in , ,

Dafen Village, Desa Tiongkok Unik Penghasil Lukisan Kelas Dunia

Mengintip Proses Pembuatan Lukisan di Dafen Village

Suasana di Dafen Village
Suasana di Dafen Village (c) Helga Christina/Travelingyuk

Sebagai salah satu tujuan jalan-jalan yang cukup populer, China punya sederet kota menarik untuk dikunjungi. Salah satunya Shenzhen, yang terkenal dengan industri kreatifnya. Biasanya wisatawan mengunjungi daerah ini untuk membeli baju, asesoris, maupun benda elektronik. Namun siapa sangka, wilayah Shenzhen ternyata memiliki sebuah desa berisi deretan seniman penghasil lukisan kelas dunia. Desa yang dimaksud bernama Dafen Vilage atau Dafen Oil Painting Village.

Baca juga : Layaknya Planet Mars, Tempat Terekstrem di Bumi, Tak Layak Huni

Lokasinya berada di pinggiran kota, masih masuk Provinsi Guangdong. Sejumlah sumber mengklaim desa ini memproduksi sekitar 60% lukisan yang tersebar di seluruh dunia

Perjalanan Menuju Dafen Village

Suasana di Dafen Village (c) Helga Christina/Travelingyuk

Kami berangkat menuju Shenzhen dari Hong Kong dengan menggunakan MTR hingga ke perbatasan negara. Kala itu kami mendapat Visa VOA, namun pengurusan visa kadang dibuka dan kadang ditutup. Jika sedang tidak beruntung, Teman Traveler bisa-bisa batal berangkat. Oleh karena itu, sebaiknya mengurus visa dari Indonesia.

Perjalanan kami dimulai sekitar pukul 08.00 dari Dongmen, daerah tempat kami menginap. Untuk menuju Dafen Village, Teman Traveler bisa memilih menumpang bus atau metro. Namun demi efisiensi waktu, kami memilih opsi kedua.

Salah satu sudut menarik di Dafen (c) Helga Christina/Travelingyuk

Teman Traveler bisa ambil metro line 3 dan turun di Dafen Station. Berikutnya, cari pintu keluar A, dari sana kita cukup berjalan sekitar lima menit untuk sampai di Dafen Oil Painting.

Sedikit catatan bagi yang membawa banyak barang bawaan. Pengamanan di metro sangat ketat, sehingga semua tas akan dipindai terlebih dahulu sebelum boleh dibawah masuk.

Sejarah Dafen Oil Painting Village

Lorong-lorong di Desa Dafen (c) Helga Christina/Travelingyuk

Sejak 1998, bisnis lukisan di daerah ini berkembang pesat. Ada sekitar 775 toko dan ribuan pelukis tinggal di Dafen Oil Paing Village. Hingga kini, Desa Dafen selalu ramai dikunjungi para pecinta seni lukisan, maupun turis lokal serta mancanegara.

Toko yang menjual peralatan lukis (c) Helga Christina/Travelingyuk

Selain menjual lukisan, toko-toko di sini juga menawarkan berbagai jenis peralatan melukis dengan harga terjangkau. Sementara jika Teman Traveler tertarik membawa pulang lukisan ala seniman Desa Dafen, di sini ada kalian bisa mendapatkan replika karya terkenal Van Gogh, Leonardo da Vinci, dan banyak seniman dunia lainnya. Hasilnya begitu mengagumkan, hampir sulit dibedakan dengan lukisan aslinya.

Mengelilingi Dafen Oil Painting Village

Barisan ibu-ibu melakukan taichi (c) Helga Christina

Kami tiba di Dafen sekitar pukul 8.30. Belum banyak toko yang buka. Namun kami tak lantas merasa bosan. Ada sekelompok ibu-ibu yang tengah memperagakan olahraga Tai Chi dengan berbagai gerakan indah.

Peralatan untuk melukis (c) Helga Christina/Travelingyuk

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.00. Beberapa toko sudah mulai buka. Kami bisa melihat secara langsung proses kreasi karya-karya indah sederet seniman lokal.

Kesibukan seniman di Dafen (c) Helga Christina/Travelingyuk

Tak hanya itu, Desa Dafen juga memiliki banyak spot menarik yang bisa dijadikan tempat berfoto. Warga sini juga sangat ramah dan tak pelit senyum. Jika ingin, Teman Traveler bisa berfoto-foto bersama mereka.

Salah seorang warga di Dafen (c) Helga Christina/Travelingyuk
Belajar melukis (c) Helga Christina/Travelingyuk

Santai Sambil Nikmati Kuliner Setempat

Menikmati makanan di Desa Dafen (c) Helga Christina/Travelingyuk

Setelah puas berkeliling dan melihat lihat suasana sekitar, kami memutuskan untuk mencari tempat makan siang. Asyiknya, harga sajian di sini jauh lebih murah dibanding yang ditawarkan restoran atau kedai di pusat kota Shenzen.

Sayangnya, tidak terlalu banyak orang yang bisa berbicara bahasa Inggris. Kami sempat mengalami kesulitan berkomunikasi, terutama dalam memesan menu makanan. Untungnya, aplikasi penerjemah bisa sedikit membantu.

Bagaimana Teman Traveler, sangat menarik bukan? Kalian bisa melihat suasana Shenzhen dari sisi berbeda. Tunggu apa lagi, segera susun rencana perjalanan dan saksikan langsung kreasi seni kelas dunia dari para seniman di Desa Dafen, Tiongkok. Next

ramadan

Written by Helga Christina

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Soto Rahayu Malang

Soto Daging Rahayu Malang, Sempat Dilarang Penjajah Kini Melegenda

The Must-visit Spots in Saleh Bay, Sumbawa