Dikenal dengan julukan Kota Wali karena peninggalan kebudayaan Islamnya yang kaya, Cirebon sebenarnya juga punya pesona berbeda. Wilayah yang berada dekat dengan lautan ini punya banyak peninggalan gedung tua menarik. Sekarang ini bisa dibilang destinasi wisata Cirebon yang menarik banyak pengunjung. Ada beberapa bangunan cagar budaya Cirebon yang pesonanya sayang jika dilewatkan.
Baca juga : Rekomendasi 4 Tempat Makan Hidangan Vietnam di Bandung
Kebanyakan bangunan tersebut merupakan peninggalan zaman kolonial alias masa pemerintahan Hindia Belanda. Tak heran jika gaya arsitektur Eropanya sangat terlihat jelas. Daripada terus penasaran, berikut Travelingyuk sajikan deretan bangunan cagar budaya Cirebon yang menarik untuk dikunjungi.
1. Gedung Bank Indonesia
Gedung Bank Indonesia Cirebon merupakan salah satu bangunan tua paling indah di Pulau Jawa. Didirikan pada tahun 1912, bangunan megah ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Cirebon.
Lokasinya ada di Jl Yos Sudarso, tak jauh dari kompleks Bank Mandiri. Dari sejak didirikan pada zaman Belanda dulu hingga kini kemegahannya dan pesonanya sama sekali tak banyak memudar.
Sejumlah fakta menarik Gedung Bank Indonesia Cirebon antara lain:
- Dibuka pada Juli 1886 dan baru beroperasi sebulan kemudian.
- Awalnya digunakan sebagai kantor De Javasche Bank.
- Pada masa pendudukan Jepang sempat berganti nama menjadi Hanpo Kaihatsu Ginko.
- Ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya lewat Surat Wali Kota Cirebon no 19 tahun 2001.
2. Stasiun Cirebon
Stasiun Cirebon didirikan pada tahun 1920. Kala itu yang merancangnya adalah seorang arsitek Belanda bernama Pieter Adriaan Jacobus Moojen. Dilihat dari tampilan luar dan beberapa detail di dalamnya, bangunan tua ini mengusung gaya art deco dan art nouveau.
Dari sisi luas, stasiun ini merupakan yang terbesar di daerah Cirebon. Banyak warga sekitar yang menyebutnya dengan nama Stasiun Kejaksaan, sesuai dengan nama kecamatan setempat.
Hal unik lainnya dari Stasiun Cirebon yang perlu diketahui antara lain:
- Terletak empat meter di atas permukaan laut.
- Dirintis sejak 1893 untuk jalur Semarang Cheribon Stoomtram-Maatschappij (SCS).
- Pemrakrasanya adalah Staatsspoorwegen (Perusahaan Kereta api Belanda).
- Bagian bengkel (dipo) baru dibangun pada 1913.
- Memiliki koleksi Loko Sepur Gajah Mada, bikinan General Electric pada 1953.
3. Gedung British American Tobacco
Terletak di Jl Pekiringan, Gedung British American Tobacco (BAT) sudah ada sejak 1924. Dari luar, arsitekturnya kelihatan apik dan tidak kalah dengan bangunan-bangunan tua nan artistik yang ada di Eropa.
Namun sayang, tidak sembarangan orang bisa masuk ke gedung ini. Pemiliknya menerapkan penjagaan cukup ketat. Di luar terdapat sekuriti khusus dan juga kamera CCTV dipasang di beberapa titik.
Hal-hal menarik lain dari Gedung BAT antara lain:
- Luas gedung mencapai 1,1 ha, berdiri di atas tanah seluas 1,6 ha.
- Mulai dibangun pada tahun 1917 dan di bagian tengahnya terdapat tulisan ‘Anno 1924’.
- Sempat dimiliki oleh perusahaan rokok SS Michael.
- Arsitekturnya menggunakan gaya art deco, yang cukup populer hingga pasca Perang Dunia II.
- Dirancang oleh F.D Cuypers & Hulswit.
4. Gedung Balai Kota Cirebon
Gedung Balai Kota Cirebon merupakan salah satu gedung tua warisan pemerintahan Belanda di Kota Udang. Hingga kini masih difungsikan sebagai pusat penggerak roda pemerintahan wilayah yang juga berjuluk Kota Wali ini.
Bagi yang ingin berkunjung dan berfoto-foto di sana, langsung saja meluncur ke Jl Siliwangi. Namun jika berniat masuk ke area tertentu, ada baiknya meminta izin pada pihak sekuruti terlebih dulu.
Fakta menarik dari Gedung Balai Kota Cirebon antara lain:
- Diprakarsai oleh Jeskoot, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Stadsgemeente Cheribon.
- Arstiteknya dua orang, H.P Hamdl dan C.F.H Koll.
- Jika diperhatikan bentuknya mirip anjungan kapal dan memiliki empat ornamen udang di puncaknya.
- Terdapat terowongan bawah tanah yang digunakan untuk melarikan diri ke laut.
5. Gedung Bundar
Gedung Bundar terletak di kawasan Lemahwungkuk. Belanda membangunnya pada 1920 silam untuk mengamati kondisi lautan. Pada zaman itu masih belum ada gedung-gedung tinggi menghalangi, sehingga mudah saja melihat perairan luas dari dalam Gedung Bundar.
Namun sayang, kondisi bangunan bersejarah ini sekarang cukup menyedihkan. Ada beberapa pihak tak bertanggung jawab yang mencoret-coretnya. Padahal Pemerintah Cirebon sudah menetapkannya sebagai salah satu cagar budaya sejak 2001 silam.
Sejumlah fakta menarik yang bisa dirangkum dari Gedung Bundar antara lain:
- Mulai dibangun pada tahun 1920 dan dijadikan sebagai pos pantau laut.
- Ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya lewat Surat Keputusan Wali Kota Cirebon Nomor 19 tahun 2001.
- Kurang terawat karena ada banyak coretan pihak tak bertanggung jawab.
- Dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.
6. Gedung Negara
Gedung Negara terletak tak jauh dari Gedung Balai Kota Cirebon. Didirikan pada 1865, situs peninggalan kolonial ini mulanya digunakan sebagai tempat peristirahatan para pejabat tinggi Hindia Belanda.
Gedung ini sering digunakan sebagai tempat pagelaran pertunjukan seni budaya. Sementara di bagian selatannya terdapat area rerumputan luas yang digunakan untuk memelihara sejumlah rusa tutul.
Beberapa fakta menarik yang perlu diketahui dari Gedung Negara antara lain:
- Dibangun tahun 1865 dan awalnya merupakan Cheribon Residentwoning atau Kantor Karesidenan Cirebon.
- Didirikan semasa kepemimpinan Albert Wilhelm Kinder De Camurecq.
- Menjadi Benda Cagar Budaya lewat Surat Keputusan Wali Kota Cirebon Nomor 19 Tahun 2001.
- Kini dijadikan gedung wisata bangunan tua di Kota Cirebon.
Itulah sekilas mengenai latar belakang sejarah dan pesona menarik bangunan cagar budaya Cirebon. Jika kebetulan sedang berkunjung, tak ada salahnya menyambangi gedung-gedung tua tersebut agar bisa lebih mendalami perkembangan sejarah Kota Udang. Next