in , ,

Cungkring, Si Sedap Asal Bogor yang Mulai Langka

Menjajal Sedapnya Racikan Cungkring, Sajian Tradisional Khas Bogor

Seporsi cungkring
Seporsi cungkring (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Siapa sih yang tak pernah mendengar soal Bogor? Kota berjuluk Seribu Angkot ini juga dikenal punya hawa sejuk serta sederet destinasi wisata dan kuliner menarik untuk dicicipi. Salah satunya adalah Cungkring, sebuah sajian yang mulai langka.

Baca juga : Gunung Ijen, Wujud Daya Magis di Ujung Timur Jawa

Cungkring sejatinya merupakan kuliner khas Bogor yang punya sensasi rasa unik. Sayangnya, jajanan satu ini sudah kian jarang ditemui lantaran tergerus popularitas kuliner kekinian. Yuk, simak ulasan lengkap soal Cungkring berikut ini Teman Traveler.

Nama yang Unik

whatsapp_image_2019_08_14_at_20_teo.jpeg
Penjual cungkring (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Ketika mendengar kata Cungkring, mungkin yang terlintas di benak Teman Traveler adalah seseorang dengan perawakan tinggi dan kurus kering. Namun bagi warga Bogor, sebutan tersebut justru identik dengan makanan tradisional. Meski sudah mulai langka, Teman Traveler masih bisa menemukannya di sejumlah kawasan kuliner lokal.

Sebutannya Cungkring terinspirasi dari nama bahan-bahan pembuatnya, yakni cungur (bibir). Lantaran dalam Bahasa Sunda kata tersebut berkonotasi kasar maka dibuatlah sebutan lain yang lebih enak didengar.

Meski sederhana, sajian satu ini sanggup hadirkan sensasi rasa yang bikin ketagihan. Satu porsinya terdiri dari racikan bibir, otot, kaki, dan kikil sapi. Tak lupa ditambahkan lontong dan bumbu kacang agar rasanya makin yummy.

Kedai di Suryakencana

whatsapp_image_2019_08_14_at_20_Jql.jpeg
Deretan lontong istimewa (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Saya sendiri sempat mencoba sajian satu ini di sebuah kedai sederhana di Jalan Suryakencana, Gang Aut. Santap khas ini memang paling pas disantap kala siang. Penjualnya sendiri biasa beroperasi mulai pukul 07.00 sampai dagangannya habis. 

Satu hal yang membuat saya lumayan tertarik adalah lontongnya. Ketika diamati bungkusnya nampak berbeda. Usai bertanya pada penjualnya, terungkaplah bahwa lontong di sini dikemas dengan lapisan daun jati, alih-alih daun pisang. Tujuannya agar lebih wangi ketika disantap.

Murah Meriah

whatsapp_image_2019_08_14_at_20_aNE.jpeg
Aneka campuran (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Di sini Teman Traveler bisa request komponen apa saja yang ingin ditambahkan atau dikurangi dalam seporsi Cungkring. Harganya sangat murah, hanya dibanderol Rp15.000 saja lho Teman Traveler.

Paduan kikil, lontong, gorengan, serta bumbu kacangnya benar-benar terasa lezat. Lontongnya sendiri sungguh istimewa, memancarkan semerbak aroma khas. Taburan bawang goreng membuat cita rasa makanan satu ini makin maksimal.

Disantap siang hari, benar-benar bakal jadi pilihan tepat untuk melengkapi perjalanan Teman Traveler di Bogor. Pantang dilewatkan deh.

Mudah Dijangkau

whatsapp_image_2019_08_14_at_20_qYp.jpeg
Seporsi cungkring (c) Denah Lucky Sari/Travelingyuk

Kedai cungkring sederhana ini bisa Teman Traveler temukan di dekat Hotel The 101 Bogor. Kalian bisa mampir ke sini dengan menumpang angkot 04A, 05, 06, atau 08. Jika ingin praktis, boleh juga memanfaatkan jasa angkutan daring.

Itulah sedikit ulasan mengenai Cungkring, makanan tradisional dengan rasa mantap yang mulai langka. Buat Teman Traveler yang sedang menjelajah wisata Bogor, jangan lupa mampir ke sini ya. Next

ramadan
Danau Talang Sumatra Barat

Danau Talang, Pesona Tersembunyi di Ketinggian

Pecel 57, Kuliner Khas Madiun yang Legendaris di Yogyakarta