in

Tempat Diving Paling Keren di Raja Ampat

diving

Raja ampat adalah kepulauan yang terdiri dari sekitar 1.500 pulau kecil dan gua-gua indah. Terdapat empat pulau besar antara lain Misool, Salawati, Bantata dan Waigo dan ada satu pulau kecil lagi yang tidak kalah indah bernama Pulai Kofiau.

Baca juga : Pantai Labuhan Haji, Spot Terbaik Menikmati Matahari Terbit di Lombok

Sejak tahun 2004, Raja Ampat menjadi daerah yang terpisah dari Ibu Kota Sorong. Dengan luas 40.000 kilometer persegi, kepulauan ini menjadi taman bahari paling besar di Indonesia. Keindahan raja ampat sudah tidak diragukan lagi. Dari tahun ke tahun jumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara semakin meningkat. Penasaran seperti apa serunya perjalanan para wisatawan asing dari berbagai negara ke Raja Ampat? Berikut videonya.

1. Sejarah Nama Raja Ampat

Nama “Raja Ampat” datang dari sebuah mitos lokal tentang seorang perempuan yang menemukan tujuh butir telur. Empat dari tujuh telur tersebut menetas dan menjadi raja di masing-masing pulau-pulau besar yang terdapat di kawasan tersebut. Sementara tiga lainnya menjadi makhluk halus, seorang wanita dan sebuah batu.

Di luar dari sejarah dan mitos tersebut, keindahan Raja Ampat memang tidak ada tandingannya. Keindahan terumbu karang dan keanekaragaman ikan di dalamnya menjadi salah satu daya tarik dari tempat ini. Dalam video berikut kita bisa melihat bagaimana keindahan Raja Ampat yang membuat para turis tercengang.

2. Tempat Scuba-diving yang Keren

Kekayaan bahari di Raja Ampat sangat dipengaruhi oleh letaknya yang berada di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Daerah yang berada di perpaduan Samudra Hindia dan Samurda Pasifik biasanya akan kaya akan keberagaman hewan laut. Keberagaman hewan laut di Raja Empat membuatnya menjadi salah satu kawasan kelautan yang dilindungi dunia.

Sekitar 1.508 spesies ikan, 537 spesies koral dan 699 spesies moluska. Jadi jangan heran jika anda menemui karang laut atau ikan yang bentuknya unik, yang tidak bisa ditemui di negara lain. Anda juga bisa menemukan hiu di sini.

3. Merupakan Bagian dari Kesultanan Tidore

Sejarah menunjukkan bahwa Raja Ampat sempat menjadi bagian dari Kesultanan Tidore, sebuah kerajaan yang sangat berpengaruh di Maluku. Namun, setelah Belanda menjajah Maluku, daerah ini dijajah oleh Pemerintahan Belanda.

Sebelumnya, seorang penjelajah dari Inggris bernama William Damper memberi nama Selat Dampier yang memisahkan antara Pulau Bantanta dengan Pulau Waigeo. Sedangkan di timur memisahkan Pulau Bantata dengan Salawati.

4. Pernah Dijadikan Film di Switzerland

Sebuah stasiun televisi terbesar di Switzerland, Schewiezer Fernsehen, pernah menanyangkan film tentang kekayaan alam Raja Ampat. Film tersebut diberi judul Edies Paradise. Film ini menceritakan tentang keindahan alam yang sangat luar biasa di Raja Ampat.

Raja Ampat juga dijuluki sebagai “Amazon Laut”, karena kekayaan biota lautnya yang terletak di jantung dari Coral Triangle. Saat ini pemerintah Indonesia memprogramkan banyak sekali kegiatan untuk memajukan industri pariwisata di Raja Ampat, salah satunya dengan mengadakan Sail Raja Ampat.

5. Surga Diving

Selain panorama pantai yang luar biasa indah dan menenangkan, Raja Ampat juga sangat terkenal dengan wisata bawah laut. Terumbu karang yang tumbuh di sini sangat unik dan menjadi hutan terumbu karang terbaik di dunia. Banyak sekali wisatawan dan ilmuwan yang berbondong-bondong datang ke sini.

Untuk melakukan diving, anda akan disedikan alat-alat diving dan fasilitas lainnya dari pengelola tempat di sana. Resort atau tempat menginap yang ditawarkan juga sangat menawan dan nyaman. Raja Ampat terus berbenah demi memanjakan para pengunjungnya.

Demikianlah keindahan Raja Ampat, surga tersembunyi yang ada di Indonesia. Kita harus bangga karena kita memiliki pemandangan alam yang sangat indah yang tidak dimiliki negara lain. Bagi anda yang belum mengunjungi Raja Ampat, segera kunjungi dan siap-siap untuk takjub.

Hal yang mesti kita perhatikan sebelum berkunjung ke sana adalah kesadaran lingkungan. Jangan membuang sampah seenaknya dan jangan mengambil terumbu karang sebagai souvenir. Kita

diving
diving

tentu tidak ingin surga ini menjadi rusak karena tangan usil kita. (HLH) Next

ramadan

Menjelajahi Hutan Purba di Jepang

Waktu yang Tepat Mengunjungi Bali Berdasarkan Jenis Kegiatan Traveling