Jika Teman Traveller termasuk bookholic, mungkin familiar dengan gang
bersejarah tersebut. Gang sederhana dan tampak biasa namun menyimpan dua bangunan yang menjadi bagian dari dunia literasi dan pergerakan bangsa Indonesia. Keren,ya!
Baca juga : Wakatobi Wave 2018, Semarak dan Memukau
Lahirnya Pertjetakan Peneleh
Plesir ke Surabaya tidak lengkap jika tidak menyinggahi Gang Peneleh ini. Gang yang masih berdiri kokoh ini terletak di Jalan Peneleh VII No. 29-31 Kecamatan Surabaya ini memang tampak biasa saja dari luar. Akan tetapi Teman Traveller akan menemukan cagar budaya di sini, salah satunya Toko Buku Peneleh. Sebelumnya bernama Pertjetakan Peneleh yang dibangun pertengahan tahun 1800. Selain dikenal sebagai percetakan, dulunya juga sebagai tempat memajang buku-buku tentang Islam.
Abdul Latif Zein adalah sang pemiliknya. Teman Traveller masih bisa menemukan koleksi-koleksi buku di toko buku yang kini dirawat oleh keturunan Abdul Latif Zein. Tidak cukup banyak namun bisa menjadi bukti bahwa percetakan ini pernah hidup di masanya. Tahukah Teman Traveller, jika Bung Karno sering mengunjungi toko buku ini? Kok bisa?
Rumah H.O.S Tjokroaminto, Sang Legendaris
Bung Karno ternyata hanya salah satu pemimpin bangsa yang dulu sering membaca di Toko Buku Peneleh. Masih ada tokoh-tokoh lain. Mereka tinggal di rumah H.O.S. Trokroaminoto sebagai anak kos. Rumah H.O.S. Tjokroaminoto sendiri hanya berjarak beberapa langkah dari Toko Buku Peneleh. Jadi tak mengherankan, ya
Siapa nih yang nggak mengetahui H.O.S Tjokroaminoto? Ialah pendiri partai Serikat Islam yang disegani selama masa pemerintahan Belanda. Partai tersebut menjadi salah satu kekuatan politik yang diperhitungkan dalam membela rakyat Indonesia agar lepas dari penindasan.
Serikat Islam milik H.O.S Tjokroaminoto ini bernama Sarekat Dagang Islam awalnya. Sebuah perusahaan dagang yang akhirnya `disulap` oleh H.O.S Tjokroaminoto menjadi partai politik. Berkat kepandaian dan kegigihannya, H.O.S Tjokroaminoto menjadi tokoh berpengaruh dalam perjuangan dan pergerakan bangsa Indonesia. Bahkan ia dijuluki sebagai Guru Para Pemimpin Besar di Indonesia.
Kos-Kosan Revolusioner
Teman Traveller harus tahu nih. Rumah H.O.S Tjokroaminoto —yang kini dijadikan museum— juga menjadi kos-kosan yang dihuni oleh para tokoh besar seperti Sukarno, Kartosuwiryo, Semaun, Alimin, dan Musso. Semasa muda, tokoh-tokoh yang namanya tercacat dalam sejarah Indonesia tersebut pernah tinggal bersama dan menimba ilmu dari bapak pemilik kos yang tak lain adalah H.O.S Tjokroaminoto.
Jadi teman-teman akan melihat jejak-jejak kehadiran mereka saat mengunjungi Rumah H.O.S Tjokroaminoto. Rumah tersebut masih bergaya sama dengan sebelumnya. Tampak kuno. Tata letak dan barang-barangnya pun masih sama. Teman Traveller akan melihat kamar pribadi H.O.S Tjokroaminoto, benda-benda peninggalan Sukarno, Kartosuwiryo, Semaun, Alimin, dan Musso, foto-foto anak-anak kos, dan catatan-catatan sejarah di sana. Banyak informasi yang bisa digali dari rumah sekaligus kos-kosan ini terutama bagaimana tokoh-tokoh pemimpin bangsa dulunya berkembang dan berproses sebelum akhirnya menapaki jejak perjuangan
sendiri-sendiri. Nah, menarik nggak Teman Traveller?
Tempat Belajar Para Pemimpin Bangsa
Toko Buku Peneleh maupun rumah H.O.S Tjokroaminoto adalah bagian dari Gang Peneleh yang menjadi tempat belajar tempat para tokoh bangsa, entah yang tercatat sebagai pahlawan maupun pemberontak dalam buku sejarah. Teman Traveller bisa belajar juga dari gang ini. Menapaki bagaimana tokoh-tokoh Indonesia tumbuh di rumah H.O. S Tjokroaminoto dan begitu dekat dengan geliat literasi di Toko Buku Peneleh.
Gang ini bisa menjadi rekomendasi yang tepat saat berwisata ke Surabaya. Tanpa dipungut biaya, Teman Traveller bisa menimba ilmu sebebas dan sepuasnya di sini. Melihat-lihat Toko Buku Peneleh yang sarat dengan pergerakan literasinya dan menjejaki rumah H.O.S Tjokroaminoto yang pernah ditinggali tokoh-tokoh besar Indonesia. Tunggu apa lagi? Ayo, ke Gang Peneleh dan rasakan pengalaman menjelajahi geliat literasi dan pergerakan Indonesia! Next