in ,

Ini Akibatnya Jika Semua Orang Naik Gunung

Akibat Mendaki Gunung

Naik gunung kini menjadi tren di kalangan anak muda. Buktinya, jumlah pendaki yang mulai menapak di gunung-gunung terkemuka di Indonesia makin bertambah tiap tahunnya. Saking banyaknya, bahkan ada gunung yang membatasi jumlah pendaki. Bagaimana tidak, tingginya jumlah pendaki gunung ini dapat menyebabkan banyak hal. Seperti di bawah ini!

Baca juga : Bukit Srobi Semarang, Dulu Lokasi Pengintaian Sekarang Jadi Tempat Wisata Kekinian

Cinta Alam atau Eksis di Alam?

Pendaki Gunung
Pendaki Gunung [image source]
Siapa sih yang tak penasaran dengan keindahan alam dari atas gunung? Hamparan hutan hijau serta udara sejuk menjadi hal yang tidak mudah ditemukan di pusat kota. Pun demikian, tidak sedikit dari pendaki yang memiliki arti sendiri selain menikmati keagungan Tuhan. Yap, tidak lain ingin dianggap eksis serta tidak ketinggalan jaman oleh pengguna media sosial lainnya. Hal tersebut pula membuat kesadaran orang untuk mencintai alam berkurang. Setuju kan?

 Sampah yang Makin Menggunung

Gunungan Sampah
Gunungan Sampah [image source]
Fakta yang sudah terlihat jelas akibat banyak orang yang mendaki tanpa adanya kesadaran akan kelestarian alam adalah menggunungnya sampah di gunung. Sebut saja Rinjani, Semeru hingga Gunung Gede menjadi korban akibat ulah dari manusia yang tidak bertanggung jawab. Yap, di gunung tersebut masih banyak ditemukan sampah berserakan yang sengaja ditinggalkan oleh pendaki ‘nakal’. Meski pada akhirnya akan dipungut oleh rekan pecinta alam, namun gunungan sampah ini berakibat fatal pada rusaknya lingkungan. Bagaimana jika nantinya puncak Rinjani tidak seindah sekarang? Atau air danau Ranu Kumbolo tak sebening sekarang. Tidak mau kan?

Lingkungan Rusak Akibat Aksi Vandalisme Pendaki

Aksi Vandalisme di Gunung Rinjani
Aksi Vandalisme di Gunung Rinjani [image source]
Aksi vandalisme atau juga dikenal dengan corat-coret masih sering ditemui bahkan di atas gunung. Bukan hanya bebatuan saja, tapi pepohonan menjadi korban tingkah laku para pendaki ‘norak’. Meski hal tersebut sangat sepele, namun aksi vandalisme ini dapat merusak kondisi alami di gunung. Tak ingin kan anak cucu kita nantinya kehilangan keasrian dari hutan Indonesia? Karena itu pula, yuk mulai sadar dan menjaga keasrian dari alam kita.

Perilaku Hewan Berubah

Ilustrasi Fauna di Hutan
Ilustrasi Fauna di Hutan [image source]
Seiring dengan meningkatnya aktivitas pendakian di gunung Indonesia, bukan hanya berakibat pada menggunungnya sampah di puncak. Namun, hal tersebut juga dapat mengubah perilaku dan pola hidup hewan. Jika awalnya bersembunyi, mereka tidak akan ragu untuk merebut barang yang kita punya. Bisa jadi mereka memakan makanan yang seharusnya untuk manusia. Hal tersebut tentu saja membuat jumlah hewan akan mengalami kelangkaan.

Jumlah Tanaman Langkah yang Rusak

Foto Virzha Sany
Foto Virzha Sany [image source]
Masih ingat cerita pendaki norak yang mencabut bunga edelweis beberapa waktu lalu? Yap, beberapa anak muda tersebut akhirnya tidak bisa menikmati keindahan Gunung Rinjani akibat perilaku yang dilakukannya. Bagaimana tidak, memetik bahkan mencabut tanaman langkah ini dapat membuat kerusakan alam. Bukan hanya itu, jumlah pendaki yang semakin banyak juga dapat merusak beberapa tanaman yang berada di jalur pendakian. Pecinta alam pasti tahu bedanya.

Keindahan alam seperti ini harus dijaga, bukan dirusak [image source]
Eksisnya gunung di Indonesia memang membuat banyak traveler penasaran. Namun, banyak pula gunung di luar negeri yang tetap bersih dan tidak tercemar karena ulah manusia. Nah, kesimpulannya adalah kurangnya kesadaran kita untuk melestarikan alam. Nah, bagaimana pendapatmu? Next

ramadan
Hotel Surabaya

Hotel di Surabaya dengan Kolam Renang Super Luas, Dijamin Bebas Panas!

Enggak Mau Kalah, Cilacap Juga Punya Wisata Kekinian Lho