Air Terjun Srigethuk adalah salah satu wisata terkenal di Gunungkidul, di mana pengunjung bisa menikmati keindahan enam air terjun sekaligus. Cocok pula bagi mereka yang hobi cliff jumping alias lompat tebing. Namun tak banyak yang tahu bahwa destinasi ini ternyata merupakan korban salah sangka.
Baca juga : Belum Sah ke Jepang Kalau Belum Cobain 5 Hal Ini!
Sebelum membahas lebih dalam soal salah sangka tersebut, Srigethuk terletak di Dusun Mengoran, Desa Bleberan, Playen, Gunungkidul. Tak sedikit warga lokal yang menyebutnya sebagai Air Terjun Slempret, sesuai dengan nama sungai yang ada di sekitarnya.
Sebrangi Sungai dengan Perahu
Beberapa saat lalu, Travelingyuk berkesempatan mengunjungi langsung objek wisata yang mulai direvitalisasi sejak 2009 ini. Jika dulunya pengunjung Srigethuk hanya disuguhkan pemandangan air terjun, maka kini sudah ada beberapa hal menarik yang bisa ditemui di lokasi yang terpisah jarak satu jam dari Jogjakarta ini.
Salah satunya adalah perjalanan menyebrangi sungai dengan menumpangi perahu rakit, sebutan yang diberikan penduduk setempat. Perahu unik ini dilengkapi motor tempel dan bisa memuat lima hingga enam orang. Bagian sampingnya dilindungi drum untuk mengantisipasi medan di sekitar sungai, yang dipenuhi batu-batu tajam.
Perairan Hijau bak Batu Zamrud
Hanya butuh waktu kurang lebih lima menit untuk mencapai Air Terjun Srigethuk menggunakan perahu rakit. Namun selama perjalanan pemandangan yang disajikan sungguh luar biasa. Formasi bebatuan di kanan dan kiri tampak begitu indah, mengingatkan pada Grand Canyon di Amerika Serikat.
Sungai yang dilewati Travelingyuk juga memancarkan warna hijau begitu indah, bak kilauan batu zamrud. Menurut informasi dari pengelola, warnahijau tersebut akan kian cerah begitu musim panas memasuki puncaknya.
Lompat Tebing di Depan ‘Mini Niagara’
Sesampainya di Air Terjun Sri Gethuk, Travelingyuk mendapati bahwa keindahan yang selama ini digembar-gemborkan memang bukan sekedar omong kosong. Kemegahan air terjun besar indah dengan debit air tinggi sungguh memanjakan mata. Di depannya ada beberapa air terjun kecil dengan permukaan datar yang tak kalah mempesona, mirip Niagara – bisa dibilang versi mininya.
Tepat di seberang ‘Niagara Mini’ terdapat spot khusus untuk mereka yang ingin melakukan lompat tebing. Travelingyuk sempat mencoba melompat dari ketinggian kira-kira lima meter dan sensasinya sungguh luar biasa. Apalagi ketika kami datang pengunjung masih relatif sepi, serasa menemukan spot mata air pribadi.
Korban Salah Sangka
Puas bermain air dan menikmati pemandangan di Air Terjun Srigethuk, Travelingyuk lantas kembali ke titik keberangkatan dengan menumpang perahu rakit. Sesampainya di sana, kami disambut oleh perwakilan pihak pengelola, Sumarjuni.
Menurutnya, selama ini banyak orang salah sangka dengan nama Srigethuk. Sebab sejatinya air terjun ini memiliki sebutan Sri Kethuk, berasal dari kata sri (terbaik) dan kethuk (gong atau gamelan). Penamaan tersebut terinspirasi dari mitos setempat, yang mengatakan bahwa dulunya di kawasan sekitar air terjun sering digunakan sebagai tempat ‘peminjaman’ alat-alat musik tradisional tak kasat mata.
“Dengan masyarakat, akhirnya kethuk itu disamarkan menjadi gethuk. Itulah awal mula namanya menjadi Srigethuk,”jelasnya.
Biaya Terjangkau
Untuk menikmati keindahan dan kesegaran Air Terjun Sri Gethuk, pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar 15 ribu rupiah. Fasilitas yang didapatkan antara lain toilet, tempat parkir, pelampung, plus jasa antar jemput dengan kapal rakit.
Namun pengelola juga siap melayani jika ada pengunjung yang datang berkelompok dan meminta servis tambahan seperti outbond, body rafting, makan, maupun menginap. Untuk paket khusus ini, per orang akan dikenakan biaya 45 ribu rupiah.
Itulah tadi sekilas gambaran pengalaman Travelingyuk selama menjelajah Air Terjun Srigethuk. Bagaimana, tertarik untuk menguji nyali dengan lompat tebing di lokasi wisata yang ternyata selama ini jadi korban salah sangka? Next