Tidak hanya membuka tempat wisata, kini pendaki juga sudah bisa melaksanakan kembali hobinya karena sudah banyak gunung yang kembali buka namun ada beberapa gunung yang memang sengaja ditutup karena stasus waspada alias berbahaya untuk didaki. Gunung tersebut merupakan Slamet yang dikabarkan sudah melarang pendakian sejak Agustus 2019 lalu.
Baca juga : Rinjani Kebakaran! Benarkah Akibat Puntung Rokok Pendaki?
Tampaknya, larangan ini tidak dihiraukan oleh seorang bapak dan anak yang berasal dari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah yang ternyata nekat mendaki walaupun gunung tersebut masih dalam level II atau waspada. Kejadian ini bermula ketika pendaki tersebut datang ke Pos Bambangan dan izin untuk camping pada pos 1 Gunung Slamet. Namun, izin tersebut justru disalahgunakan oleh bapak dan anak ini.
Alih-alih hanya ingin camping di pos 1, ternyata bapak dan anak ini justru naik lewat jalur pendakian tanpa izin. Hal ini dikuatkan setelah sang bapak mengunggah foto pendakian di pos 5 Gunung Slamet pada akun Facebook dengan keterangan telah mengajak sang anak mendaki hingga pos 5. Hal ini pun membuat pengelola panik sehingga melaporkan langsung kepada pengelola yang bertanggung jawab.
Kejadian yang terjadi pada hari Minggu, 12 Juli 2020 tersebut membuat pengelola panik dan melaporkan pendaki ini pada Sugito selaku Junior Manager Bisnis Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuman Timur dan meminta agar pendaki tersebut di blacklist. Alhasil Sugito pun mengabulkan permintaan tersebut agar tidak terjadi hal serupa karena memang sangat membahayakan pendaki.
Tidak segan-segan, bapak dan anak asal Kabupaten Purbalingga tersebut kemudian diberikan sanksi yakni dilarang untuk mendaki Gunung Slamet selama dua tahun lamanya. Penginformasian perubahan status Gunung Slamet yang meningkat dari level normal menjadi waspada sudah diumumkan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Agustus tahun lalu sehingga larangan mendaki jadi pilihan yang tepat untuk menyikapinya. Next