Terlalu sering jalan-jalan ke pantai? Kini Travelingyuk ajak kamu untuk menjelajahi sebuah kabupaten yang terkepung daratan alias tidak memiliki obyek wisata pantai. Bukan berarti berkunjung ke sana akan memperoleh kebosanan sebab banyak destinasi cantik yang layak kamu abadikan dalam bingkai fotomu.
Baca juga : Dusun Semilir Semarang, Super Instagenic di Kota Lumpia
Kali ini Travelingyuk akan mengajak traveler untuk menyambangi Kabupaten Mojokerto. Sebuah wilayah tertua ke-10 di Jawa Timur yang didirikan sejak 9 Mei 1293. Pembahasan awal ini sekilas seperti pelajaran sejarah ya? Tentu ini ada kaitannya dengan destinasi-destinasi di Mojokerto yang sarat akan wisata sejarahnya. Berikut ini 7 destinasi cantik yang wajib kunjung di bekas pusat kerajaan Majapahit.
1. Gunung Penanggungan, Saksi Bisu Zaman Kerajaan
Lupakan sejenak tentang pantai, di Mojokerto kita akan dipuaskan dengan wisata alam dan sejarah atau kombinasi keduanya yang bisa kamu dapatkan saat mendaki ke Gunung Penanggungan. Gunung yang berada di kawasan Trawas, Kabupaten Mojokerto ini merupakan gunung berapi yang sedang mengalami masa tidur alias tidak aktif. Traveler bisa mendaki ke puncaknya yang terletak di ketinggian 1.653 mdpl dan menyaksikan keindahan alam kota ini dari sana.
Menariknya area di sekitar gunung ini menyimpan situs sejarah bernilai tinggi. Hampir di seluruh lerengnya terdapat berbagai peninggalan purbakala, baik candi, pertapaan, maupun petirtaan dari periode Hindu-Buddha di Jawa Timur. Pada masa kerajaan itu gunung Penanggungan dikenal dengan nama Gunung Pawitra yang berarti kabut.
Hal ini merujuk pada puncak hingga lereng gunung yang sering diselimuti oleh kabut putih yang membuat traveler berasa sedang berada di atas awan. Bagi traveler yang ingin mendaki ke puncaknya tersedia 2 jalur pendakian, pertama melalui Desa Tamiajeng di wilayah Trawas, atau yang kedua bisa melakukan pendakian dengan start Mojosari.
2. Coban Canggu, Keindahannya Tetap Terpancar Meski Dijepret Dengan Kamera Saku
Coban Canggu adalah wisata air terjun yang berada di kawasan Pacet yaitu di desa Padusan. Coban sendiri memiliki arti air terjun sama seperti daerah Jawa Barat yang menyebutnya dengan istilah curug. Air terjun ini berada di lereng Gunung Welirang yang berada di ketinggian 800 mdpl sehingga udara sejuk adalah jaminan yang akan traveler dapatkan saat berkunjung ke sana.
Coban Canggu memiliki ketinggian 70 meter dengan dinding batu cadas yang besar dan kokoh sebagai formasi pembentuknya. Di kanan kiri air terjun terdapat pepohonan yang tumbuh subur menambah asri suasana sekitar. Di bawah air terjun terdapat semacam kolam kecil yang bisa digunakan traveler untuk bermain air. Hanya saja traveler yang akan menuju lokasi harus sedikit trekking menuruni anak tangga sepanjang 100 meter dari tempat parkir. Tapi secara keseluruhan air terjun ini akan terlihat cantik jika difoto dari sudut mana pun menggunakan kamera apapun.
3. Candi Wringin Lawang, Gerbang Kerajaan Majapahit Yang Masih Eksis Hingga Sekarang
Sejarah Indonesia tak lepas dari Kerajaan Majapahit yang pernah eksis di tahun 1200-an hingga 1500-an. Ini merupakan kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan memiliki kekuasaan wilayah yang sangat luas dengan pusat pemerintahannya di Jawa Timur. Nah, setelah berabad-abad terlewati masih banyak situs peninggalannya yang bisa ditemui salah satunya adalah Candi Wringin Lawang.
Candi Wringin Lawang disebut-sebut sebagai gerbang utama untuk memasuki kawasan penting dari Kerajaan Majapahit. Situs bangunan bersejarah ini bisa kamu temukan di Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Di bagian depan candi yang terbuat dari batu bata merah ini terdapat arca berbentuk Ganesha dengan ukuran yang cukup besar. Candi ini berbentuk gapura atau gerbang yang serupa dengan gaya arsitektur candi Bentar. Meski tidak ditemukan relief di dinding candi namun keindahannya tetap terpancar lewat strukturnya yang nampak simetris.
4. Candi Tikus, Candi Berbentuk Kolam yang Masih Misterius
Selama ini traveler mengenal Candi Tikus adalah candi yang saat ditemukan merupakan sarang dari tikus sehingga dinamakan demikian. Namun sebenarnya candi yang terletak di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini memiliki sisi sejarah yang belum terkuak tuntas sehingga masih menyimpan sisi misterius yang terus diperdebatkan oleh para peneliti.
Candi Tikus ditemukan oleh Bupati Mojokerto, R.A.A Kromojoyo Adinegoro di tahun 1914. Saat itu bangunan candi ini telah terkubur dan saat dilakukan penggalian ternyata tempat ini telah digunakan sebagai sarang tikus. Candi ini cukup unik karena memiliki bagian penampungan air di tengahnya yang mirip kolam. Beberapa ahli menduga ini adalah bekas petirtaan atau pemandian para keluarga raja dan sebagian yang lain berpendapat bahwa tempat tersebut bekas kolam penampungan air untuk warga Trowulan di zaman dahulu.
5. Candi Bajang Ratu, Pintu Belakang Kerajaan Majapahit yang Masih Utuh
Candi Bajang Ratu yang dikenal pula dengan nama lain sebagai Gapura Bajang Ratu adalah candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang konon berfungsi sebagai pintu belakang dari kerajaan tersebut. Candi ini berlokasi di Desa Temon, Kecamatan Trowulan , Kabupaten Mojokerto. Traveler tidak akan kesulitan untuk menemukan situs sejarah ini sebab letaknya berada tidak jauh dari Candi Tikus.
Dalam bahasa Indonesia, Bajang Ratu memiliki arti Raja yang masih muda yang merujuk pada pengangkatan Raja Jayanegara sebagai raja kedua Majapahit yang saat itu masih berumur sangat muda. Selain sebagai pintu belakang, candi ini juga konon digunakan sebagai tempat pemujaan untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara. Suasana disekitar candi sangat asri yang bisa kamu gunakan untuk rekreasi.
6. Air Terjun Dlundung, Air Terjunnya yang Tidak Deras Membuatmu Langsung Pengen Nyemplung
Tinggi terjunan airnya sekitar 50-60 meter tapi alirannya tidak begitu deras hal ini dikarenakan pada bagian atas air terjun ini berupa undak-undakan sehingga air baru terjun bebas sekitar 25 meter terakhir. Oleh karena itu tempat ini sangat cocok untuk dijadikan destinasi rekreasi bersama keluarga. Airnya yang jatuh secara kalem membuatmu tak sabar ingin segera basah-basahan.
Air Terjun Dlundung terletak di Dusun Ketapan Rame, Desa Kemloko, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Lokasinya berada di dalam hutan lindung dan airnya didapat dari pegunungan Welirang. Akses menuju ke lokasi tidak begitu sulit karena kondisi jalannya sudah lumayan mulus plus keberadaan papan petunjuk arah semakin memudahkan traveler untuk berkunjung ke sana.
7. Kolam Segaran, Sisa-Sisa Kolam Zaman Kerajaan
Trowulan memang pusat ditemukanya banyak situs peninggalan kerajaan Majapahit. Hal ini juga disebabkan karena zaman dahulu daerah tersebut merupakan pusat dari kerajaan tersebut. Satu lagi yang sayang dilewatkan yaitu Kolam Segaran. Tempat ini menjadi satu-satunya situs berupa kolam yang terluas di Indonesia.
Ukuran Kolam Segaran adalah panjang 375 meter dengan lebar 175 meter. Karena ukurannya yang sangat luas inilah kemudian warga setempat menamainya dengan nama Kolam Segaran yang berarti laut. Ada yang berpendapat dahulu tempat tersebut digunakan sebagai waduk serta tempat santai putri raja ada pula yang berpendapat sebagai tempat untuk menjamu tamu kerajaan. Yang pasti pemandangan di sekitar kolam ini masih sangat hijau dan asri.
Itulah ketujuh destinasi wisata di Mojokerto yang sarat dengan nilai sejarah. Pasti masih banyak lagi tempat wisata yang belum Travelingyuk sebutkan. Kamu bisa turut menginformasikan tempat-tempat keren lainnya di Mojokerto lewat kolom komentar di bawah ini. Next