Tidak banyak yang tahu jika fenomena kubah lumpur tidak hanya ada di Porong berupa Lumpur Lapindo yang berasal dari kecelakaan pengeboran minyak di daerah tersebut. Di Grobogan, traveler juga mengenal adanya fenomena serupa yang dikenal dengan sebutan Bledug Kuwu. Bedanya, letusan lumpur ini telah ada bahkan sebelum zaman Kerajaan Mataram Kuno berdiri.
Baca juga : 4 Pantai di Malang, Vitamin Sea Libur Lebaran Bisa Surfing Juga Lho!
Lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo ternyata memiliki saudara tua dalam bentuk Bledug Kuwu. Letusan lumpur ini terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, provinsi Jawa Tengah. Traveler yang penasaran bisa datang ke lokasi dengan berkendara sejauh 28 km dari ibukota Grobogan yaitu Purwodadi.
Kawasan wisata Bledug Kuwu menempati area seluas 45 hektar. Dalam area tersebut sering muncul letusan lumpur setinggi 1-10 meter. Namun lumpur yang keluar tersebut bukanlah berasal dari magma bumi atau kawah vulkanik. Sebagai bukti lumpur yang keluar tersebut sama sekali tidak terasa panas meskipun saat meletus mengeluarkan asap putih. Diduga fenomena ini adalah hasil dari proses kimiawi antara gas bumi dengan air laut. Video detik-detik meletusnya lumpur bisa kamu lihat pada video di bawah ini.
Yang lebih aneh lagi, lumpur yang keluar tersebut rasanya asin karena mengandung garam. Sangat aneh mengingat Kabupaten Grobogan berada di tengah-tengah Pulau Jawa yang terpisah jarak ratusan kilometer dari bibir pantai baik utara maupun pantai selatan. Keganjilan ini belum terkuak secara ilmiah hingga saat ini. Sementara yang beredar di masyarakat, rasa asin tersebut berkenaan dengan legenda yang berkembang di daerah tersebut.
Jadi, menurut legenda di bawah Bledug Kuwu ini terdapat lorong yang menghubungkan kuwu dengan laut selatan. Lorong ini dibuat oleh Joko Linglung dari laut selatan menuju Kerajaan Medang Kamolan setelah ia berhasil mengalahkan Prabu Dewata Cengkar. Singkat cerita, Joko Linglung yang dapat berubah wujud menjadi ular naga tersebut membangun terowongan ini sebagai jalan pulang menuju kerajaan.
Adanya kandungan garam inipun tidak disia-siakan oleh warga sekitar dimana mereka banyak yang berprofesi sebagai penambang garam tradisional. Konon garam dari Bledug Kuwu ini digunakan untuk menyajikan masakan di Keraton Kasunanan Surakarta. Lumpur dari kuwu ini juga dipercaya dapat digunakan sebagai lulur untuk mempercantik wajah dan mengobati berbagai penyakit. Nah, buat traveler yang sedang berada di Grobogan, sempatkan untuk mampir ke obyek wisata satu ini. Next