in , , ,

Menyantap Kuliner Pedas di Tempat Ini Kebangetan Murahnya, Nambah Level Pun Harga Tetap

Bersantap kuliner pedas sedang menjadi trend di kalangan anak muda sebagai bagian dari gaya hidup. Menikmati sajian ekstrem ini memang harus mempunyai sedikit keberanian dan kekuatan dalam menghadapi pasukan cabai. Selain rasanya yang dapat membuat kidah seakan terbakar, memekakkan telinga, juga dapat mengaduk emosi bagi penikmatnya.

Baca juga : Baju Adat Asli Indonesia yang Dikira dari Luar Negeri

Mie Dinamit (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Sedang naik daunnya sajian kuliner ini dengan level pedas bertingkat dan rasa yang juga enak, sering mengkhawatirkan para konsumen akan harga nya yang sedikit lebih mahal. Telah menjadi rahasia umum bahwa daya tarik kuliner pedas sangat bergantung pada harga cabai yang fluktuatif. 

Sajian Mie Dinamit (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Namun ada informasi bagi Teman Traveler pencinta cabai, di kota Kediri terdapat depot minimalis dengan sajian serba mie yang memiliki rasa enak serta bebas pilih level pedas. Untuk 2 hal itu memang sudah biasa, yang luar biasa adalah harganya yang kebangetan murahnya. Penasaran
bukan?

Lokasinya yang semi terbuka cukup nyaman kala serangan pedas datang (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Mie dinamit yang berlokasi di Jl. Mauni, Kecamatan Pesantren, Kediri ini, termasuk pendatang baru dalam dunia per-mie-an di kota Kediri. Namun telah mampu menyedot perhatian kalangan anak muda Kota Tahu tersebut. Untuk rasa dan tekstur mie mungkin bisa di adu dengan tempat lain, namun harga seporsinya yang kelewat murah ini bikin senang kantong para milenial.

Pengunjung silih berganti yang datang ketempat ini (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Buka mulai pukul 10.00 – 21.00 WIB, Depot Mie Dinamit ini mampu menghabiskan sekitar 300 porsi per harinya saat hari biasa, sedangkan 500 porsi saat akhir pekan. Level pedas yang depot ini sajikan mulai dari level PAUD hingga Profesor, dan pengunjung diharapkan tidak salah maksud atas menu yang ditampilkan, yaitu angka sebelah kanan pada nama menu adalah jumlah cabainya bukan harganya.

Yang sebelah kiri angka menunjukkan jumlah cabai ya sobat kuliner (c) Mei Indriani/Travellingyuk

Harga semua level disini adalah sama yaitu hanya Rp7.000 dan jika Teman Traveler pecinta cabai masih merasa kurang greget dengan sajian jumlah cabai yang disediakan, maka bisa nambah jumlah cabai sesuai yang diinginkan tanpa ada tambahan biaya. Maknyuus bukan?

Ternyata ini orangnya yang membuat kita keringetan (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Menurut karyawan bagian kasir yang melayani pesanan mie saya, rekor tertinggi dari pengunjung yang menambah sayuran pembakar lidah ini adalah sebanyak 150 cabai. Saya sendiri hanya berani pesan di level SMA dengan perasaan sedikit ngilu-ngilu membayangkannya.

Pesanan Mie Dinamit level SMA saya siap kurang dari 10 menit, dan yang buat wow lagi adalah porsinya yang tidak sedikit!

Topping jamur bercampur ayam yang melimpah (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Dengan warna dan visual penyajian yang baik, mie ini sudah sangat menggoda, baik dari aroma wanginya serta pedas
cabainya. Saat saya icip kuah mie, 2 sendok awal rasanya sudah berat bagi saya untuk melanjutkan. Pedas cadas!

Rasa pedas yang saya terima sangat nampar (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Namun gurih dan lezatnya bumbu yang diracik, memaksa saya untuk menahan tamparan si cabai, belum lagi topping
jamur dan ayam bercampur bumbu rahasia khas Mie Dinamit, menambah nikmatnya sajian ini. Akhirnya saya menyerah karena tak sanggup akan pedasnya.

Masak banyak sekaligus untuk mempercepat pelayanan (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Harga murah, porsi melimpah, pedas yang bikin gerah serta rasa yang sangat menggugah, rasanya sangat sulit untuk menolak sajian merakyat yang penuh nikmat ini. Selamat kepedasan! Next

ramadan

Nikmati Senja Hari Sembari Santap Bebek Khas Sulawesi di Reza Coffee & Palekko

Havana Kopi Tuban, Kafe Estetik Berkonsep Tropical Vibes