Ponorogo berada di Provinsi Jawa Timur yang sekelilingnya semua berbatasan dengan wilayah lain yang berupa daratan. Kalau dilihat dari sisi pariwisata mungkin kurang menguntungkan karena tidak bisa ditemui pantai di Ponorogo. Tapi apa kita benar-benar tidak bisa menemukan keindahan?, tentu tidak karena dataran di Ponorogo yang dikelilingi perbukitan dengan kontur naik turun menyimpan keindahan yang beragam. Kalau di tengah Kota Ponorogo kita tidak bisa menemukan destinasi wisata alam, kita perlu ke daerah pelosok yang masih alami karena banyak potensi wisata yang tersembunyi.
Baca juga : Wae Rebo yang Eksotis, Desa Penuh Keramahan dan Tradisi di Flores
Salah satu potensi wisata yang menarik di Ponorogo ada di Dukuh Sambi Desa Selur, Kecamatan Ngrayun. Destinasi ini bernama Air Terjun Sunggah. Menurut warga sekitar Air Terjun Sunggah sudah dikembangkan menjadi objek wisata sejak tahun 2016, hal ini juga terlihat dari akses jalan setapak yang sangat layak, tempat parkir yang bisa mengakomodir mobil, dan juga tersedia toilet yang bersih di area parkir. Menuju tempat ini kalau dari Kota Ponorogo membutuhkan waktu 50 menit sampai 1 jam menggunakan mobil atau motor, lumayan jauh karena lokasinya di bagian selatan Ponorogo. Tapi perjalanan jauh itu akan setimpal dengan beberapa keindahan yang kita temukan di Air Terjun Sunggah.
1. Pemandangan Terasiring Sepanjang Jalur Tracking
Menuju Air Terjun Sunggah dari Kota Ponorogo akan didominasi jalur berkelok dan naik turun, mengingat daerah selatan Kabupaten Ponorogo memang wilayah perbukitan. Rute menuju lokasi bisa dibilang mudah karena ada beberapa penunjuk jalan, ditambah kita banyak melalui pemukiman warga jadi bisa leluasa bertanya. Sampai di Air Terjun ini ternyata tidak ada yang menjaga sama sekali walaupun ada sebuah pos yang seperti loket, jadi kita bisa langung menuju tempat parkir dan mempersiapkan diri untuk berjalan kaki.
Tracking menuju wisata alam lumrah kita lakukan, tapi di Air Terjun Sunggah tracking terasa ringan karena akses jalan setapak sudah disediakan. Yang akan membuat capek hanya medan yang sedikit naik turun dan setelah di ujung jalan setapak kita harus menuruni bebatuan terjal dan besar-besar, mengingat lokasi air terjun ini memang berada di bagian bawah. Jangan hanya membayangkan capeknya, karena selama tracking kita disuguhi pemandangan persawahan terasiring yang pasti akan sangat indah jika padi menghijau semua.
2. Perlu Kreatifitas Untuk Dapat View Terbaik
Air Terjun Sunggah memang sangat unik. Kalau biasanya ke air terjun kita disajikan pemandangan hijaunya pohon atau sungai yang deras, tapi disini kita disuguhi aliran air yang mengucur deras jatuh dari atas di tengah bebatuan. Saking banyaknya bebatuan besar yang ada di sekitar lokasi air terjun terasa cukup menyulitkan jika kita ingin mencari spot yang tepat untuk mengambil foto. Untuk itu kreatifitas kita diuji dengan menggunakan apapun yang ada di sekitar tapi tetap terlihat alami. Sama halnya dengan yang ada pada foto di atas, menggunakan ranting kemudian fokus foto diarahkan ke objek yang membuat seolah kita memotret dari balik pohon. Dengan cara dan gaya apapun yang kita lakukan sebenarnya akan tetap indah karena air terjunnya sendiri memang sudah menarik.
3. Memandang Air Terjun Yang Mengering Dari Atas Batu
Air terjun ada yang berasal dari sumber mata air tanah dari celah-celah bebatuan yang jatuh turun ke bawah, biasnya air terjun ini cenderung deras sepanjang tahun. Sedangkan Air Terjun Sunggah ini airnya bermula pada aliran sebuah seungai jernih di atasnya, jadi jika musim panas kadang air yang terjun ke bawah pun juga sedikit. Memang waktu yang tepat untuk datang ke air terjun ini adalah ketika musim hujan, dijamin kita akan beruntung mendapatkan luapan air terjun yang deras, dan tentunya akan lebih indah dilihatnya.
Kalau debit airnya kecil apa masih indah?, tentu jawabannya masih. Karena air akan tetap mengalir, dan cara kita menikmatinya adalah bermain air di bawah air terjun yang akan tetap tertampung di cekungan kolam di bagian bawah. Atau kalau kita hanya sekedar ingin berfoto kita juga bisa naik ke bebatuan besar dengan latar tebing batu dan air yang terjun meluncur dari atas.
4. Dinding Batu Kecoklatan Yang Mempesona
Wilayah Kabupaten Ponorogo selatan sampai ke arah perbatasan dengan Pacitan memang daerah perbukitan batu yang terjal. Di Air Terjun Sunggah ini kita juga bisa melihat tebing batu yang ada di dinding sekitar air terjun. Warna kecoklatan dengan ada sedikit paduan lumut yang menempel membuat dinding bebatuan ini menjadi nilai seni tersendiri untuk diabadikan. Karena dinding batu yang berlumut ini kita dilarang keras untuk memanjatnya, karena dikuatirkan akan jatuh.
5. Berenang Di Surga Tersembunyi
Mandi untuk membersihkan diri sangat umum dilakukan, tapi mandi untuk mengagumi keindahan alam sangat perlu dilakukan. Rutinitas mandi ini harus kita lakukan ketika kita datang ke air terjun dimanapun, karena dengan begitu kita akan lebih menyatu dengan alam. Kolam penampungan air di bawah Air Terjun Sunggah yang lumayan luas bisa kita gunakan untuk sekedar mandi atau bisa juga kita terjun dari atas batu, karena tepat di dekat jatuhnya air kedalamannya lumayan bisa untuk kita terjun ke dalamnya. Jangan lupa abadikan momment ini, dan terus mandi seperti di jacuzzi pribadi.
Setelah kita puas menikmati keindahan air tejun, kita bisa membersihkan diri di kamar mandi yang tersedia di are parkir dengan cukup membayar Rp 2.000,- saja per orang. Sementara untuk masuk ke destinasi ini ternyata kita hanya diharuskan membayar keikhlasnya untuk biaya perawatan air terjun. Entah memang sudah tidak ada yang menjaga loket masuk atau hanya di hari libur saja pengelola datang, yang jelas Air Terjun Sunggah ini patut dikembangkan karena pasti akan ada yang datang untuk mengaguminya. Next