in , ,

Enting-enting, Jajan Lebaran Tulungagung yang Terus Eksis di Era Milenial

Lebaran di Tulungagung Belum Lengkap Tanpa Enting-enting

Enting-enting Tulungagung
Enting-enting Tulungagung (c) Akbar Dedy Pratama/Travelingyuk

Bagi warga Tulungagung, Enting-enting merupakan sajian khas Lebaran yang pantang dilewatkan. Meski jadul, jajanan ini memiliki rasa memikat dan terus eksis hingga kini. Paduan manis gula merah dan gurihnya kacang menjadi kunci kenikmatannya.

Baca juga : Jauh Kalahkah Norwegia, Indonesia Peringkat 6 Negara Terindah di Dunia

Jika Teman Traveler sedang keliling wisata Tulungagung, berburu cemilan ini adalah salah satu hal yang wajib dilakukan. Nah, berikut adalah beberapa alasan yang membuat enting-enting terasa nikmat dan begitu unik.

Terbuat dari Bahan-bahan Alami

Enting-enting dari dekat (c) Akbar Dedy Pratama/Travelingyuk

Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, merupakan salah satu daerah penghasil enting-enting kualitas jempolan di Tulungagung. Di sini semua cemilan tradisional tersebut dibuat tanpa menggunakan bahan kimia agar rasanya tetap nikmat. Tambahan pengawet pun tidak ada sama sekali.

Tak seperti jajanan lainnya, enting-enting termasuk kue kering yang tahan lama. Bahan pembuatannya hanya terdiri dari Gula Jawa dan kacang tanah. Gula dimasak bersama air di dalam tungku. Setelah mencair ditaburi kacang, sebelum akhirnya dibentuk kecil-kecil dan dibiarkan mengering.

Gula Jawa sendiri sudah dikenal mengandung pengawet alami sejak zaman dulu kala. Menurut salah seorang pengusaha Enting-enting di Desa Gesikan, rahasia kenikmatan jajanan tradisional dari kawasan ini adalah takaran air yang pas sehingga menghasilkan sensasi manis tak berlebihan. Hal ini diyakini sudah cukup untuk menghasilkan enting-enting lezat tanpa tambahan penyedap rasa.

Gunakan Resep Turun-temurun

Setelah proses cetak selesai (c) Akbar Dedy Pratama/Travelingyuk

Enting-enting dari Desa Gesikan sudah puluhan tahun membuai lidah masyarakat Tulungagung dan sekitarnya. Uniknya, resep pembuatannya konon telah diturunkan selama empat generasi. Pembuatannya juga masih manual, menggunakan cara tradisional. Bahan-bahannya pun sederhana, hanya berupa air, gula jawa, dan kacang tanah.

Namun tentu saja, timing dalam pengolahan dan pencampuran bahan juga menjadi faktor penting yang menentukan kenikmatan cemilan satu ini. Soal rasa, meski belakangan muncul banyak jajanan dengan rasa kekinian, warga Desa Gesikan memilih idealis. Rasa original tetap dipertahankan, tanpa sedikit pun mengubah ciri khasnya.

Mulai Menasional dengan Harga Merakyat

Nuansa proses memasak (c) Akbar Dedy Pratama/Travelingyuk

Sebungkus enting-enting bisa Teman Traveler dapatkan di pasar sekitar Tulungagung dengan harga sekitar Rp30.000. Isinya cukup banyak lho. Cukup lah untuk mengisi satu toples sebagai pelengkap sajian kue-kue kecil saat menyambut tamu di Hari Raya Idul Fitri.

Teman Traveler yang penasaran juga tak perlu khawatir. Jajanan jadul ini sudah mulai dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia. Kalian bakal mudah mendapatkannya.

Meski menyandang status jajan pasar, makanan satu ini mulai merambah kawasan luar Tulungagung. Tak hanya kota tetangga, peredarannya bahkan sudah mencapai wilayah ibu kota Jakarta. Bagaimana Teman Traveler, adakah di antara kalian yang tertarik mencicipi enting-enting? Next

ramadan
The Le Hu Garden di Medan

Potret Cantiknya The Le Hu Garden di Medan, Lokasi Ngabuburit Cantik dan Sejuk

Es Campur Tempo Dulu Mbah Slamet

Es Campur Tempo Dulu Mbah Slamet, Nikmatnya untuk Berbuka Puasa