Hampir di semua daerah Indonesia sangat mudah ditemukan dadar gulung, yaitu camilanĀ dengan kulit mirip telur dadar yang diisi dengan kepala parut dan gula merah. Rasanya unik, cocok jadi teman minum kopi atau teh di sore hingga menjadi salah satu jajanan kelas mewah di acara penting.
Baca juga : Wisata Alam dan Edukasi Kebun Efi di Tanah Karo, Segar dan Instagenic
Bagi Teman Traveler yang pernah mengkonsumsinya, pernahkah memikirkan dari mana sebenarnya asal dari camilan ini? Kenapa bisa eksis sampai sekarang?
Dari Mana Asal Dadar Gulung?
Usut punya usut, ternyata sebelum ada di Indonesia khususnya Pulau Jawa, makanan ini sudah lebih dulu dikenal pada zaman Romawi. Tapi di sana disebut pancake, dengan tekstur kenyal pada kulitnya dan manis gurih di bagian inti kelapanya.
Eksistensi makanan berbahan dasar tepung dan telur pada kulitnya ini, semakin meluas hingga ke Eropa sekitar tahun 1430-an. Di Jerman dikenal dengan nama pfannhuchen, sedangkan di Prancis namanya crepes, lalu orang Amerika menyebutnya nohehick.
Barulah setelah itu, dadar gulung dikenal di wilayah Asia termasuk Indonesia dengan nama dadar gulung. Kalau di Malaysia, makanan yang sama lebih dikenal dengan nama kuih lenggang atau kuih ketayap.
Sampai sekarang, siapa pun akan sangat mudah menemukan makanan ini di pasar tradisional dengan harga murah meriah. Bahkan banyak modifikasi yang sudah dilakukan, seperti dengan mengganti isinya dengan cokelat, keju, pisang, dan bahan lainnya dengan nama-nama lebih unik.
Perpaduan Rasa yang Menggoyang Lidah
Kalau dibandingkan dengan camilan manis lainnya, dadar gulung punya keunikan tersendiri. Mulai dari tekstur kulitnya yang kenyal dan lembut dengan bulatan-bulatan khas pada permukaan kulit.
Kemudian isiannya yang memadukan kelapa muda diparut dan dicampur dengan gula merah. Serta bentuknya yang mirip risoles, namun berwarna hijau karena menggunakan saripati daun pandan sebagai pewarna alami.
Ketika dimakan akan terasa kolaborasi yang pas antara rasa gurih pada kulit dan manis dari isiannya. Apalagi jika dikonsumsi ketika sudah dingin, terasa lebih yummy. Satu biji tidak akan cukup untuk sendirian.
Resep Dadar Gulung
Mau tahu resep original dari dadar gulung, yang sudah dipakai turun temurun dari nenek moyang orang Indonesia dulu? Kamu bisa langsung mencobanya di rumah. Dijamin rasanya sama enaknya dengan versi asli.
Bahan kulit:
- 1 butir telur, kocok lepas
- 250 gr tepung terigu kualitas rendah
- 150 ml air dari perasan daun pandan asli
- 2 sendok makan tepung tapioka
- Vanili secukupnya
- 650 ml santan kental dari 2 buah kepala parut
- Garam secukupnya
- Minyak goreng secukupnya
Bahan isi:
- 200 ml air matang
- 250 gr gula merah jawa
- 1 buah kelapa parut, bagian putihnya saja
- 2 lembar daun pandan
- 2 sdm gula pasir
Cara membuat dadar gulung:
- Masukkan tepung terigu ke dalam kocokan telur, aduk rata
- Tambahkan tepung tapioka dan air perasan daun pandan, aduk sampai benar-benar merata
- Masukkan santan, vanili, dan garam sambil terus diaduk sampai adonan menjadi kental
- Siapkan wajan anti lengket, oleskan sedikit minyak pada permukaan wajan dan tunggu sampai panas
- Masukkan dua sendok makan adonan kulit, putar wajan agar adonan menyebar rata ke semua permukaan wajan.
- Tunggu sampai permukaan adonan tidak terlalu basah, angkat dan dinginkan.
- Lakukan sampai semua adonan habis, susun setiap kulit terpisah untuk memudahkan mengambil saat akan diberi isian nanti
- Rebus semua bahan isian kecuali kelapa parut sampai matang, tambahkan kelapa parut dan aduk sampai air mmengering, sisihkan
- Ambil satu kulit dadar, masukkan adonan isian secukupnya, lipat kulit hingga membentuk pipa sepanjang jari telunjuk dewasa. Lakukan sampai semua bahan habis dan sajikan.
Ternyata, dadar gulung memang bukan dari Indonesia melainkan Romawi. Namun, dari mana pun asalnya, tetap merupakan salah satu simbol jajanan tradisional di tanah air yang disukai banyak orang. Termasuk kamu kan? Next