Gereja Ayam yang ada di Magelang ternyata memiliki kembaran, bukan di Indonesia melainkan di Uruguay, namanya adalah El Aguila. Bentuknya bukan ayam tapi burung elang. Perbedaan lainnya adalah bangunan ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal, lain dengan gereja Ayam di Magelang yang terbengkalai. Yuk kita tengok lebih dalam.
Baca juga : Pesona Kece Sabian Tama Kala Traveling, Putra Wishnutama yang Rela Jadi Koki
Dilansir Travelingyuk dari berbagai sumber, El Aguila dibangun oleh seorang arsitek bernama Juan Torres yang berkebangsaan Argentina. Pembangunannya sendiri berlangsung pada tanggal 1 Agustus 1945. Bangunan tersebut dibangun di kawasan pesisir Atlantida atau tepatnya di Calle 3, Villa Argentina, Atlantida, jaraknya sekitar 45 km dari ibukota Uruguay, Montevideo.
El Aguila berasal dari bahasa setempat yang jika diterjemahkan memiliki arti elang. Tentu hal tersebut dapat dilihat dari bentuk luar bangunan yang memang didesain mirip seperti burung elang. Pemilik bangunan tersebut adalah seorang pengusaha asal Italia yang tinggal di Buenos Aires, Argentina bernama Natalio Michelizzi.
Awalnya ia menginginkan sebuah rumah di kawasan pesisir Atlantida yang dikenal memiliki pantai berpasir putih dan view menawan. Kemudian ia menggandeng Torres untuk membangunkan rumah tersebut di atas bukit di pinggir pantai. Rumah ini tidak berbentuk burung elang secara utuh, hanya bagian depannya saja yang menyerupai kepala dengan bagian mata elang dibuat dari kaca sehingga bisa buat santai sambil memandang laut.
Dalam perjalanannya rumah tersebut tidak hanya digunakan sebagai rumah tempat beristirahat saja namun Natalio juga menyewakannya sebagai villa pada turis. Ruangannya cukup besar yang terdiri dari dua kamar, ruang tamu dan kamar mandi. Sayang sepeninggal Natalio di tahun 1953 bangunan itu seakan tidak terawat dan ditumbuhi semak belukar meski bangunannya masih utuh.
Kemudian beredarlah cerita-cerita mistis di sekitar rumah berbentuk elang tersebut. Bahkan muncul teori konspirasi mengenai kegunaan bangunan yang berfungsi sebagai markas nazi hingga tempat perkumpulan sekte tertentu. Untuk menghapus kesan miring tersebut, pemerintah kota kemudian membersihkan rumah ini dan dibuka untuk umum. Banyak turis yang tertarik dan berkunjung ke sana.
Turis yang datang diijinkan untuk berfoto dengan latar belakang bangunan elang tersebut dan juga masuk ke dalam lalu naik ke atas bagian mata elang untuk melihat panorama indah pantai di sekitarnya. Sekarang coba bandingkan dengan gereja ayam yang ada di Magelang, apakah menurutmu juga cukup mirip? Next