Adat pernikahan Bugis sempat jadi trending topic di Indonesia. Bukan hanya mewah, proses tradisional ini juga dikenal dengan uang panai alias mahar dengan nilai fantastis. Hal tersebut sempat bikin heboh karena memang tak terlalu lumrah bagi masyarakat daerah lain.
Baca juga : Berburu Kuliner Seafood di Medan, Kunjungi 4 Tempat Ini Saja
Pernikahan dengan adat Bugis kerap diterapkan di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Selain Tulang, Soppeng, dan Wajo Palopo, sejumlah pasangan di Makassar juga menikah dengan adat ini. Tentu saja masih ada banyak daerah lain yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.
Menurut adat ini, seorang pria harus berjuang ekstra keras untuk menikahi gadis pujaannya. Semakin besar mahar dan uang panai yang diberikan, perjuangan sang pria dianggap juga dianggap semakin besar. Begitu menurut kepercayaan warga Sulawesi Selatan.
Namun demikian, masih ada banyak cerita menarik seputar adat pengantin Bugis. Berikut akan saya ceritakan beberapa kebiasaan unik masyarakat Bugis berkaitan dengan ritual pernikahan.
Ma ‘Manu’-manu’
Prosesi ini dilakukan sebelum upacara pernikahan. Calon mempelai pria akan mendatangi orang tua mempelai wanita dan meminta izin untuk mempersunting gadis pujaannya. Momen ini juga dimanfaatkan untuk membahas besaran nilai uang panai dan mahar, jika memang keluarga mempelai wanita menerima pinangan sang pria.
Lamaran
Prosesi lamaran melibatkan mempelai pria yang membawa kedua orang tuanya untuk melamar sang gadis pujaan. Ritual ini pantang dilakukan jika belum ada persetujuan lewat tradisi Ma’manu-manu. Di sini rombongan mempelai pria akan membawa persyaratan yang telah disepakati sebelumnya.
Berikutnya ada proses Ma’pacci. Ritual ini dilakukan malam hari, di rumah masing-masing mempelai.
Ma’pacci
Prosesi ini dilakukan untuk mendapat restu dari keluarga besar dan teman-teman dekat. Restu tersebut diberikan lewat pacci atau tanda di tangan masing-masing mempelai. Dalam prosesi ini biasanya pembawa acara akan menceritakan kisah sedih mengenai perasaan orang tua yang akan ditinggalkan anaknya dan sebaliknya.
Ijab Qabul
Proses akad Bugis tak jauh beda dibandingkan akad di adat lain. Namun yang membikin unik adalah uang panai dengan jumlah fantastis, mencapai jutaan rupiah. Belum lagi mahar yang bakal cukup membebani pihak mempelai pria. Tak heran jika banyak orang kerap mengatakan sebaiknya pikir-pikir dulu sebelum menikahi wanita Bugis, hehe.
Upacara Pernikahan
Puncak dari semua prosesi yang sudah dilakukan adalah pesta pernikahan. Momen ini menjadi ajang kumpul keluarga, teman, tamu undangan, serta pihak lain. Suasana akan terasa kian meriah dengan nyanyian. Uniknya, tamu kerap datang berkelompok dengan baju seragam atau kostum khusus.
Itulah sederet keunikan adat pernikahan Bugis. Tak hanya uang panai dan mahar luar biasa, ternyata ada banyak hal-hal lain yang cukup menarik disimak. Bagaimana menurut kalian Teman Traveler? Next