in ,

Pariangan, Desa di Atas Awan Terindah Sedunia yang Ada di Indonesia

Pariangan

Salah satu alasan mengapa Pariangan dijuluki sebagai salah satu desa terindah di dunia adalah karena keasliannya. Desa ini masih memiliki bangunan yang dibangun sejak ratusan tahun yang lalu. Desa ini pun masih memegang teguh adat istiadat dan tidak melakukan modernisasi yang banyak sehingga apa yang kita lihat sekarang sama seperti yang orang dahulu lihat puluhan atau ratusan tahun yang lalu.

Baca juga : Curug Karembong, Tersembunyi di Belantara Subang

Kalau kamu ingin menikmati suasana desa yang benar-benar autentik sembari menjelajahi alam yang masih alami. Datanglah ke Pariangan yang setiap pagi selalu menjelma menjadi negeri yang berada di atas awan. Berikut ulasan lengkap tentang Pariangan yang bisa membuat ngebet pengin segera terbang ke sana.

Akses Menuju Desa Pariangan

Dengan nama lengkap Nagari Tuo Pariangan, desa kecil yang memiliki kontur tanah menanjak ini cukup mudah dijangkau oleh wisatawan. Kalau kamu ingin datang ke sini, datanglah dahulu ke Kota Batusangkar. Dari kota ini kamu isa menempuh perjalanan sekitar 15 kilometer ke arah lereng Gunung Marapi yang memiliki ketinggian sekitar 700-800 meter dari permukaan air laut.

desa Pariangan [image source]
desa Pariangan [image source]
Akses yang mudah ke Desa Pariangan membuat banyak media lokal atau asing kerap datang. Mereka akhirnya mengabadikan pemandangan desa yang kuno namun sangat memesona. Akibat gambar-gambar ini, Pariangan akhirnya mendapatkan anugerah sebagai desa terindah di dunia. Desa ini dianggap mampu menyajikan sesuatu yang “epic” meski sudah memasuki era yang modern.

Suguhan Hijau di Depan Desa

Begitu memasuki kawasan lereng Gunung Marapi, kamu akan diminta turun dari kendaraan. Dari sini kamu bisa berjalan menyusuri hamparan sawah da juga hutan yang sangat indah. Sejauh mata memandang hanya akan ada hamparan hijau membentang yang akan membuatmu merasa tenang.

suguhan hijau ke Pariangan [image source]
suguhan hijau ke Pariangan [image source]
Seiring dengan perjalanan menuju puncak, ujung-ujung dari rumah gadang akan terlihat dengan jelas. Dari kejauhan, kamu akan merasa seperti berjalan ke dalam dunia dongeng. Perlahan tapi pasti pemandangan desa yang unik akan terlihat dengan jelas. Oh ya, jangan lupa siapkan kamera dengan memori kosong agar semua pemandangan bisa terekam dengan sempurna.

Banyak Rumah Gadang Berusia Ratusan Tahun

Daya tarik utama dari Pariangan adalah adanya rumah gadang yang memiliki umur hingga ratusan tahun. Rumah gadang yang ada di desa ini konon telah ditinggali hingga beberapa generasi. Arsitektur dari bangunan masih sama dari dulu hingga sekarang. Warga setempat terus mempertahankannya dan memilih untuk tidak mendirikan bangunan modern yang lebih nyaman.

rumah gadang di Pariangan [image source]
rumah gadang di Pariangan [image source]
Bagi warga di Pariangan, memiliki rumah adat ini adalah sebuah berkah. Mendapatkan warisan rumah berusia ratusan tahun dari orang tua sama halnya mendapatkan rezeki yang tidak ada habisnya. Oh ya, beberapa bangunan modern juga di bangun di sini meski menggunakan tanah lain dan tidak merusak rumah gadang yang ujungnya sangat lancip itu.

Peninggalan Megalitikum yang Terawat dengan Baik

Harta paling berharga bagi penduduk di desa Pariangan ini adalah Masjid Ishlah. Masjid besar dengan desain unik ini menjadi destinasi wajib kalau kamu datang ke sana. Oh ya, selain masjid, kawasan ini juga memiliki banyak bangunan tua seperti adanya Prasasti Pariangan dan beberapa peninggalan megalitikum lain yang terus dijaga dengan baik oleh warga sekitar.

Peninggalan di Pariangan [image source]
Peninggalan di Pariangan [image source]
Selain Prasasti pariangan, kamu akan menemukan Batu Tigo Luak dan menhir yang berasal dari masa lalu. Warga setempat sangat menghargai peninggalan dari masa lalu sehingga ikut menjaga warisan masa lalu ini. Mereka hidup selaras dengan alam dan budaya hingga mampu bertahan sampai sekarang.

Inilah profil dari desa Pariangan yang dipercayai sebagai salah satu yang terindah di dunia. Yuk, datang dan jelajahi nuansa masa lalu di Pariangan yang tiada duanya. Next

ramadan

Benteng Belgica, Bekas Pertahanan Mirip Pentagon di Naira

Kuliner Jogja yang Mantap di Lidah, Makanan dengan Citarasa Khas Jawa