Jika orang Eropa terbiasa sarapan dengan roti, maka orang Indonesia punya bubur untuk memulai hari. Hidangan yang satu ini menjadi andalan bagi orang Indonesia karena cocok dinikmati dalam berbagai kondisi. Orang yang sedang tak enak badan pun kerap diberikan bubur karena teksturnya yang lembut dan mudah dicerna.
Baca juga : Replika Rumah Hagrid Siap Memanjakan Para Traveler
Biasanya bubur dibuat dari beras yang direbus hingga lunak lalu diberi taburan daging ayam, kuah kuning, kecap, kerupuk, dan sambal. Namun berbeda dengan bubur tinutuan. Bubur tinutuan khas Manado ini punya keunikan tersendiri.
Terbuat dari beberapa macam sayuran dan daun khas
Bubur tinutuan terbuat dari campuran beras, jagung, ubi jalar kuning, labu kuning, kemangi, dan daun gedi. Beberapa sayuran lain yang biasa dibuat tinutuan adalah daun bayam, kangkung, daun pandan muda, dan daun bawang. Ciri khas bubur ini adalah penggunaan daun gedi. Daun ini berbentuk seperti telapak tangan yang akan mengeluarkan lendir saat dimasak, sehingga membuat bubur menjadi kental secara alami. Daun gedi banyak dikonsumsi oleh penduduk di Talaud hingga Bolaang Mongondow.
Asal mula bubur tinutuan khas Manado tercipta
Bubur tinutuan tercipta saat kondisi ekonomi warga Manado sedang terpuruk. Mereka memutar otak dengan memanfaatkan berbagai macam sayuran yang ditanam di pekarangan rumah. Sayuran tersebut dicampur menjadi satu hingga tercipta bubur tinutuan. Bubur ini pun kemudian banyak dijajakan di kota Manado sejak tahun 1970.
Berbagai lauk lezat untuk menikmati bubur tinutuan
Ada berbagai macam lauk yang menjadi pelengkap bubur tinutuan. Warga Manado menyajikan bubur ini dengan ikan asin jambal yang sudah dipotong dadu dan digoreng kering. Mereka juga gemar menambahkan ikan tuna asap atau ikan cakalang fufu. Bubur ini juga bisa disantap dengan tahu, tempe, perkedel nike, dan perkedel jagung. Pelengkap terakhir adalah sambal roa atau sambal dabu-dabu.
Tinutuan bisa dinikmati dengan mi atau brenebon. Ini adalah sup kacang khas Minahasa. Tinutuan brenebon biasanya ditambahkan dengan kaki babi atau tetelan sapi. Tinutuan yang dicampur dengan mi disebut midal.
Bubur tinutuan khas Manado hasilkan cita rasa unik
Saat pertama kali mencoba, kamu akan menemukan rasa yang unik dan kompleks karena banyaknya bahan yang dicampurkan dalam bubur ini. Penambahan daun gedi membuat bubur tinutuan menjadi lebih gurih dan pedas. Selain lezat, bubur ini juga mengandung banyak vitamin, protein, serat, dan zat besi.
Tinutuan bukan hanya menjadi makanan khas Manado, kata tinutuan dijadikan sebagai moto Kota Manado. Bahkan sekitar tahun 2004, dinas pariwisata Kota Manado menjadikan Kawasan Wakeke, Kecamatan Wenang, Kota Manado menjadi destinasi wisata untuk makanan khas tinutuan. Jika kamu berkunjung ke kota Manado, jangan lupa untuk mencoba sajian lezat bubur tinutuan ya! Next