Aceh sudah lama tersohor dengan kopi Gayo yang punya citarasa khas. Namun demikian, menikmati secangkir kopi rasanya kurang mantap jika tak ditemani kue-kue kecil atau camilan. Untungnya, negeri Serambi Mekkah punya jajanan asyik bernama Roti Selai Samahani.
Baca juga : Lontar Sewu Gresik, Nuansa Alam yang Menyejukkan
Roti Selai Samahani sudah jadi salah satu makanan paling populer di masyarakat Aceh. Bahkan belakangan tak sedikit yang menjadikannya sebagai oleh-oleh. Selain lezat, panganan ini juga menyehatkan karena dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet.
Berawal dari sebuah desa kecil
Menurut informasi dari sejumlah sumber, roti ini berasal dari Samahani – kecamatan yang masih jadi bagian wilayah Aceh Besar, kabupaten di Provinsi Aceh. Warga sekitar sering menyebutnya dengan istilah sele dan menjadi produk kebanggaan daerah setempat. Sebab konon untuk menikmati roti selai ini pengunjung harus menyempatkan diri mengunjungi Aceh Besar.
Roti Selai Samahani kabarnya sudah ada sejak 2006 silam. Namun butuh waktu beberapa tahun sebelum akhirnya mulai dikenal di seantero Aceh. Padahal sebelumnya hidangan roti disiram selai ini hanya familiar di telinga masyarakat sekitar Aceh Besar.
Roti dengan selai unik
Tampilan Roti Selai Samahani benar-benar menggoda. Disajikan hangat dengan siraman selai berwarna kuning. Teksturnya selainya kelihatan kental dan seolah memanggil untuk segera disantap.
Selai itu dikenal oleh orang-orang dengan sebutan Selai Srikaya. Dibuat dari campuran unik bahan-bahan seperti telur ayam kampung, santan, dan juga gula. Rasanya cenderung manis dan sedikit legit, pas sekali disantap sebagai teman minum kopi.
Tak heran jika roti ini kemudian semakin populer dalam beberapa tahun belakangan. Menurut laporan pada 2014 silam, para pedagang di Aceh Besar bisa menjual Roti Selai Samahani antara 500 hingga seribu porsi per harinya.
Dibuat tanpa bahan pengawet
Salah satu kedai yang menjual Roti Selai Samahani adalah Dua Saudara. Mereka buka di Pasar Samahani yang ada di Jl Nasional Banda Aceh-Medan dan selalu ramai pengunjung. Untuk hari biasa, kedai satu ini buka antara pukul enam pagi hingga 12 malam. Sementara di bulan puasa, pelanggan baru dilayani mulai jam tiga sore.
Di balik kelezatannya, Roti Selai Samahani ternyata dibuat dengan perhitungan matang. Roti yang digunakan selalu dipastikan dalam kondisi segar dan dipasok dari pedagang daerah setempat. Selain itu Kedai Dua Saudara juga konsisten tak menggunakan bahan pengawet.
Belakangan banyak orang membeli roti ini sebagai oleh-oleh khas Aceh. Berdasarkan pengalaman dari beberapa pelanggan, roti bisa tahan hingga maksimal dua hari jika disimpan di dalam lemari es.
Murah meriah dan nikmat
Selain nikmat, daya tarik utama Roti Selai Samahani ada pada harganya yang murah. Warga sekitar biasa memesannya sebagai makanan pendamping untuk minum kopi. Satu porsinya dibandrol 4.500 rupiah saja.
Sementara bagi yang tertarik membungkus dan dibawa pulang, harus membayar 7 ribu rupiah. Namun sebelum buru-buru protes, porsi yang didapatkan jauh lebih besar ketimbang ketika dimakan di tempat. Selain itu selai srikayanya juga akan dipisah agar tak sampai merusak tekstur rotinya.
Itulah tadi sejumlah fakta menarik dan sedikit gambaran soal kelezatan Roti Selai Samahani, yang menjadi kebanggaan warga Aceh Besar. Saking populernya, tak sedikit pula yang memplesetkan namanya jadi Roti Sama Honey – nikmat disantap bersama orang tersayang! Next