Apa yang menjadi daya tarik dari sebuah gua? Para traveler yang suka mengeksplorasi gua-gua tentu terpesona dengan keindahan stalaktit dan stalakmitnya, namun apa jadinya jika bahan penyusun stalaktit dan stalakmit itu berasal dari bongkahan es? Pasti berasa seperti di dalam kulkas raksasa.
Baca juga : Flying Fox Pantai Taman Pacitan, Picu Adrenalin Pengunjung
Gua Es Kungur merupakan sebuah gua karst yang berada di Ural, dekat kota Kungur di Perm Krai, Rusia. Dengan panjang gua yang telah dieksplorasi lebih dari 5 kilometer menjadikan gua ini salah satu gua karst terbesar di Rusia dan satu-satunya gua yang dilengkapi dengan fasilitas kunjungan wisata.
Gua ini terbentuk selama ribuan tahun dimana air hujan telah melarutkan batuan lunak dan membentuk suatu sistem ruang bawah tanah yang begitu luas penuh dengan batu-batu yang berbentuk aneh. Salju yang meleleh menetes melalui batuan berpori dan membeku di dalam dinginnya gua yang kemudian berubah menjadi stalaktit es yang begitu elegannya menggantung di langit-langit gua. Ada juga yang telah mencapai lantai gua sehingga membentuk kolom es spektakuler berbentuk seperti jam pasir raksasa.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Indonesia yang Serasa di Luar Negeri
Salah satu tempat paling indah di gua ini dapat ditemui di dekat pintu masuk yang mana terdapat ruangan yang bernama Diamond grotto. Lapisan es di ruang ini melebar menutupi sorot lampu penerangan yang akan membuat traveler berimajinasi seolah olah seperti melihat air terjun beku saat melihatnya. Secara keseluruhan Gua Kungur terbagi atas 48 ruangan yang masing-masing memiliki nama unik dan cerita tersendiri.
Misalnya ada ruangan bawah tanah Coral dan Sea Bottom yang dihiasi dengan batu berendakan air yang menyelimutinya selama 12.000 tahun. Kemudian di dalam ruangan gua bernama Meteorit, mata traveler akan dibuat tak berkedip melihat ilusi benda-benda angkasa dengan ukuran besar tergeletak di dasar gua.
Perencanaan awal eksplorasi gua yang berada di tepi sungai Sylva ini dilakukan oleh Simeon Remezov, seorang ahli geografi atas perintah Peter Agung pada tahun 1703. Saat itu dibuatlah skema pertama penampakan gua yang kini bisa dinikmati traveler ini. Dan kunjungan reguler pertama ke dalam gua tercatat atas nama Alexey Timofeevich Hlebnikov pada tahun 1914.
Pada saat itu ia menyewa gua ini dari masyarakat setempat kemudia ia mulai mengatur kunjungan berbayar bagi pengunjung lokal. Namun berkat ketekunannya dalam mengelola dan mempromosikan gua es ini maka berita tentang keunikan gua menyebar seantero dunia. Kini gua dari bongkahan es ini telah dikunjungi lebih dari ratusan ribu wisatawan tiap tahunnya. Anda tertarik mengunjunginya? Siapkan jaket yang tebal jika berminat masuk gua ini. Next