in ,

Festival Budaya dan Wisata NTT 2018, Pantang Dilewatkan

Festival Budaya dan Wisata NTT yang Akan Digelar Sepanjang 2018

Tarian Likurai
Tarian Likurai via Instagram kupangnet

Nusa Tenggara Timur kini sudah jadi salah satu destinasi wisata andalan di Indonesia. Para traveler tentu sudah tidak asing lagi dengan kisah soal keindahan Pulau Komodo maupun Danau Kelimutu. Namun di luar itu, ada sejumlah festival budaya dan wisata NTT 2018 yang pantang dilewatkan.

Baca juga : Mie Baso Sari Rasa, Kuliner Jagoan Legendaris Tasikmalaya

Sejumlah gelaran tersebut sudah rutin diadakan tiap tahunnya dan diklaim berlevel Internasional. Mulai dari para kuda sadelwood, hingga Festival Tenun Sumba. Daripada penasaran, berikut Travelingyuk sajikan daftar festival budaya dan wisata NTT 2018 selengkapnya.

1. Festival Kebangsaan, Ende (20-31 Mei)

Seorang wanita Ende di Parade Kebangsaan
Seorang wanita Ende di Parade Kebangsaan via Instagram aka_k_sanjaya

Ende merupakan wilayah yang punya kaitan erat dengan kehidupan Ir Soekarno, presiden pertama Indonesia. Di kota itulah, tokoh berjuluk Putra Sang Fajar itu menghabiskan sebagian besar tahun-tahunnya di pengasingan. Hal ini kemudian menginsiprasi masyarakat setempat untuk membuat Festival Kebangsaan untuk menapak tilasi sejarah Bung Karno.

Festival Kebangsaan sudah berlangsung rutin sejak tiga tahun lalu. Acara biasanya berlangsung meriah dengan parade pakaian adat NTT sepanjang tiga kilometer. Selain itu masih ada beragam pertunjukan seni tradisional, seperti kolaborasi wayang kulit dan musik khas Flores.

2. Festival Tenun Ikat Sumba, Sumba (5-12 Juli)

Suasana di Festival Tenun Ikat Sumba 2017
Suasana di Festival Tenun Ikat Sumba 2017 via Instagram kupangnet

Kain tenun Sumba merupakan salah satu warisan budaya berharga di Nusa Tenggara Timur. Sangat layak jika dibuatkan festival khusus. Dari sisi artistik, kain tenun ikat setempat punya nilai sangat tinggi. Apalagi pembuatannya hanya menggunakan zat alami dari dedaunan dan akar-akaran.

Dalam Festival Tenun Ikat Sumba, wisatawan akan berkesempatan melihat langsung pembuatan karya seni tingkat tinggi tersebut. Mulai dari proses pencampuran warna, memutar benang, hingga penenunan. Selain itu ada juga pameran beragam varian dan motif tenun, yang masing-masing memiliki makna sosial dan religius khusus.

3. Festival Sandelwood, Sumba (5-12 Juli)

Kemeriahan Festival Sandelwood
Kemeriahan Festival Sandelwood via Instagram norinsamma

Kuda tak bisa dipisahkan dari kebudayaan Sumba. Tak hanya digunakan sebagai alat transportasi, kuda juga dianggap sebagai bagian penting kehidupan penunggangnya. Tidak perlu heran jika kemudian menemui sejumlah tradisi Sumba dengan kuda memegang peranan vital.

Sandelwood sendiri merupakan jenis kuda unggul dari Sumba. Satu ekornya konon bisa bernilai hingga 70 juta rupiah. Di Parade Kuda Sandelwood, para wisatawan akan diajak melihat arak-arakan terdiri dari seribu lebih sandalwood. Tentunya bakal jadi pengalaman yang mengagumkan, apalagi para penunggangnya akan mengenakan pakaian adat setempat.

4. Festival Likurai, Belu (24-28 Juli)

Tarian Likurai
Tarian Likurai via Instagram kupangnet

Tertarik melihat tarian-tarian bertema perang? Datang saja ke Festival Likurai. Dalam gelaran meriah tersebut, wisatawan akan bisa melihat aksi warga Belu memperagakan tarian tradisional mereka yang memukau. Konon gerakan-gerakan di dalamnya terinspirasi dari kisah para pendahulu dalam mempertahankan diri dari bangsa penjajah.

Tarian Likurai melibatkan penari pria dan wanita. Para pria biasanya akan membawa aksesoris berupa pedang, sementara wanitanya hanya sebatas memainkan drum kecil yang disebut thiar. Dulunya, tari-tarian ini sering diperagakan untuk menyambut para pahlawan desa yang berhasil pulang dengan selamat atau lolos dari tradisi pemancungan.

5. Tour de Flores (November)

Keseruan Tour de Flores 2017
Keseruan Tour de Flores 2017 via Instagram joanitodesaojoao

Digelar rutin sejak 2016, Tour de Flores menyajikan keseruan balap sepeda antar profesional dengan latar belakang salah satu pulau terindah di Indonesia. Dengan total jarak tempuh 721,6 kilometer, perlombaan yang melibatkan peserta lokal dan Internasional ini akan dibagi dalam enam fase.

Rute yang dilewati tak hanya menantang, namun juga menyuguhkan pemandangan indah. Mulai dari Larantuka, perbukitan di Flores tengah, Labuan Bajo, hingga Taman Nasional Komodo. Pastikan untuk tidak melewati keseruannya tahun ini.

Itulah tadi gambaran mengenai keindahan dan daya tarik deretan festival budaya dan wisata NTT 2018. Bagi yang berniat berkunjung ke Nusa Tenggara Timur tahun ini, jangan lupa catat semua jadwalnya dan pastikan acara traveling jadi semakin seru dan bermakna. Next

ramadan

Dua Srikandi Indonesia Kibarkan Merah putih di Everest

Candi Sambisari

Indahnya Candi Sambisari, Sempat Puluhan Tahun Terkubur Lahar Merapi