Ponorogo dan Wonogiri, apa yang pertama ada di benakmu ketika membaca dua nama kabupaten yang saling bertetanggaan namun berbeda provinsi ini? Sebagian besar dari kita akan mengaitkan Ponorogo dengan Reog sedangkan Wonogiri sempat populer dengan batu akik Fire Opalnya. Tapi bagi traveler yang suka blusukan akan mengatakan kedua kota ini memiliki bukit keren bernama Cumbri.
Baca juga : Wisata Swafoto ala Jepang di Kalinampu Natural Park
Bukit Cumbri, begitulah nama dari sebuah bukit yang berada di perbatasan dua kabupaten sekaligus dua provinsi, yakni Ponorogo di Jawa Timur dan Wonogiri di Jawa Tengah. Secara geografis wilayah bukit ini berada di Desa Kepyar, Purwantoro, Wonogiri dan juga sebagian yang lain berada di Desa Pager Ukir, Sampung, Ponorogo. Keadaan disekitar bukit cukup gersang hanya ada pohon jambu monyet saja yang tumbuh disana.
Tapi fokus kita bukan pada area sekitar bukit melainkan keindahan alam yang terlihat dari puncak bukit setinggi 638 mdpl ini. Dari puncak Bukit Cumbri, kamu bisa menikmati sunrise maupun sunset yang kece jika cuaca mendukung. Selain itu view alam yang ditampilkan dari puncak bukit ini luar biasa menghipnotis saking indahnya. Jajaran perbukitan yang ditumbuhi pepohonan hijau membuat mata kembali segar terlebih jika kamu habis datang dari perkotaan yang penuh dengan gedung.
Untuk menuju ke puncak bukit satu-satunya cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan trekking selama 1 jam dalam kondisi santai. Rutenya tidak sulit sehingga traveler cewek sekalipun tidak akan mengeluh jika mendaki bukit ini dengan syarat mereka tidak memakai high heels. Sebelumnya kamu bisa menitipkan kendaraan di kebun warga sebab belum ada tempat parkir khusus kendaraan pasalnya tempat ini memang belum dikomersilkan untuk wisata.
Pemandangan keren di puncak Cumbri seakan mampu melunasi segala usaha yang kamu lakukan dalam mencapainya. Bahkan letih yang kamu rasakan tidak sebanding dengan suguhan alam yang mempesona di puncaknya. Jika kamu mau foto-foto seperti dalam gambar di bawah ini selain harus punya nyali kamu juga musti berhati-hati, utamakan keamanan dan keselamatan diri ya.
Meski masih jarang dikunjungi traveler namun sayang beberapa yang berkunjung ke sana melakukan ulah jahil dengan corat-coret di papan dan batu. Kalau kamu ke sana jangan bergaya jadi seniman kaligrafi terus sok-sokan mengukir namamu di batu atau pohon sekitar situ. Ingat jangan mengambil apapun kecuali foto dan jangan pula meninggalkan apapun kecuali jejak kaki. Next