meter, Gong Perdamaian berwarna keemasan ini dihiasi oleh bendera negara-negara di seluruh dunia. Selain itu ada juga simbol sejumlah agama serta miniatur bumi di bagian tengah. Lokasi ini cukup populer di kalangan turis domestik maupun mancanegara. Untuk bisa masuk ke lokasi Gong Perdamaian, cukup membayar tiket senilai Rp5.000.
2. Benteng Amsterdam
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Belanda sempat menduduki Ambon karena tergiur dengan monopoli cengkeh dan pala. Dua komoditi tersebut sempat berharga begitu mahal karena kelangkaannya di Eropa. Belanda bahkan sempat mendirikan sejumlah benteng untuk menghalau Inggris dan Portugal, yang berniat merebut wilayah mereka. Salah satunya Benteng Amsterdam yang ada di perbatasan desa Hila dan Keitetu. Menariknya, benteng ini mulanya didirikan oleh Fransisco Serrao, seorang berkebangsaan Portugis, pada 1552. Belanda kemudian mengambil alih dan menjadikannya sebagai salah satu titik pertahanan.
3. Benteng Tolukko
Selain Benteng Amsterdam, Francisco Serrao juga sempat membangun benteng lain di Maluku Utara pada 1540 silam. Namanya Tolukko, dengan lokasi persisnya ada di Sangadji, Ternate Utara. Sama seperti benteng Amsterdam, Tolukko didirikan untuk melindungi wilayahnya dari serangan bangsa Eropa lain. Letaknya juga strategis karena berada di kawasan perbukitan.
Kini, Benteng Tolukko berubah menjadi kawasan wisata yang indah. Dari sini, wisatawan bisa menikmati indahnya pemandangan Ternate yang memukau dari ketinggian. Selain itu para pengunjung juga akan disambut dengan taman bunga warna-warni yang berada tepat di depan benteng.
4. Gunung Api Dukono
Gunung Api Dukono merupakan salah satu gunung api paling aktif di Halmahera, Maluku. Pemandangan yang tersaji di sini benar-benar memukau, namun pengunjung harus berhati-hati karena sewaktu-waktu bisa terjadi erupsi di Dukono. Akhir 2017 lalu, para pendaki diminta untuk menjaga jarak hingga maksimal 1,5 kilometer dari Dukono. Hal ini karena statusnya termasuk waspada, usai terlihat mengeluarkan asap putih dan abu vulkanik. Namun jika sedang berada dalam kondisi stabil, Lokasi ini adalah spot pas untuk melihat pemandangan Halmahera dari ketinggian.
5. Monumen Pattimura dan Christina Marta Tiahahu
Pattimura merupakan salah satu pahlawan nasional Maluku yang ikut berjuang mempertahankan Tanah Air. Jasanya hingga kini terus dikenang lewat keberadaan sebuah monumen yang berada tepat di depan Balai Kota Ambon. Lokasinya yang strategis membuat monumen Pattimura selalu ramai pengunjung. Letaknya berdekatan dengan Lapangan Merdeka, hingga kerap dipadati muda-muda yang sedang asyik berolahraga maupun berkumpul.
Selain Pattimura, pahlawan penting lainnya dari Ambon adalah Christina Marha Tiahahu. Monumen tokoh perjuangan wanita itu bisa ditemui di wilayah perbukitan Karang Panjang. Lokasi ini sering digunakan warga lokal untuk menikmati indahnya pemandangan Ambon.
Itulah tadi beberapa lokasi wisata non-bahari yang bisa ditemui di sekitar Ambon, Maluku. Bagaimana, sudah siap membuktikan bahwa kota Ambon memang selalu manise dari dulu? Next