Hallstatt adalah sebuah desa kecil di kawasan Pegunungan Salzkammergut, Austria. Dinamakan demikian karena letaknya di tepi barat Danau Hallstatt. Tempat wisata ini merupakan desa tertua di Austria yang populer karena keunikan bangunan tradisionalnya. Tak hanya itu, makam pun juga terlihatĀ instagenic. Makin penasaran? Yuk simak cerita dari Kontributor Travelingyuk, Muthia Anindita tentang destinasi Hallstatt yang bisa dijelajahi dalam seharian berikut.
Baca juga : One Day Trip ke Gili Ketapang di Probolinggo, Hanya 200 Ribuan Lho!
Gereja Tua di Hallstatt
Dua gereja tua di Hallstatt merupakan ikon yang mencuri perhatian. Gereja Evangelische Christuskirche terletak di tepi danau yang dibangun pada tahun 1863, setelah agama Kristen Protestan diakui oleh Emperor Frans Joseph I di Hallstatt. Sementara Katholische Pfarkirche tersembunyi di lereng bukit, agak jauh dari pusat desa. Didirikan pada abad ke-14, gereja katolik ini adalah gereja tertua di Hallstatt.
Makam Beinhaus dengan Tradisi Uniknya
Beinhaus atau Charnel House merupakan bangunan berisi tulang belulang 1200 orang yang dikuburkan di tanah pemakaman Hallstatt. Menariknya, tengkorak di sini dilukis nama pemiliknya serta dilengkapi tanggal kelahiran dan simbol yang menunjukkan karakter orang tersebut. Tradisi menyimpan dan melukis tulang ini sendiri sudah ada sejak tahun 1720.
Tradisi unik ini sendiri berawal dari kondisi desa yang terletak di perbukitan batu. Sementara lahan untuk pemahaman sangat terbatas. Proses melukis sendiri dilaksanakan ketika makam seseorang sudah berusia 10-15. Prosesnya diawali dengan menggali kembali dan mengambil sisa tulang belulang. Kemudian, tulang tersebut di Beinhaus . Petak tanah yang kosong dapat digunakan kembali untuk mengubur jenazah lain.
Rumah Tradisional diĀ Historicher Markplatz yang Berwarna
Markplatz atau Market Square adalah sebuah alun-alun di tengah desa Hallstatt. Di sini terdapat patung Holy Trinity dan air mancur yang dikelilingi rumah tradisional yang bergaya khas Pegunungan Alpen pada abad ke-16.
Rumah dengan aneka warna ini sekarang beralih peran sebagai restoran, kedai kopi dan toko-toko yang menjual cendera mata.
Welterbe Museum Hallstatt
Welterbe Museum dibangun pada tahun 1888. Di sini Teman Traveler dapat menyaksikan sejarah panjang Hallstatt dari masa ke masa, mulai dari zaman batu hingga sekarang. Menariknya, selain dengan media tulisan dan gambar, penyajian informasi di museum ini juga disajikan dalam bentuk video animasi, hologram dan tayangan 3D. Sangat modern untuk museum di desa kecil. Tidak heran jika dikategorikan dalam World Heritage Museum oleh UNESCO.
Berpesiar di Danau Hallstatt
Keindahan Desa Hallstatt tidak cukup dinikmati hanya dari darat. Spot foto instagenic yang menunjukkan deretan rumah tradisional di tepi danau dengan latar belakang pegunungan hanya dapat diambil dari tengah Danau Hallstatt. Untuk dapat menjepret pemandangan tersebut, Teman Traveler dapat berpesiar dengan kapal feri seharga 2,5 euro per orang atau sekitar Rp45.000 satu kali jalan.
Itulah ulasan tentang Desa Hallstatt yang terletak di Austria. Tidak hanya cantik karena bangunan rumahnya, tapi juga menarik dengan tradisi yang hingga kini masih dipertahankan. Bagaimana, berminat untuk melihat makan instagenic di sini kan? Next