Alfri
Grand Canyon atau Ngarai Besar adalah sebuah fenomena alam berupa ngarai bertebing yang sangat terjal akibat kikisan dari Sungai Colorado selama jutaan tahun. Tempat ini berada di Arizona, Amerika Serikat dan telah menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia. Nah, lanskap alam yang seperti itu rupanya tidak hanya ada di negeri Paman Sam saja, di Indonesia juga punya tempat yang mirip dengan Grand Canyon bahkan karena kemiripannya nama-nama tempat ini dibuat hampir sama juga dengan aslinya.
Baca juga : Viral! Ramainya Jalur Pendakian Gunung bak Pasar yang Pindah
Traveler tentu mengenal Cukang Taneuh, sebuah tempat wisata berupa sungai yang dikelilingi tebing tinggi di daerah Pangandaran. Sepintas sungai ini mengingatkan traveler pada Sungai Colorado yang juga diapit oleh tebing tinggi yang dikenal sebagai Grand Canyon. Banyak yang kemudian menganggap bahwa Cukang Taneuh adalah Grand Canyon-nya Indonesia, sampai-sampai tempat asyik untuk body rafting tersebut mendapat julukan sebagai Green Canyon.
Tidak hanya itu saja, lambat laun muncul tempat-tempat baru yang mengadopsi nama-nama yang hampir mirip. Kebanyakan, secara kasat mata mereka memang memiliki penampakan yang serupa dengan Ngarai Besar di Amrik. Penamaannya pun terkesan hanya merubah penyebutan warna di bagian depan saja dengan mempertahankan istilah canyon di belakangnya. Penasaran apa saja nama tempat tersebut? Berikut disusun Travelingyuk, warna-warni Grand Canyon a la Indonesia.
1. Cukang Taneuh, Green Canyon Dari Pangandaran
Tempat pertama sekaligus yang paling terkenal di jajaran wisata Indonesia adalah Green Canyon. Tempat ini tidak semata-mata memiliki nama demikian melainkan punya nama asli yaitu Cukang Taneuh. Istilah Green Canyon sendiri baru dipopulerkan pada tahun 1993 oleh wisatawan asal Prancis yang berkunjung ke sana. Mereka kagum dengan keindahan alam yang ditampilkan, suasananya mirip sekali dengan Grand Canyon di Amerika hanya tempat di Pangandaran ini lebih asri dan hijau.
Cukang Taneuh terletak di desa Kertayasa, kecamatan Cijulang, Ciamis, Jawa Barat. Dari pusat kota Pangandaran spot ini hanya berjarak 31 km. Nama Cukang Taneuh sendiri berasal dari bahasa Sunda yang memiliki arti jembatan tanah. Hal tersebut merujuk pada keberadaan jembatan di atas lembah yang terbuat dari tanah dan digunakan warga sekitar untuk menyeberang menuju ke kebun.
Sungai yang mengalir di Green Canyon ini adalah aliran sungai Cijulang yang sebelumnya melintas menembus gua yang penuh dengan stalaktit dan stalakmit cantik. Kerennya sungai yang mengalir tersebut memiliki warna hijau tosca. Dengan lanskap alam yang diapit oleh tebing perbukitan dan sungai berwarna hijau tosca inilah kemungkinan asal dari penamaan Green Canyon. Kegiatan paling menarik di sana adalah berenang, cliff jumping, dan juga body rafting. waktu terbaik untuk berkunjung adalah beberapa saat setelah memasuki musim kemarau.
2. Brown Canyon, Tambang Galian yang Katanya Mirip Grand Canyon
Little Netherland sudah melekat kuat sebagai julukan kota Semarang. Julukan tersebut tidak lepas dari keberadaan bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang masih terjaga dan difungsikan dengan baik hingga sekarang. Namun wajah lain ditampilkan di wilayah pinggiran tepatnya di Desa Rowosari, Meteseh, Semarang Timur. Kawasan tambang galian pasir dan batu di sana menyisakan bukit-bukit tanah yang tinggi sehingga menyerupai Grand Canyon di Arizona.
Bukit-bukit sisa galian ini menjadi tebing-tebing yang menjulang tinggi. Tebing tersebut dikatakan mirip dengan Grand Canyon hanya minus sungai saja. Warnanya yang cokelat membuatnya dijuluki sebagai Brown Canyon. Mungkin traveler akan kesulitan menemukan tempat ini, meski bertanya pada warga sekitar lokasi Brown Canyon, tidak banyak yang mengenali sebab warga tahunya tempat tersebut adalah kawasan Proyek Galian C yang sudah 10 tahun lebih ditambang untuk material pembangunan di Kota Semarang.
Brown Canyon menjadi spot yang terhitung baru dan ngehits. Meski fungsi utamanya bukan diperuntukkan sebagai destinasi wisata namun ada saja traveler dari dalam kota maupun kota-kota sekitar Semarang yang berkunjung lantaran ingin berburu foto dengan latar belakang tebing yang cantik. Waktu terbaik untuk mendapatkan gambar bagus adalah saat pagi dan sore hari.
3. White Canyon, Lagi Bekas Tambang yang Menyisakan Bentuk Mirip Grand Canyon
Semarang, sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah memiliki tempat yang digadang-gadang mirip dengan Grand Canyon yaitu Brown Canyon. Daerah lain yang sama-sama masih di Jawa Tengah pun tak kalah heboh mengorbitkan kawasan tambang pasir yang juga punya penampakan serupa. Tengok saja kabupaten Grobogan berikut ini.
Di Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan terdapat area bekas tambang batu kuning. Sisa-sisa pertambangan ini meninggalkan sebentuk kawasan berupa tebing berwarna putih kekuning-kuningan yang menjulang. Lantas kemudian warga setempat menamainya dengan White Canyon.
Saat ini kawasan White Canyon tersebut menjadi destinasi wisata alternatif bagi anak muda yang hobi fotografi. Umumnya mereka datang pada pagi atau sore hari sebelum matahari bersinar dengan teriknya. Saat itu sinar matahari yang masih berwarna jingga akan semakin mempercantik warna tebing-tebing yang ada. Dipotret pun akan menghasilkan gambar yang indah luar biasa. Inilah tempat di Grobogan yang katanya mirip dengan Grand Canyon di Amerika.
4. Grey Canyon, Grand Canyon Milik Kudus yang jadi Tempat Rekreasi Baru
Terakhir, traveler bisa menemukan tempat yang katanya mirip dengan Grand Canyon di Kabupaten Kudus. Daerah yang dikenal sebagai destinasi wisata religi ini menyimpan satu tempat unik bernama Grey Canyon. Tempat tersebut berada di desa Tanjung rejo, Kecamatan Jekulo atau sekitar 200 meter dari TPA Tanjung rejo.
Sama dengan kedua pendahulunya yaitu Brown dan White Canyon, Grey Canyon ini adalah area tambang galian C, berupa penambangan batu dan pasir. Secara umum tempat ini bukanlah destinasi wisata tapi tidak sedikit traveler yang mampir kesana untuk foto-foto lantaran viewnya keren. Tapi jika berkunjung ke Grey Canyon kalian harus hati-hati sebab banyak truk pengangkut pasir dan batu yang berlalu-lalang.
Jika diperhatikan dari pemberian nama-nama tempat tersebut sebenarnya cukup menggelitik sebab masing-masing tempat mempertahankan istilah canyon dan mengganti nama-nama warna di depannya. Jadi teringat lagu balonku yang punya lima warna bukan? Terlepas dari itu semua tempat-tempat yang telah disebutkan tadi memang ciamik untuk dijadikan latar foto-foto. Next
