Berwisata ke gunung berapi melihat kawah lava yang membara bukanlah tujuan yang menjadi favorit para traveler. Akan tetapi tidak sedikit pula mereka yang bernyali besar malah menjadikan tempat-tempat seperti ini menjadi destinasi pilihan traveling mereka.
Baca juga : Nikmati Sunset Menawan Bersama Pasangan di Pantai Tanjung Gelam
Banyak resiko yang musti ditanggung traveler ketika memutuskan untuk menyambangi sebuah gunung api yang masih aktif. Gunung tersebut bisa saja meletus atau mengeluarkan gas beracun sewaktu-waktu. Namun fenomena alam yang langka nampaknya membuat beberapa wisatawan nekad untuk tetap mendaki gunung berapi.
Di Republik Demokratik Kongo, terdapat sebuh gunung api yang termasuk salah satu yang teraktif di dunia. Gunung tersebut adalah gunung Nyiragongo yang terletak di sisi sebelah timur negara tersebut atau berada di Great Rift Valley, tempat bercabangnya lempeng benua Afrika.
Meski termasuk paling aktif di dunia namun gunung yang menjulang lebih dari tiga kilometer ini mejadi gunung yang paling jarang diteliti sebab letaknya yang berada di daerah rawan konflik. Namun bukan berarti tidak ada wisatawan yang nekad datang ke sini ya.
Gunung Nyiragongo memiliki kawah berdiameter 1,2 kilometer dan menjadikannya danau lava teraktif dan terbesar di dunia. Gunung api ini juga terkenal karena cairan laharnya yang terus berputar seperti mengalir di dalam danau membentuk pusaran.
Danau lava inilah yang menjadi daya tarik para traveler nekad dan ilmuan geologi untuk datang menyembangi gunung tersebut. Bahkan beberapa dari mereka nekad berkemah di bibir kawah yang nota bene sangat panas dan berbahaya. Suhu panas dari lava gunung Nyiragongo bisa mencapai 980 derajat selsius.
Lava yang ada di dalam kawah tersebut selama beberapa menit sekali akan meletup-letup dan ketinggian letupan itu bisa mencapai 10 hingga 30 meter. Lingkungan sekitar gunung juga sangat ekstrim di mana dalam beberapa hari tinggal di dekat kawah logam bisa cepat berkarat dan lensa kamera bisa rusak. Hal ini disebabkan kandungan asam dan partikel logam halus di udaranya sangat pekat.
Jika Anda tidak memiliki nyali yang sangat besar serta perlengkapan trekking yang lengkap jangan coba-coba untuk mendaki gunung ini. Untuk memastikan bisa mencapai puncaknya, para pendaki diwajibkan memakai masker gas demi keselamatan. Next