Osaka bisa jadi salah satu tujuan menarik jika Teman Traveler sedang keliling wisata Jepang. Kalian bisa mampir ke Universal Studios, Dotonburi, atau Osaka Castle. Jangan khawatir soal akomodasi, kalian bisa menginap di Home Hostel yang ramah kantong.
Baca juga : Sambut Natal dengan Tema Disney, Cantiknya Orchard Road Harus Masuk Agenda Liburan Akhir Tahun di Singapura!
Saya sempat menginap di akomodasi ini usai batal menuju Kanazawa, lantaran jalur kereta api kala itu tertutup salju. Yah, bisa dibilang kami terdampar lah, Teman Traveler. Namun, musibah ini ternyata membawa berkah. Pengalaman saya bermalam di Home Hostel benar-benar menyenangkan.
Murah, Mudah Dijangkau
Sebelum memutuskan menginap di sini, kami sempat ‘riset’ sejenak via Internet. Home Hostel ternyata termasuk penginapan anyar. Mereka baru beroperasi sejak 2017, namun sudah mendapat banyak rating bagus di sejumlah laman pemesanan hotel. Tarif menginapnya sekitar Rp300.000 hingga Rp500.000 per orang, tergantung jenis kamar.
Home Hostel juga tak sulit dicapai. Meski tak berada di pinggir jalan besar, Teman Traveler bisa menggapainya via stasiun kereta Dobutsuen-Mae atau Ebisucho Station. Dari kedua stasiun tersebut Teman Traveler tinggal berjalan kaki kira-kira 10 menit menuju penginapan.
Kalian bakal melewati beberapa toko baju, suvenir, serta beberapa restoran mungil yang tawarkan makanan ramah kantong dan lidah. Di dekat sini juga ada Kebun Binatang Tennoji, sayangnya saat itu sedang ada renovasi sehingga kami tak bisa mampir.
Disambut Pelayanan Ramah
Saat pertama tiba, kami langsung disambut staff hostel ramah. Mereka bergaya casual dan semuanya fasih berbahasa Inggris. Ternyata tidak semua staff di sini berasal dari Jepang, ada juga yang warga negara Taiwan. Pantas saja cas cis cus-nya beda.
Interior hostel memancarkan atmosfer hangat, cheerful, dan terkesan sangat modern. Setelah hahahihi sebentar, para staff hostel menyampaikan beberapa informasi penting terkait aturan menginap. Kami lantas diberi catatan kecil berisi nama plus password kamar. Tamu tak perlu rempong bawa-bawa kunci ke manapun.
Loker Kayu yang Keren
Setelah urusan beres di resepsionis, kami lantas menitipkan sepatu di sebuah loker keren dari kayu. Kuncinya pun dibuat dari material sama lho. Di keranjang besar di samping loker, Teman Traveler bisa menemukan keranjang besar berisi sandal-sandal karet sebagai alas kaki selama berada di dalam hotel.
Gitar Akustik, Origami, dan Kimono
Dalam perjalanan menuju lift, Teman Traveler akan melewati ruang duduk ala tatami di sisi kanan. Di dalamnya ada sekitar tiga meja yang bisa dimanfaatkan untuk duduk santai. Suasananya nyaman banget. Dijamin bakalan betah deh.
Di pojok ruangan ini terdapat meja panjang dengan gitar akustik di atasnya. Lumayan sebagai hiburan buat Teman Traveler yang bisa bermain musik. Tak jauh dari sini, kalian juga bakal menemukan beberapa origami alias seni melipat kertas ala jepang. Jika ingin, para tamu boleh lho belajar origami di sini. Buku dan contoh origaminya sudah tersedia lengkap.
Dekat gitar akustik Teman Traveler akan melihat beberapa kimono digantung. Asyiknya, kalian bisa mengenakannya untuk berfoto-foto ria. Gratis, tanpa dipungut biaya sama sekali. Seru banget kan?
Dapur Lengkap, Seperti Rumah Sendiri
Hotel ini juga sediakan dapur lengkap dengan meja makan cukup lebar. Kira-kira sanggup menampung 10 orang. Jika ingin memasak sendiri, peralatannya pun cukup komplet.
Kopi, teh, dan air panas tersedia lengkap. Anytime Teman Traveler mau minum, tinggal seduh saja. Microwave, kulkas, kompor, dan alat-alat masak lain semuanya tertata rapi. Namun setelah digunakan, jangan lupa dicuci bersih ya. Hmm, serasa menginap di rumah sendiri ya.
Kamar yang Nyaman
Kami lantas naik lift dan langsung menuju kamar. Saat itu kami berempat menempati ruangan dengan kapasitas enam orang, terasa lumayan lega. Apalagi saat itu koper kami cukup memakan space. Oh ya, ranjang di sini tipenya bunk bed ya Teman Traveler.
Masing-masing ranjang sudah dilengkapi bantal, selimut, dan handuk. Semuanya terasa bersih. Fasilitasnya juga lengkap, meliputi colokan listrik, dan port USB. Kami pun tak perlu bingung berebut tempat untuk mengisi ulang daya smartphone maupun perangkat lain.
Kamar mandi wanita berada tak jauh dari kamar. Tersedia loker khusus untuk meletakkan baju maupun peralatan mandi. Ruangannya dibagi dua, khusus untuk shower dan kloset.
Pengunjung jadi tak perlu rebutan kavling untuk merenung di toilet pagi-pagi. Tiap lantai memiliki empat bilik shower dan kloset. Tersedia pula wastafel dan pengering rambut untuk kalian yang ingin berdandan.
Suasana Hangat ala Valentine
Semua fasilitas di sini mungkin bisa ditemukan di tempat lain, namun tidak dengan keramahan staff-nya. Itulah yang membuat penginapan ini jadi berbeda. Mereka memperlakukan tamu dengan hangat, seperti bagian dari keluarga sendiri.
Kami menginap menjelang hari Valentine. Pagi harinya, pihak penginapan menyediakan kotak kecil berisi beberapa coklat imut nan lucu. Semua staff dengan ramah memberikan salam pada tamu, plus mengizinkan kami mengambil coklat tersebut.
Pihak hotel juga menyediakan buku kesan dan pesan dari para tamu. Iseng-iseng baca, ternyata banyak komentar positif di sana. Banyak yang betah karena penginapan ini juga sering adakan beberapa acara seru seperti memasak bersama. Resepnya berasal dari salah satu tamu dan biasanya ditempel di papan tulis dapur.
Terakhir, ada sebuah kotak khusus berisi barang-barang milik tamu yang sudah tidak diinginkan. Semuanya dalam kondisi layak pakai, mulai dari sweater, shawl, sepatu boot, sikat gigi, dan masih banyak lagi. Saya sendiri sempat mengambil sikat gigi dari kotak ini.
Ketemu Si Lucu Bourne
Oh ya, buat yang suka anjing, pemilik hotel kadang mengajak Bourne ke sini. Anjing lucu ini punya badan besar namun bersahabat. Lucu banget, melihatnya saja Teman Traveler bakal langsung gemes.
Itulah sedikit cerita saya selama menginap di Home Hostel Osaka. Semoga Teman Traveler terbantu, terutama kalian yang berencana habiskan liburan di Jepang. Selamat jalan-jalan! Next