Penambangan yang dilakukan manusia di permukaan bumi tidak hanya meninggalkan lubang-lubang menganga namun juga merusak ekosistem di sekitarnya. Indonesia sebagai contohnya, sebagai negara yang dianugerahi dengan kekayaan alam yang melimpah, membuat sektor penambangan menjadi salah satu kegiatan utama penyokong devisa negara.
Baca juga : Negara Ini Punya Air Terjun Api Abadi, Kena Air Kok Tidak Padam?
Akan tetapi tidak semua area bekas tambang meninggalkan luka menganga yang dibiarkan begitu saja. Beberapa diantaranya sembuh dengan sendirinya dan bermetamorfosa menjadi tempat wisata. Beberapa lainnya memerlukan campur tangan manusia untuk memulihkan diri. Yang pasti tempat-tempat yang dulu merana, sekarang dipuja-puja oleh wisatawan yang berkunjung. Keindahaannya menutup cerita kelam yang pernah terjadi disana. Berikut ini 7 bekas area tambang yang telah berganti wajah menjadi destinasi wisata.
1. Telaga Ngipik, Bekas Tambang Semen yang Kini Jadi Oase di Tengah Kota Gresik
Buat warga Gresik tentu tahu keberadaan Telaga Ngipik lengkap dengan sejarah pembangunannya. Telaga yang terletak di desa Ngipik dan hanya berjarak 1,5 km dari alun-alun kota ini menjadi tujuan favorit warga untuk menepi dari hingar bingar kota industri. Wajah kontras ditampilkan telaga ini yang mana tidak nampak pabrik-pabrik industri yang sumpek, sebagai gantinya hanya ada ruang terbuka hijau yang ditumbuhi pepohonan rimbun lengkap dengan telaga di tengahnya.
Traveler yang berkunjung umumnya melakukan berbagai kegiatan seperti memancing, berkeliling naik perahu, melihat permainan ski air atau hanya sekedar piknik dan bersantai saja. Telaga yang luas ini bukanlah telaga alami atau sengaja dibuat manusia. Awalnya kawasan ini adalah area tambang tanah liat dari perusahaan semen Gresik. Mereka menambang tanah liat untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan semen. Hingga akhirnya lubang tersebut terisi air hujan dan berubah menjadi telaga yang juga dikenal dengan nama Taman Wisata Giri Wana Tirta.
Lokasi : Desa Ngipik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur
2. Brown Canyon, Wajah Alam Berupa Tebing Hasil dari Kegiatan Penambangan
Brown Canyon begitu terkenal di Semarang sebagai tempat untuk hunting foto. Kawasan ini berupa tebing batuan cadas yang terbentuk dari sisa-sisa kegiatan penambangan. Seperti diketahui bahwa kawasan yang terletak di desa Rowosari, kecamatan Tembalang, Semarang dan berbatasan dengan Kabupaten Demak ini merupakan area penambangan galian C alias tambang batu dan pasir.
Penampakan Brown Canyon oleh banyak traveler dibanding-bandingkan dengan Grand Canyon di Amerika Serikat. Hanya saja mereka tidak akan menemukan sungai Colorado di bawahnya namun jalur truk yang berdebu sebagai gantinya. untuk itu waktu terbaik untuk pergi ke tempat ini adalah pada sore hari saat aktivitas tambang sudah selesai dan tebing-tebing diguyur sinar matahari berwarna jingga.
Lokasi : Rowosari, Meteseh, Tembalang, Kota Semarang
3. Di Bangkalan, Madura Ada Arosbaya, Bekas Tambang Batu Kapur yang Jadi Objek Foto
Kita menyeberang ke Pulau Madura atau tepatnya di kecamatan Arosbaya, kabupaten Bangkalan. Di kecamatan ini ada area tambang yang sudah tidak beroperasi. Bekas penambangan batu kapur tersebut kemudian berubah menjadi tempat hits di kalangan traveler muda untuk berfoto ria. Setiap akhir pekan dan hari libur tempat itu selalu ramai dikunjungi traveler.
Meski statusnya adalah bekas area tambang, namun penambangan yang pernah dilakukan disana meninggalkan ukiran-ukiran unik nan rapi di setiap dinding tebing. Penampakannya terlihat sangat fotogenik sehingga menarik perhatian traveler untuk datang berburu foto. Hanya saja tempat menarik ini sedikit ternoda dengan corat-coret sekelompok pengunjung yang iseng.
Lokasi : Plalangan Madura, Buduran, Arosbaya, Kabupaten Bangkalan
4. Masih di Kabupaten Bangkalan, Ada Bukit Jaddih yang Kini Ngetop padahal Bekas Tambang Batu Kapur
Masih berada di Kabupaten Bangkalan, Madura, satu lagi kawasan bekas tambang yang kini mendadak menjadi tempat wisata tenar. Adalah Bukit Jaddih, tempat ini terletak di desa Jaddih dan merupakan kawasan tambang batu kapur. Di beberapa bagiannya bahkan aktivitas tambang masih dilakukan sehingga jika berkunjung ke sana pada siang hari traveler akan berkutat dengan jalanan yang berdebu.
Nyatanya di sisi yang lain, Bukit Jaddih ini sedang dikembangkan sebagai kawasan wisata. Terbukti dengan dibangunnya kolam renang Goa Potte di dekat area tambang dan memanfaatkan area bekas penambangan yang sudah tidak digarap. Sebagian besar traveler yang pernah berkunjung ke sana menyamakan kawasan Bukit Jaddih dengan obyek wisata Cappadocia di Turki.
Lokasi : Parseh, Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur
5. Bukit Jamur di Gresik Isinya “Jamur-Jamur” Raksasa Akibat Dari Aktivitas Tambang
Kembali lagi ke Kota Gresik, jika sebelumnya traveler telah dikenalkan dengan Telaga Ngipik yang merupakan bekas tambang tanah liat perusahaan Semen Gresik di dekat pusat kota, ada satu lagi bekas tambang yang juga menjadi tempat wisata. Letaknya di Kecamatan Bungah, pemandangan yang didapatkan adalah deretan jamur-jamur raksasa yang bikin traveler nganga.
Jamur-jamur raksasa ini tentu bukanlah dalam arti yang sesungguhnya. Jamur tersebut tidak lain adalah gundukan batu yang menyerupai jamur. Mereka terbentuk dari aktivitas penambangan yang kemudian selama bertahun-tahun mengalami erosi akibat aliran air di musim hujan. Keberadaan batu yang menyerupai jamur raksasa ini membuat keadaan sekitar seperti di dunia lain.
Lokasi : Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur
6. Danau Blingoh di Jepara dengan Air Hijau Toska yang Menggoda
Bukan hanya ada Karimun Jawa saja di Jepara. Kamu juga bisa berkunjung ke Danau Blingoh di desa Blingoh, kecamatan Donorojo. Danau ini mempunyai warna air hijau toska yang cantik. Banyak traveler yang tergoda dengan keindahannya apalagi kawasan di sekitar danau ini berupa perbukitan yang ditumbuhi pepohonan hijau yang subur.
Namun kemungkinan tidak banyak yang tahu jika sebenarnya Danau Blingoh merupakan area bekas pertambangan kapur di masa lalu. Danau ini pula menjadi bukti bahwa alam bisa beradaptasi dari luka-luka yang dibuat manusia dengan aktivitas pertambangannya. Kini Danau Blingoh menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Jepara. Banyak pula yang mengatakan jika keindahannya sebanding dengan Kawah Putih Ciwidey di Bandung.
Lokasi : Donorojo, Blingoh, Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah
7. Danau Biru Loa Bakung, Bekas Tambang Batu Bara di Samarinda
Di Kota Samarinda dikenal adanya Danau Biru Loa Bakung. Danau tersebut memang memiliki air yang berwarna biru terang yang bisa memantulkan obyek seperti cermin maka beberapa wisatawan menyebutnya dengan Danau Cermin. Danau ini terletak di Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang.
Yang menarik adalah sejarah pembentukan danau itu sendiri. Danau Cermin bukanlah danau yang terbentuk secara alami oleh alam melainkan bekas lubang dari aktivitas tambang batu bara yang sudah tidak beroperasi. Keindahan danau ini makin lengkap dengan adanya pepohonan di sekitar danau yang sebagian batangnya tenggelam di dalam air.
Lokasi : Loa Bakung, Samarinda, Kalimantan Timur
Beberapa daerah bekas tambang bisa bermetamorfosa dengan sendirinya menjadi tempat wisata yang banyak mengundang decak kagum. Terlebih jika para penambang melakukan konservasi area bekas tambang, pasti hasilnya lebih optimal dan mereka pun menjadi lebih bertanggung jawab. Next