Dicanangkan sejak 2011 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ahmad Heryawan, Bandara Internasional Jawa Barat kini sudah hampir rampung. Fasilitas umum yang diberi nama Bandar Udara Kertajati tersebut masuk masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dirilis pada tahun yang sama.
Baca juga : Salah Parkir di Bandara Soekarno Hatta, Bisa Kena Tagihan 10 Juta
Begitu tampuk kepemimpinan beralih ke Presiden Joko Widodo, pembangunan Bandar Udara Kertajati masuk dalam Proyek Strategis Nasional. Lebih dari satu dekade berlalu, 24 Mei 2018 silam bandara tersebut akhirnya resmi dibuka. Berikut adalah fakta-fakta menariknya, dirangkum kontributor Travelingyuk, Ariyanti Dwi Kumalasari.
1. Lokasi
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) berlokasi di Kertajati, Majalengka. Jaraknya sekitar 68 km dari Bandung. Proyek masif ini didirikan di lahan seluas 1.800 hektar, membuat Kertajati menjadi bandara terbesar kedua Indonesia setelah Soekarno Hatta.
Majalengka dijadikan lokasi pembangunan bandara karena letaknya strategis, berada di titik temu tiga kawasan besar di Jawa Barat (Cirebon, Bandung, Indramayu). Tempatnya juga jauh dari gunung dan perbukitan, yang berpotensi menghambat pembangunan.
Tingkat UMR Majalengka dinilai lebih rendah dibandingkan dengan kota lainnya di Jawa Barat. Kehadiran bandara baru diharapkan mampu membuat pendapatan ekonomi masyarakat setempat meningkat pesat.
Bandara Internasional Jawa Barat terintegrasi dengan beberapa akses transportasi, di antaranya Tol Cipali (Cikopo – Palimanan). Sementara Tol Cisumdawu (Cileunyi – Sumedang – Dawuan), yang bakal menghubungkan Bandung dengan bandara, masih dalam tahap pembangunan. Ke depannya, Kertajati juga akan terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban yang berjarak kurang lebih 40 kilometer.
2. Biaya
Dana yang digunakan untuk pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat didapat melalui konsep kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan melibatkan pihak lain lewat sistem kepemilikan saham. Tak hanya komposisi saham provinsi yang mayoritas di BUMD PT BIJB, ada juga PT Angkasa Pura II, Danareksa, dan untuk pertama kalinya, PNS memiliki saham lewat Koperasi Konsumen Praja Sejahtera.
Proyek pembangunan bandara berskala Internasional tersebut diperkirakan mencapai 2,6 trilyun rupiah. Diharapkan kehadirannya bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar.
3. Rute Penerbangan
Setelah diresmikan, Bandara Internasional Jawa Barat akan melayani 14 rute penerbangan yang terdiri dari 10 rute domestik dan empat rute internasional. Namun lantaran pembangunan belum rampung sepenuhnya, saat ini mereka baru melayani lima rute penerbangan domestik untuk persiapan mudik Lebaran 2018. Tujuannya meliputi Surabaya, Denpasar, Ujung Pandang, Balikpapan, dan Medan.
4. Pemberangkatan Haji
Bandara Internasional Jawa Barat juga dipersiapkan untuk embarkasi haji tahun 2018. Ruang tunggu untuk jamaah haji maupun umrah pun sudah disiapkan secara eksklusif, dengan luas mencapai 1.300 meter persegi.
Ruang tunggu tersebut juga dilengkapi 12 ruang shalat, yang tentunya semakin memberi kemudahan bagi para calon penumpang. Rencananya fasilitas ini diperuntukkan bagi calon jamaah dari Jawa Barat dan sebagian dari Jawa Tengah.
5. Industri Penerbangan Masif
Di masa mendatang, Bandara Internasional Jawa Barat juga akan memiliki kawasan industri penerbangan seperti meliputi proses pembuatan, perawatan, dan perbaikan pesawat.
Begitu proses pembangunan rampung seluruhnya, bandara Kertajati diperkirakan akan sanggup melayani kurang lebih 18 juta penumpang per tahun. Namun untuk sementara ini, pihak pengelola hanya menargetkan lima juta penumpang.
Itulah beberapa fakta menarik seputar Bandara Udara Kertajati, bandara terbesar kedua di Indonesia. Semoga saja kehadiran bandara anyar ini bakal semakin menambah geliat industri wisata Tanah Air di masa mendatang. Next