Saat telinga mendengar kata Wonosobo, satu satunya yang muncul dibenak kita adalah pegunungan Dieng. Wonosobo adalah kota dengan suguhan segudang wisata alam yang tak pernah ada habisnya. Banyak masyarakat Jawa Tengah hingga Indonesia menyebutkan bahwa kota tersebut merupakan tempat destinasi wisata alam area Jawa Tengah. Dan memiliki salah satu desa yang tertinggi diPulau Jawa yaitu Sikunir.
Baca juga : Viral Tugu Lilin di Solo Meleleh karena Cuaca Panas, Ternyata Ditabrak Truk Pengangkut Ayam
Dieng memang merupakan dataran tinggi yang menawarkan banyak objek wisata terkenal hingga tersembunyi akibat jalur yang belum dibuka untuk umum. Namun belakangan ini mulai ramai diminati pengunjung. Salah satunya adalah gunung Bismo yang menjadi destinasi bagi kaum pendaki. Gunung ini lokasinya berada di komplek Pegunungan Gunung Api Dieng tersebut menawarkan keindahan alam yang sangat asri yang belum banyak diketahui dan dijamah oleh para wisatawan ataupun pendaki.
Gunung Bismo merupakan bekas gunung api purba dengan kawah tua yang terpotong membuka ke arah tenggara. Kaldera kuno itu berbentuk seperti genggaman tangan, sehingga masyarakat sekitar menganggapnya sebagai cakar tangan salah satu tokoh wayang yaitu Pangeran Bismo. Gunung Bismo juga cocok bagi para pendaki pemula ataupun wisatawan yang ingin mencoba mendaki gunung yang tidak terlalu tinggi, karena gunung ini ‘hanya’ setinggi 2.365 Mdpl.
Adapun untuk Basecamp Gunung Bismo via Silandak berlokasi di Desa Slukatan, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah yang hanya berjarak sekitar 10 km dari pusat kota Wonosobo, dan bisa diakses menggunakan kendaraan dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Anda harus membayar biaya retribusi pendakian sebesar Rp15 ribu per orang. Anda bisa mendaki gunung ini kapan saja, karena Basecamp Gunung Bismo di buka 24 jam selama jalur pendakian dibuka untuk pendaki. Adapun untuk biaya penitipan kendaraan, pengunjung hanya perlu membayar Rp10 ribu untuk jenis kendaraan sepeda motor.
Sesampainya di puncak gunung, pengunjung bisa melakukan camping di puncak lantas menikmati panorama alam berupa gunung-gunung lainnya yang berjajar yang tentu memanjakan mata saat siang hari. Waktu terindah adalah saat sunrise berlangsung. Dengan jejeran gunung disisi timur dengan warna langit jingga kebiruan membuat para pendaki merasa takjub. Sementara di malam hari, hamparan luas Kota Wonosobo dapat terlihat dengan gemerlap lampu kota yang mengiringinya. Next