Jika berkunjung ke Kupang, sempatkanlah datang ke Kelurahan Manutapen. Di sana terdapat sebuah cekdam, bendungan dengan konstruksi sederhana. Namun berbeda dari tempat sejenis lainnya, di sini terkenal dengan sebutan Cekdam Eceng Gondok karena dipenuhi tanaman eceng gondok yang nampak begitu indah.
Baca juga : Kuliner Serba Sagu di Indonesia, Citarasa Gurih yang Menggugah Selera
Eceng Gondok sendiri identik dengan tanaman hama atau gulma. Hal tersebut karena pertumbuhannya berlangsung begitu cepat dan dipercaya bisa merusak lingkungan perairan yang ada di sekitarnya. Namun di Kupang, tanaman yang awalnya ditemukan oleh seorang ilmuwan Jerman ini justru menjadi pesona wisata yang indah.
Saking indahnya, Dinas Kehutanan NTT pun dengan cepat berkreasi dan membuat lokasi ini menjadi lebih menarik. Hasilnya, tiap hari selalu ada saja pengunjung datang untuk berfoto-foto di cekdam Manutapen. Lantas seperti apa sebenarnya pesona kecantikan alam di lokasi satu ini? Berikut Travelingyuk berikan penjelasan lengkapnya.
Berawal dari ketidaksengajaan
Penduduk wilayah sekitar Manutapen sama sekali tak menyangka jika wilayah tempat tinggal mereka akan menjadi tempat wisata nge-hits. Karena sebelumnya di wilayah ini hanya ada sebuah cekdam biasa yang tidak jauh beda dengan cekdam lain. Namun begitu terjadi musim hujan, eceng gondok yang ada di lokasi ini mekar dan bunganya kelihatan begitu indah.
Hal tersebut kemudian membuat Kelompok Tani Hutan di Manutapen menyadari bahwa wilayah yang mereka huni punya potensi wisata yang begitu luar biasa. Upaya pun dilakukan untuk mempercantik lokasi cekdam. Salah satunya dengan membangun jembatan yang bisa membuat pengunjung lebih leluasa dalam berfoto-foto.
Satu-satunya taman bunga
Cekdam Taman Bunga Eceng Gondok di Kelurahan Manutapen diklaim sebagai satu-satunya Taman Bunga yang ada di daerah Kupang. Hal tersebut menurut klam yang dibuat oleh Joe Ga, ketua Kelompok Tani Hutan yang berniat membuat kawasan ini menjadi lebih maju. Bahkan ia dan rekan-rekannya sudah berencana membuat Lopo atau rumah adat khas NTT, di sekitar lokasi taman.
Pemerintah setempat pun kabarnya juga sudah mulai menaruh perhatian terhadap lokasi ini. Warga sekitar pun berharap agar segera ada bantuan berupa kucuran dana. Nantinya bantuan tersebut akan digunakan untuk memajukan Cekdam Eceng Gondok agar kian memberikan manfaat ekonomi pada masyarakat.
Gratis
Bagi wisatawan yang berniat melihat-lihat indahnya bunga Eceng Gondok di cekdam Manutapen, tidak perlu khawatir soal biaya. Sebab pengelola yang ada di sini sama sekali tidak memungut biaya pada pengunjung yang datang. Hasilnya, hampir setiap hari selalu ada saja minimal dua atau tiga orang yang asyik ber-selfie ria di sini.
Tak hanya bunga eceng gondok, terdapat banyak tanaman cantik nan menarik lain yang juga bisa dilihat. Masih ada bunga teratai yang juga tidak kalah bagus ketika difoto.
Musiman
Wisata yang ada di Taman Bunga Eceng Gondok ini sifatnya musiman, karena bunga eceng gondok tak mekar setiap hari. Biasanya hanya terjadi selama musim hujan, kira-kira tiap tiga hingga empat bulan. Dan begitu mekar dengan indahnya, cuma bisa dinikmati antara satu hingga dua minggu.
Maka tak heran jika banyak pengunjung kemudian berbondong-bondong datang ke sini. Keindahan bunga eceng gondok yang tengah mekar memang menjadi latar belakang yang ideal untuk menghasilkan foto cantik.
Itulah tadi beberapa keiistimewaan dari Cekdam Eceng Gondok yang ada di Kelurahan Manutapen. Jadi lain kali berkunjung ke Kupang, sempatkanlan untuk mengunjungi satu-satunya taman bunga yang ada di kota berjuluk ‘Kasih’ ini. Next