Jejak peninggalan kolonial Belanda masih bisa ditemukan di berbagai penjuru tanah air, termasuk di Ngawi, Jawa Timur. Beberapa di antaranya bahkan menyimpan kisah misteri yang makin bikin penasaran untuk berkunjung. Salah satunya adalah Benteng Pendem Ngawi. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Baca juga : Ekowisata Mangrove Lantebung, Keindahan Sebuah Berkah di Bulan Ramadan
Misteri Pasukan Belanda Tanpa Kepala
Benteng Van Den Bosch atau lebih dikenal dengan nama Benteng Pendem dibangun pada 1845. Lokasinya ada di Kelurahan Pelem, Ngawi, Jawa Timur. Sebutan ‘pendem’ diberikan lantaran bangunan kuno ini didirikan di bawah permukaan tanah, hampir terlihat seperti terpendam. Sulit dilihat dari kejauhan.
Selain bersejarah, Benteng Pendem juga dikenal punya reputasi lumayan menyeramkan. Berbagai peristiwa tragis pernah di sini. Beberapa Teman Traveler mungkin akan merasakan suasana yang sedikit kelam ketika berkunjung ke sini.
Sejumlah cerita seram seputar benteng ini sudah lama beredar di kalangan masyarakat. Salah satunya adalah penampakan gaib menyerupai rombongan pasukan Belanda tanpa kepala yang kerap terlihat menjelang gelap. Boleh percaya boleh tidak ya Teman Traveler.
Makhluk Setengah Kelelawar
Selain tentara Belanda tanpa kepala, masih ada misteri lain yang dipercaya sebagian besar masyarakat Ngawi. Konon, benteng ini menjadi rumah bagi sesosok makhluk setengah kelelawar.
Jika Teman Traveler perhatikan, bangunan lawas ini memang banyak dihuni ratusan atau mungkin ribuan kelelawar. Hewan nokturnal tersebut memenuhi hampir setiap sudut ruangan. Mungkin inilah yang mengawali munculnya mitos manusia kelelawar. Banyak yang mengaku pernah melihatnya hinggap di atas bangunan benteng.
Siluman Ular
Berikutnya ada misteri tentang ular berkepala manusia yang konon menampakkan diri di Benteng Pendem. Meski keberadaannya tidak pernah dilaporkan mengganggu wisatawan, makhluk gaib ini dikabarkan sering muncul secara tiba-tiba di balik lorong-lorong bangunan. Benar atau tidak, belum bisa dipastikan.
Benteng Pendem sendiri memang memiliki banyak lorong khas bangunan Belanda. Pada masa kejayaannya, bangunan ini merupakan basis pertahanan yang sangat kokoh. Sisa-sisa kemegahannya masih bisa Teman Traveler lihat hingga kini. Uniknya, sejumlah akar pohon tampak merambat di antara bangunan, seolah-olah menahan struktur yang ada agar tak runtuh.
Makam Tua
Terakhir ada misteri terkait sebuah makam di dalam Benteng, yang konon sudah ada sejak era pasukan VOC. Disebutkan bahwa makan tersebut merupakan tempat peristirahatan terakhir seorang ulama yang cukup disegani pada masanya, K. H. Muhammad Nur Salim. Selain itu masih ada satu lagi makam seorang tetua yang dikenal dengan nama Eyang Suro.
Menurut informasi, Alm. KH. Muhammad Nursalim adalah salah satu orang kepercayaan Pangeran Diponegoro. Beliau diutus ke Ngawi untuk melakukan perlawanan terhadap penindasan VOC. Ketika melakukan misinya tersebut, ia tertangkap dan ditahan.
Namun beliau konon memiliki kesaktian luar biasa sehingga tidak dapat dilukai dan dibunuh menggunakan senjata apapun. Akhirnya pasukan Belanda pun mengubur hidup-hidup KH. Muhammad Nursalim di salah satu sudut benteng.
Sementara untuk makam Eyang Suro, menurut cerita yang beredar ia merupakan orang terpandang kala itu. Selain memiliki alat musik gamelan, ia juga punya seekor kuda putih kesayangan. Kuda ini dipercaya masyarakat sering memperlihatkan wujudnya di sekitar benteng.
Selain makam, benteng ini juga memiliki empat lubang berukuran kecil yang dulunya berfungsi sebagai penjara untuk para pekerja rodi. Di sini konon sering terdengar suara teriakan misterius yang bikin merinding.
Itulah sedikit ulasan mengenai Benteng Pendem Ngawi, bangunan kaya sejarah yang ternyata menyimpan banyak misteri. Bagaimana Teman Traveler, apakah kalian merasa risau atau justru antusias mampir ke sini saat liburan ke Ngawi? Next