Desa di Indonesia yang satu ini memiliki nama yang unik. Walaupun nama desa satu ini terkesan seram namun memiliki banyak keindahan. Siapa yang mengira ternyata terdapat petilasan dan sumber mata air yang dikeramatkan di desa tersebut.
Baca juga : Gravitasi Tempo Dulu sambil Bernostalgia di Pasar Kampung Duku Purbalingga
Nama desa itu adalah Desa Pocong yang berada di Bangkalan, Madura. Berbagai cerita asal usul penamaan desa ini menjadi cerita unik yang mengundang penasaran. Inilah informasi selengkapnya tentang Desa Pocong.
Dulunya kawasan hutan belantara
Desa Pocong ini berada di Kecamatan Tragah, dulunya kawasan ini merupakan hutan belantara yang dikenal sangat angker. Kemudian ada beberapa orang yang tinggal di kawasan tersebut sering melihat penampakan pocong hingga diteror selama 40 hari lamanya. Masduki selaku Ketua BPD Pocong mengatakan bahwa teror pocong tersebut yang membuat desa ini dinamakan Desa Pocong.
Cerita lainnya menyebutkan terdapat banyak pohon pucang dan nama dari tambatan perahu bernama pancong. Maka dari itu mereka menyebut desa tersebut dengan Desa Pocong. Selain itu, desa ini memiliki petilasan Nyai Ageng Dewi Maduretno yang merupakan selir dari Raja Cakraningrat IV, sang penguasa Kerajaan Madura Barat. Nyai Maduretno juga memiliki anak bernama Ke’ Lesap yang keberadaannya tidak pernah diketahui.
Punya wisata alam yang memukau
Walaupun memiliki nama yang cukup seram, desa ini memiliki keindahan alam yang begitu memukau. Desa ini dikelilingi oleh sumber mata air yang digunakan sebagi tempat wisata. Salah satunya Pemandian Sumber Pocong yang menyajikan keindahan dan kejernihan mata airnya. Saking jernihnya, para wisatawan dapat melihat batuan yang berada di dalam air tersebut. Di sekeliling mata airnya masih terdapat banyak pohon yang rimbun.
Warga pun percaya bahwa mandi di mata air tersebut dapat menyehatkan jiwa. Namun sayang akses menuju lokasi masih belum memiliki petunjuk yang jelas serta minim fasilitas umum. Dikutip dari Pikiranrakyat.com, wisata ini telah ditutup lantaran adanya pandemi Covid-19. Kabarnya, kini Pemandian Sumber Pocong memiliki air yang lebih jernih lagi karena tidak tersentuh manusia.
Tradisi Rokat di Desa Pocong
Tak hanya memiliki wisata yang indah, Desa Pocong juga memiliki tradisi bernama Rokat atau Selamatan. Tradisi ini bertujuan untuk meminta keselamatan agar terhindar dari bencana. Rokat dilakukan setiap selesai salat Jumat dan dilakukan sebulan sekali. Tradisi ini dilakukan di 3 mata air yang dikeramatkan, yaitu Sumber Potat di Dusun Karang Anyar, Sumber Payung di Dusun Karang Asem, dan sumur di sebelah petilasan Nyai Maduretno.
Para penduduk sekitar akan membawa tumpeng tujuh warna serta membawa ikan dan buah. Namun, kini hanya membawa tumpeng biasa dan tidak harus tujuh warna. Biasanya tempeng tersebut akan didoakan oleh kiai setempat, kemudian setelah doa selesai para warga saling berebut mendapatkan tempeng tersebut dan dimakan. Hal itu dipercaya untuk keselamatan diri.
Desa bernama unik lainnya
Tak hanya Desa Pocong, inilah beberapa nama desa unik di Indonesia. Terdapat Desa Kasmaran, yang terletak di Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dinamakan demikian karena diambil dari kejadian masa lampau tentang kisah kasmaran seorang Raja Sumedang Larang kepada Pangeran Darma yang merubah penampilannya menjadi seorang wanita untuk mengambil alih daerah kekuasaannya.
Ada pula Desa Siluman, terdapat di Kecamatan Pabuaran, Subang, Jawa Barat. Walaupun bernama Desa Siluman, namun tidak ada asal usul yang terkait dengan sosok siluman. Dinamakan demikian karena desa ini berasal dari sungai kecil bernama Ci Silukman. Dan ada Desa Tutup, yang berada di Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Desa ini selalu terbuka walaupun memiliki nama kebalikannya. Asal usul desa ini karena terdapat tanaman pohon tutup dan desa ini dulunya tertutup maka dinamakan Desa Tutup.
Indonesia memiliki beragam keunikan, mulai dari nama desa hingga beragam wisata dan tradisinya yang membuat orang penasaran. Apakah kamu juga menemukan nama desa unik lainnya? Coba sebutkan di kolom komentar. Next