Bangunan angker di Surabaya wajib sekali jadi destinasi wisata mistis bagi Teman Traveler yang punya nyali lebih. Gedung-gedung berikut ini, sebagian besar sudah tidak dihuni. Dari bentuknya, mereka terlihat sungguh menyeramkan.
Baca juga : Wah Ini Loh Bunga yang Hanya Ada di Danau Dendam Tak Sudah. Apa ya?
Kesan ini diperkuat dengan beberapa cerita misteri yang sudah lama beredar di masyarakat setempat. Siap merinding? Berikut ulasannya!
Gedung Setan
Sebuah gedung berukuran besar, berdiri kokoh di tengah-tengah rumah penduduk di Jln. Banyu Urip Wetan, Surabaya. Bentuknya sungguh menarik perhatian. Menurut pengurus Gedung Setan, bangunan angker di Surabaya satu ini didirikan pada 1809 oleh J.A van Middlekoop. Gedung ini kemudian dibeli oleh dr. Teng Khoen Gwan pada 1945.
Beberapa tahun setelah itu, tepatnya pada 1948, terjadi kerusuhan rasial di sekitar kawasan. Gedung besar ini pun menjadi salah satu tempat pengungsian para warga Tionghoa. Sampai sekarang ia masih dihuni.
Cerita angker dari gedung yang terlihat tua dan menyeramkan ini sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar. Mulai dari hantu anak kecil yang kerap terlihat muncul, sampai penampakan Noni Belanda.
Rumah Hantu Darmo
Rumah Hantu Darmo punya cerita yang tidak kalah menyeramkan. Konon,
bangunan angker di Surabaya ini merupakan bekas rumah sebuah keluarga yang menjalankan pesugihan. Bangunan mewah dan besar di Jln. Puncak Permai II Nomor. 26, Sukomanunggal ini disebut merupakan hasil pesugihan dari keluarga tersebut.
Agar terus mendapat harta kekayaan, mereka diminta untuk selalu menyediakan tumbal dan sesajen. Namun mereka mengingkari syarat yang ditentukan dan melarikan diri menggunakan kapal.
Nahas, kapal tersebut tenggelam. Dua petugas yang menjaga rumah besar ini pun dikabarkan ikut terbunuh. Kabarnya, mereka menjadi pengganti tumbal yang belum sempat dibayar.
Pintu Air Jagir
Pintu Air Jagir berada di sungai buatan yang dibangun oleh Belanda pada 1879. Cerita menyeramkan banyak datang dari sungai buatan tersebut. Salah satu yang paling menyeramkan adalah kisah Mbah Kalap dan Buaya Putih. Mbah Kalap sendiri adalah sosok penguasa Sungai Jagir yang tersohor dari 1970-1980.
Sungai Jagir terbagi menjadi dua; arah timur disebut Rolak Lanang dan arah utara disebut Rolak Wedok. Keduanya dipercaya merupakan jelmaan dari boyo lanang dan boyo wedok yang kerap meminta tumbal.
Bekas Pabrik Padi Ketintang
Bekas Pabrik Padi di kawasan Ketintang takkalah terkenal dengan cerita yang menyeramkan. Bangunan kokoh yang tampak angker ini dibangun pada 1867. Semula, ia adalah pabrik gula yang dibangun pada zaman Belanda. Seiring berjalannya waktu, ia pun berubah menjadi pabrik padi.
Namun, hasil dari produksi padi di tempat tersebut ternyata tidak memuaskan. Lama-lama, bangunan ini pun ditinggalkan. Semenjak kosong dari tahun 90-an, masyarakat sekitar kerap melihat beberapa penampakan. Mulai dari Noni Belanda hingga nenek yang konon merupakan korban penggal kejahatan Belanda.
Bangunan angker di Surabaya dengan beragam cerita misterinya, pasti bikin penasaran Teman Traveler yang memang tertarik dengan hal-hal gaib. Sudah tidak sabar untuk berangkat dan bertemu dengan sosok-sosok menyeramkan?
Next