Tempat wisata berbau kolonial menjadi daya tarik utama di Kota Semarang. Memang kota ini dikenal sebagai Little Netherland dengan Kota Lama sebagai pusatnya. Di kawasan tersebut banyak terdapat bangunan kuno peninggalan zaman kolonial Belanda yang masih utuh dan terawat hingga kini. Liburanmu di Semarang kian lengkap jika menginap di hotel yang heritage pula, dan pilihannya bisa kamu jatuhkan pada Damai Residence.
Baca juga : Makuta Jamu Cafe Semarang, Sehat ala Millennial
Damai Residence merupakan hotel yang tergolong baru di Semarang. Hotel ini baru beroperasi selama 2 tahun dan berhasil mencuri perhatian banyak traveler. Pasalnya meski baru hotel ini menempati bangunan tua yang telah berumur seratus tahun lebih. Kondisi bangunannya masih apik, tidak ada perubahan mencolok yang dilakukan pengelola hal tersebut dilakukan demi menjaga keaslian bangunan.
Kamu yang berada di Semarang bisa menemukan hotel ini di alamat Jalan MT. Haryono 854-856, Semarang. Berada di simpang perempatan Bangkong atau arah selatan dari Simpang Lima yang berarti hotel ini berada di tengah kota sehingga tidak sulit menemukannya. Menginap di hotel yang memanfaatkan bangunan tua seperti ini tentu akan memberikan pengalaman tersendiri mulai dari suasana yang jadul hingga cerita-cerita angker yang biasanya menyelimuti.
Tersedia 23 kamar di Damai Residence yang terbagi ke dalam 3 jenis. Mereka adalah 6 kamar Platinum, 5 Kamar Gold dan 12 Kamar Silver. Menilik bagian dalam ruangan mulai dari bagian lobi kesan jadul sangat kental terasa dengan hadirnya ubin bermotif yang seperti karpet. Tembok-temboknya juga tebal khas bangunan Belanda lengkap dengan pintu dan jendela tinggi berukuran jumbo.
Merunut pada sejarah, bangunan ini diperkirakan dibangun pada tahun 1900-an dan menjadi milik seorang Belanda. Setelah Indonesia merdeka kepemilikan bangunan berganti pada seorang tionghoa bernama Liem Khik Hong sebelum kemudian dibeli oleh seorang tionghoa lainnya yang diketahui bernama Phoa Ing Tjoen alias David PR. Selama menjadi milik David bangunan ini telah digunakan berbagai fungsi.
Sebagai Dokter, David menggunakan bangunan tersebut sempat digunakan sebagai rumah bersalin selama beberapa tahun. Setelah itu kerabatnya mengalih fungsikan bangunan menjadi pabrik kecap. Hingga di tahun 1998 bangunan tersebut dibeli oleh pemilik yang sekarang. Sebelum digunakan sebagai hotel bangunan ini lebih dulu digunakan sebagai tempat kursus bahasa Inggris selama 12 tahun.
Suasana lebih mistis bisa tamu jumpai di halaman belakang hotel. Di sana terdapat sumur tua yang dibiarkan menganga. Menurut pengelola hotel sumur tersebut memang sengaja tidak diapa-apakan agar kesan kuno bangunan tetap terjaga. Disamping itu sumur ini juga menjadi sumber air yang masih berfungsi hingga kini. Mereka hanya menambahkan hiasan lampu pada sumur agar terlihat tidak angker.
Menginap di hotel kuno sekeren ini ternyata tidak butuh biaya yang mahal lho. Damai Residence menawarkan tarif menginap yang sangat terjangkau bahkan bagi backpacker sekalipun. Harga termurah yang ada di sana sekitar Rp. 206 ribu per malam untuk kelas silver. Jika kamu sedang berlibur di semarang tidak ada salahnya menginap di hotel keren ini. Next