in , , , ,

Candi Kalicilik Blitar, Bukti Penghormatan Raja Ken Arok

Blitar salah satu kota dengan peninggalan sejarah terbanyak di Jawa Timur setelah Mojokerto. Mulai sejarah zaman kerajaan hingga zaman kemerdekaan bertebaran di kota selatan Jawa Timur ini. Cocok sekali dijuluki sebagai kota wisata sejarah. Nah, teman traveler yang lagi bingung mau berlibur, sebaiknya mencoba melihat kejayaan awal masa pendiri Kerajaan Singasari melalui candi cantik bernama Candi Kalicilik.

Baca juga : 5 Tips Wisata Saat Bulan Puasa Tetap Seru dan Menyenangkan

Candi Kalicilik tampak megah dan gagah dengan warna merah bata. Foto via Maps-MuhammadIvan

Candi dengan warna merah bata ini berlokasi di Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Hanya berjarak 15 km atau sekitar 32 menit ditempuh dengan kendaraan pribadi dari Alun-Alun Kota Blitar. Rute tercepat menuju lokasi dari arah alun-alun yaitu menuju arah utara melewati Jalan Raya Ciliwung mengarah ke Srengat lalu ke Poluhan.

Candi Kalicilik menghadap ke arah Barat dengan hiasan kala yang diapit naga membentuk tengkorak. Disisi dinding juga erdapat relief yang menceritakan Dewi Surya dikelilingi oleh matahari. Kontruksi candi tersusun dari bata dan sebagian kecil bebatuan andesit berbentuk denah bujur sangkar dengan luas area 1000 meter persegi. Candi ini memiliki tiga bagian yang utuh dari kaki, badan dan atap berukuran panjang 6.60 meter, lebar 6.60 meter tinggi 8. 46 meter.

Relief dengan gambar seperti kepala Raksasa di sisi candi Kalicilik. oto via Maps-Aida

Dari relief yang ada, bangunan ini berasal dari masa kerajaan Majapahit, namun menurut ahli arkeologi dari universitas ternama di Indonesia menyebutkan sebagai tempat pendharmaan dari Ken Arok, raja dari Kerajaan Singasari. Dalam Kitab Negarakertagama disebutkan bahwa Ken Arok meninggal dunia pada tahun 1149 Saka atau 1227 Masehi lalu didharmakan di dua tempat yakni Kagnangan sebagai perwujudan Siwa dan di Usana sebagai perwujudan Budha.

Tampak Candi Kalicilik dari depan. Foto via Maps-LittleAngel

Sementara dalam kitab Pararaton Kagnangan disebut juga Kagenengan. Menurut Raffles dalam bukunya History of Java, Candi Kalicilik disebut dengan Candi Genengan. Candi Kalicilik dibuka untuk umum dengan jadwal setiap hari dari jam 08.00 hingga Jam 16.00 WIB. Menariknya teman traveler tidak dipungut biaya seperser pun saat masuk.lokasi candi. Namun kalian cukup membayar biaya parkir Rp. 2.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp. 5.000 untuk kendaraan roda empat.

Salah satu spot foto yang paling di minati para pengunjung. Foto via instagram @vinsensius_awey

Tata cara memasuki lokasi candi pertama kali dengan mengisi buku tamu yang ada di depan pintu masuk. Setelah itu, akan dijelaskan tata tertib selama memasuki area candi. Kondisi candi dikelilingi oleh taman yang terawat, rapi dan bersih. Waktu yang tepat untuk menikmati candi ini adalah saat pagi atau sore hari. Jangan lupa teman traveler untuk membawa bekal karena tidak adanya warung penjual makanan dan minuman. Next

ramadan

Pura Giri Natha, Secuil Khas Bali di Tengah Kota Makassar

5 Kuliner Favorit di Penang yang Harus Dicoba, Bikin Nagih!