Wonosobo memang tidak akan pernah habis akan pesona keindahan
alamnya. Salah satu tempat yang sedang populer dikunjungi adalah wisata pendakian gunung. Wonosobo adalah tempat yang sangat cocok untuk melakukan wisata gunung tersebut.
Baca juga : Rasa Pecel Hingga Sambal Matah, Kedai Burger Ini Usung Konsep Fusion Unik
Tercatat Wonosobo memiliki jumlah gunung yang tidak sedikit. Beberapa gunung yang populer di Wonosobo adalah Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Sikunir, Gunung Bismo, Gunung Prau, Gunung Kembang, dan lain sebagainya. Kali ini, Teman Traveler akan diajak untuk mengeksplor Gunung Kembang. Penasaran? Yuk simak ulasannya.
Letak Gunung Kembang
Gunung Kembang terletak di Dukuh Blembem Kaliurip, Desa Damarkasihan, Kecamatan Kretek, Kabupaten Wonosobo. Ketinggian yang dimiliki Gunung Kembang terbilang pendek yaitu hanya sekitar 2320 mdpl dan dipercaya selalu bertambah ketinggiannya. Hal ini dikarenakan letaknya yang persis di sebelah Gunung Sindoro (sehingga seringkali disebut sebagai anak Sindoro) yang notabene gunung berapi sangat aktif dan diyakini menumpahkan hasil aktivitas vulkaniknya ke Gunung Kembang.
Diasarankan untuk Berkemah di Puncak
Peraturan soal berkemah di Gunung Kembang terbilang berbeda dari gunung lainnya, di mana saat kebanyakan gunung melarang untuk berkemah di puncak, justru Gunung Kembang hanya memperbolehkan
berkemah di puncaknya. Hal unik lain yang paling ditakuti oleh para pendaki adalah masih banyaknya babi hutan berkeliaran terutama di malam hari karena kawasan gunung masih asri dan memiliki kawasan hutan yang lebat.
Tidak jarang babi hutan menyerang tenda pendaki di malam hari karena mencium aroma makanan yang dibawa oleh pendaki dan merusak tenda. Oleh karena itu, saat mendaki Gunung Kembang disarankan untuk tidak membawa makanan yang berbau menyengat. Kalasu masih berkeinginan untuk membawanya, bungkuslah sedemikian rupa agar tidak tercium oleh babi hutan.
Dikenal Sebagai si Kecil-kecil Cabe Rawit
Gunung Kembang memiliki ketinggian hanya 2320 mdpl. Ketinggian yang terbilang pendek untuk ukuran sebuah gunung. Eits, tapi jangan remehkan
jalur pendakian yang akan dilewati ya. Bagi Teman Traveler yang pernah mendaki Gunung Kembang sepakat untuk menyebut Gunung Kembang sebagai kecil-kecil cabe rawit.
Mayoritas jalur pendakian yang dilewati adalah berupa tanjakan curam yang seakan tidak ada habisnya. Hampir tidak ada “bonus” di sepanjang jalur pendakian. “Bonus” adalah sebutan yang seringkali digunakan oleh pendaki untuk menyebut jalanan datar tanpa menanjak ataupun menurun.
Pemandangan Kebun Teh Sejauh Mata Memandang
Saat memulai pendakian, pemandangan yang pertama kali tersuguh adalah kebun teh yang seakan tidak berujung luasnya. Kebun teh terhampar dengan sangat hijaunya dan memanjakan mata siapa yang memandangnya. Meskipun perjalanan melintasi kebun teh ini terbilang sangat jauh, namun rasa lelah Teman Traveler akan terobati.
View Gunung Sindoro Persis di Depan Mata
Disebut sebagai “anak Sindoro”, maka tidak heran jika pemandangan yang tersuguh di depan mata adalah Gunung Sindoro yang berdiri dengan gagahnya. Gunung ini berdiri menjulang laksana seorang ibu yang melindungi anaknya. Pemandangan ini akan membuat haru siapa saja yang melihatnya.
Cekungan Kawah Sejajar dengan Gunung Sindoro
Selain pemandangan Gunung Sindoro yang persis di depan mata, sejajar dengannya terdapat pemanadangan cekungan kawah besar yang berbentuk unik. Kawah ini adalah kawah mati yang diberi nama Bhima Pengkok. Kawah ini akan berisi air dan menyerupai sebuah waduk saat hujan turun. Next