Peristiwa kebakaran yang terjadi di Gili Lawa pada Rabu (01/08/2018) lalu menyisakan dugaan dan pertanyaan. Banyak pihak menyayangkan kejadian tersebut. Pasalnya, area seluas 10 hektare di Gili Lawa Darat yang termasuk kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur habis terbakar. Terkait hal ini, penyelidikan pun terus dilakukan oleh Polres Manggarai Barat, dan berikut adalah alasan terjadinya kebakaran di Gili Lawa Rabu (01/08/2018)
Baca juga : Srengenge Wetan, Resto Kece di Banyuwangi dengan Aneka Menu Tradisional
1. Disebabkan oleh Faktor Alam
Dilansir dari Detik, berdasar hasil pemeriksaan di Pusat Laboratorium Forensik cabang Denpasar, disimpulkan tidak ditemukan residu bahan hidrokarbon di lokasi kebakaran. Menurut Brigjen Dedi Prasetyo, Kepala Biro Penmas Divisi Humas Polri, hasil penyelidikan oleh Polres Manggarai dibantu pihak Puslabfor Denpasar, penyebab kebakaran di Gili Lawa adalah karena open flame, seperti gesekan dari benda-benda yang mudah terbakar di lahan terbuka. Hasil penyelidikan ini diperkuat dengan kondisi rumput dan ranting di padang savana yang kering akibat kemarau panjang.
2. Hasil Penyelidikan Mematahkan Dugaan-dugaan
Dugaan terbakarnya 10 hektare padang savana di Gili Lawa sempat diutarakan oleh Budi Kurniawan selaku Kepala Taman Nasional Komodo. Dilansir dari Merdeka (03/08/2018), Budi menduga kebakaran disebabkan oleh puntung rokok yang dibuang secara sengaja oleh pengunjung yang tidak bertanggungjawab. Dan beberapa dugaan lain yang tersebar di masyarakat. Dengan hasil penyelidikan ini, dugaan-dugaan tersebut terpatahkan.
3. Banyak Saksi Diperiksa Atas Kejadian Ini
Terkait peristiwa ini, sejumlah saksi sempat diperiksa oleh pihak kepolisian sebelumnya. Menurut Kapolres Manggarai Barat, Julisa Kusumowardhino, dikutip dari Liputan6 (03/08/2018), total saksi yang diperiksa karena kejadian ini adalah 11 orang, 8 di antaranya adalah wisatawan dan kru kapal, 3 saksi lain merupakan petugas Balai Taman Nasional Komodo.
4. Dampak Akibat Kebakaran Gili Lawa
Peristiwa kebakaran di Gili Lawa menimbulkan dampak bagi lingkungan. Selain itu, sebab merupakan kawasan yang banyak dikunjungi, juga spot treking, Gili Lawa untuk sementara belum bisa dinikmati oleh para pengunjung. Namun, pihak pengelola Taman Nasional Komodo berencana untuk memulihkan keadaan secara alami. Rumput yang terbakar biasanya akan tumbuh kembali saat terkena air hujan.
Musibah kebakaran yang menimpa salah satu potensi wisata Indonensia ini menimbulkan kesedihan bagi kita semua. Semoga, tidak ada lagi peristiwa serupa yang dapat mengganggu bahkan merusak kecantikan alam Indonesia ya! Next