Gunung Kelud merupakan wisata yang sangat terkenal di Kabupaten Kediri. Wisata ini mempunyai pemandangan yang sangat indah dan menawan, sehingga tak sedikit wisatawan yang berkunjung dan betah berlama-lama untuk menikmati suguhan pemandangannya yang luar biasa lengkap dengan udaranya yang sangat sejuk.
Baca juga : Melihat Sunset Gratis di Tebing Pantai Tegal Wangi
Kelud merupakan salah satu gunung paling aktif di Indonesia selain Gunung Merapi. Gunung yang berketinggian 1.731 mdpl ini telah meletus sebanyak 30 kali sejak 1000 tahun terakhir. Pada tahun 2014, gunung memiliki letusan yang sangat dahsyat. Bahkan abu vulkaniknya sampai Provinsi Jawa Barat loh Teman Traveler.
Fase erupsi terjadi 9-25 tahun sekali, ledakan paling besar yang pernah terjadi hingga berkekuatan 5 VEI (Volcanic Explosivity Index) yang telah merenggut ribuan korban jiwa. Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang sering terkena imbasnya. Banyak orang mengkeramatkan gunung ini karena kekuatannya yang dapat menghancurkan wilayah sekitarnya.
Lokasi dan Harga Tiket
Wisata Gunung Kelud berada di perbatasan Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar dan Malang. Kira-kira 27 km sebelah timur dari pusat Kota Kediri. Alamatnya ada di Rejomulyo, Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Harga tiket wisata Gunung Kelud sangat terjangkau loh Teman Traveler. Pada hari senin-jum’at, tiket masuk anak-anak hanya dibanderol Rp6.000, dewasa Rp8.000, Turis/Manca Rp25.000,
Sedangkan harga tiketnya berbeda saat weekend (sabtu-minggu). Tiket anak-anak Rp8.000, dewasa Rp10.000, dan untuk Turis/Manca tetap yakni Rp25.000. Apakah Teman Traveler tahu, dibalik keindahan pemandangan Gunung Kelud yang eksotis, menyimpan banyak misteri. Ada beberapa mitos dan fakta mengenai asal-usul Gunung Kelud.
Misteri Nama Gunung Kelud
Ada banyak teori mengenai asal-usul nama Gunung Kelud. Diperkirakan penamaan tersebut berasal dari bahasa Belanda, yaitu Klut, Cloot, Kloet atau Kloete. Namun sering disalah artikan orang Jawa sebagai Kelut yang dalam bahasa Jawa berarti Sapu. Mungkin karena letusan Gunung Kelud sebelumnya bisa menyapu bersih daerah sekitarnya.
Sedangkan menurut teori lain, nama Kelud berasal dari kata Jarwodhosok, “Kebak” berarti penuh dan “Ludra” berarti darah yang dihubungkan dengan letusan gunung kelud yang bisa merenggut banyak korban ketika meletus atau sesuai rupa letusannya yang menyemburkan lahar menyerupai darah.
Kutukan Lembu Suro
Mitos kutukan ini konon berasal dari legenda putri dai Jenggolo Manik bernama Dewi Kilisuci. Paras cantik Dewi Kilisuci membuat 2 raja yaitu Lembu Suro dan Mahesa Suro memperebutkannya. Namun, saat itu Dewi Kilisuci tidak menyukai keduanya karena keduanya merupakan makhluk aneh.
Lembu Suro berupa manusia berkepala lembu, sedangkan Mahesa Suro berkepala kerbau. Sang Dewi pun akhirnya membuat sayembara bagi keduanya untuk membuatkan 2 sumur yang berbau wangi dan amis dipuncak Gunung Kelud. Dikarenakan kedua raja itu sakti, maka sumur itu langsung jadi dalam semalam.
Sang Dewi pun semakin gelisah, akhirnya membuat permintaan terakhir supaya mereka masuk ke dalam sumur itu untuk membuktikan bau dalam sumur. Saat mereka berada di dasar sumur, Dewi Kilisuci memerintahkan kepada prajuritnya untuk segera menimbun sumur tersebut supaya kedua raja itu mati.
Sebelum mati, Lembu Suro menyuarakan kutukan yang berbunyi “Baiklah, besok orang-orang Kediri akan dapat balasan yang setimpal dari saya, Kediri akan menjadi sungai, Tulungagung akan menjadi danau, dan Blitar akan menjadi daratan”. Hingga sekarang kutukan ini masih ditakuti masyarakat sekitar Gunung Kelud sehingga mereka rutin melakukan ritual tolak bala pada tanggal 23 bulan Suro.
Misterious Road
Jalan misteri memang cocok disematkan untuk jalan ini karena bisa membuat semua mobil melaju sendiri pada jalan tanjakan, walaupun dalam kondisi mesin mati. Jalan yang berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri ini menjadi destinasi wisata alternatif bagi pengunjung Gunung Kelud. Banyak orang yang membuktikan kebenaran jalan misteri ini.
Beberapa spekulasi bermunculan tentang penyebab fenomena aneh ini. Konon daerah tersebut memiliki daya tarik medan magnet yang kuat sehingga mampu menarik mobil dan motor yang terbuat dari besi. Sedangkan menurut peneliti, fenomena ini adalah ilusi belaka. Menurut penelitian tersebut, tidak ada medan magnet di sana. Faktanya, tanjakan itu sebenarnya adalah jalan turunan dengan kemiringan 5 derajat. Next