Spa, singkatan dari solus per aqua, merupakan sebutan untuk tempat yang memiliki mata air dengan khasiat menyehatkan. Namun seiring perkembangan waktu, spa lebih sering diasosiasikan dengan hotel yang menawarkan fasilitas pemandian air panas dan pijat. Spa tradisional Indonesia sendiri ternyata punya sejarah yang cukup panjang.
Baca juga : Gelombang Tinggi, 3 Pantai di Gunungkidul Ini Terkena Dampak yang Parah
Berawal dari berlimpahnya hasil rempah-rempah, nenek moyang kita lantas punya ide memanfaatkannya sebagai terapi untuk mempercantik kulit. Dari situlah kemudian lahir beragam varian spa tradisional Indonesia yang masih bertahan hingga kini. Penasaran? Berikut Travelingyuk berikan penjelasan lengkapnya.
1. Batangeh (Minangkabau)
Batangeh merupakan istilah dalam bahasa tradisional Minangkabau, yang artinya mandi uap. Wanita yang menjalani proses batangeh bakal semakin merasa rileks dan semua kandungan racun keluar dari keringat. Selain itu, mandi uap juga akan membuat tubuh menjadi lebih wangi.
Batangeh sendiri bukan mandi uap biasa karena menggunakan ramuan khusus. Selain bunga dan dedaunan, spa tradisional khas Sumatra Barat ini juga memakai bahan berkhasiat lain seperti kulit kayu, akar rimpang, dan beragam biji-bijian. Selain itu ada pula tambahan bahan-bahan dengan bau khas seperti pandan, gembelu, bunga kenanga, dan juga sereh wangi.
2. So’oso (Madura)
So’oso adalah proses yang mirip dengan tradisi lulur di Jawa. Dari sisi kesehatan, perawatan kulit ini sangat bagus untuk membuang kotoran yang melekat, sekaligus mencegah terjadinya bakteri dan peradangan. Sementara dari sisi kecantikan, So’oso diyakini amat efektif untuk membuat kulit lebih harum, bersinar, dan juga halus.
So’oso menggunakan bahan campuran khusus yang nantinya akan dibalurkan ke sekujur tubuh. Campuran tersebut terdiri dari bahan alami seperti telur ayam, buah asam, temu giring, tepung beras, jeruk purut, dan temu lawak. Setelah dibalurkan, tinggal digosok-gosok hingga mengering, setelah itu proses selanjutnya adalah membilas dengan air.
Proses perawatan So’oso kemudian akan ditutup dengan meminum jamu khas Madura, yang diyakini bakal membuat tubuh kian rileks dan segar.
3. Tangas (Betawi)
Tangas merupakan perawatan spa yang sudah lama digunakan oleh para wanita betawi. Prosesnya biasa dimulai dengan pemijatan dan peregangan yang disebut dengan sembe ta’zim, sebelum kemudian dilanjutkan dengan tangas alias mandi uap. Rempah-rempah yang digunakan antara lain bunga mawar, melati, kantil, jahe, jeruk limau, daun pandan, biji pala, dan serai.
Menurut penuturan dari berbagai sumber, tangas sangat bagus untuk wanita yang sedang hamil atau baru saja melahirkan. Selain itu perawatan ini juga sering dilakoni oleh mereka yang hendak menikah. Efeknya selain mengurangi keringat juga membuat tubuh semakin harum.
4. Boreh (Bali)
Jika kebetulan sedang berkunjung ke Pulau Dewata, sempatkanlah untuk menjajal teknik spa dan pemijatan tradisional Bali yang dinamakan Boreh. Wanita yang menjalani Boreh akan dimanjakan dengan terapi pjat tradisional dengan menggunakan campuran bahan alami. Dijamin bakal membuat sirkulasi darah menjadi lancar dan tubuh kian rileks.
Bahan-bahan yang digunakan dalam ramuan untuk boreh terdiri dari akar-akaran, kunyit, lada hitam, lada putih, dan jahe. Resep untuk membuat ramuan boreh konon sudah ada sejak lama dan sangat populer di antara wanita Bali, mulai dari golongan rakyat biasa hingga anggota kerajaan.
5. Lulur (Jawa)
Lulur merupakan tradisi Jawa yang sering dipraktekkan oleh para putri raja guna menjaga kecantikan dan kehalusan kulit. Seiring perkembangan zaman, tradisi tersebut diadopsi menjadi salah satu bentuk perawatan kecantikan modern. Bahkan ada sejumlah produsen produk kecantikan yang menyediakan lulur dalam bentuk kemasan.
Namun untuk lulur yang benar-benar tradisional, campurannya biasa terdiri dari tepung beras, kencur, dan sejumlah rempah-rempah lain yang berfungsi menghangatkan tubuh dan membuat kulit terlihat cerah dan bersinar. Lulur tersebut kemudian dibalurkan ke sekujur badan dan ditunggu hingga mengering sebelum kemudian dibilas.
Itulah tadi beberapa metode spa tradisional Indonesia yang ternyata masih dipertahankan hingga sekarang. Lebih dari sekedar perawatan kecantikan, sejumlah ritual spa tersebut adalah bagian dari kebudayaan Nusantara yang patut untuk terus dilestarikan. Bagaimana, ada yang tertarik untuk mencoba? Next