Sumatera Barat, salah satu provinsi paling barat di wilayah nusantara ini terkenal dengan keindahan alamnya dan kelestarian budaya Minangkabau yang masih dipegang erat masyarakatnya hingga saat ini. Berpusat pemerintahan di Kota Padang, provinsi ini memang menawarkan pengalaman liburan yang tidak kalah mengesankan dibanding wilayah-wilayah lain di Indonesia, yang sudah lebih dahulu terkenal akan pariwisatanya.
Baca juga : Bali Eco Deli, Kafe Unik Ramah Lingkungan di Nusa Lembongan
Jam Gadang
Berbagai pantai di pesisir barat Sumatera Barat yang terkenal indah dan landmark Jam Gadang di Bukittinggi selalu menjadi tujuan utama wisatawan lokal maupun mancanegara jika berkunjung ke wilayah ini. Sebenarnya masih banyak lagi tempat-tempat menarik yang wajib dikunjungi di Sumatera Barat, terlebih jika Teman Traveler memiliki waktu kunjungan yang cukup lama. Selain memanjakan mata dengan pemandangan yang luar biasa, kamu juga dapat menyelami lebih dalam kehidupan masyarakat Minangkabau dan kebudayaannya yang memiliki ciri khas tersendiri.
Jika kita berkendara selama kurang lebih 4 jam perjalanan dari kota Padang, ada sebuah kabupaten yang ternyata juga menyimpan banyak surga tersembunyi di dalamnya. Yaitu kabupaten Limapuluh Kota. kabupaten Limapuluh Kota akan menyajikan kepada Teman Travler perpaduan keindahan alam yang luar biasa dengan kebudayaan Minangkabau yang masih terjaga. Disini kamu akan banyak menemukan rumah-rumah warga lokal yang masih berstruktur sama dengan Rumah Gadang. Rumah adat suku Minangkabau itu sendiri.
Kabupaten Limapuluh Kota merupakan kabupaten di Sumatera Barat yang berbatasan langsung dengan provinsi Riau. Maka tidak heran jika sebagian besar wisatawan yang berkunjung kesini merupakan warga dari sekitar provinsi Riau.
Kelok 9
Kelok 9 adalah sebuah jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dari kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Jalan ini terbentang sepanjang 300 meter menghubungkan provinsi Sumatera Barat dengan Riau. Jalan ini memiliki tikungan yang tajam dan lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam: Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau
Di sekitar Jalan Kelok 9 saat ini telah dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan ini membentang meliuk-liuk menyusuri dua dinding bukit terjal dengan tinggi tiang-tiang beton bervariasi mencapai 58 meter. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2013. Jembatan layang kelok 9 ini menjadi sangat vital bagi masyarakat, terlebih ketika musim arus mudik datang. Selain itu jalur ini juga menjadi rute bagi penyelenggaraan acara balap sepeda internasional Tour de Singkarak setiap tahunnya.
Lembah Harau
Lembah Harau bagi sebagian orang sudah pernah berkunjung kesini mengingatkan mereka kepada keindahan Taman Nasional Yosemite yang terletak di Sierra Nevada, California. Tidak berlebihan memang, Lembah Harau adalah sebuah ngarai di kabupaten Limapuluh Kota, provinsi Sumatera Barat. yang diapit dua bukit cadas terjal dengan ketinggian mencapai 150 meter berupa batu pasir yang terjal berwarna-warni, dengan ketinggian 100 sampai 500 meter.
Topografi Cagar Alam Harau adalah berbukit-bukit dan bergelombang. Tinggi dari permukaan laut adalah 500 sampai 850 meter, bukit tersebut antara lain adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak dan Bukit Tarantang. Berjalan menuju Lembah Harau amat menyenangkan. Dengan udara yang masih segar, kamu bisa melihat keindahan alam sekitarnya. Tebing-tebing granit yang menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi lembah. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80 m hingga 300 m.
Lembah Harau yang kondisi wilayahnya dikelilingi oleh tebing terjal menjadikannya destinasi yang sangat cocok untuk olahraga panjat tebing. Tebing terjal dengan ketinggian lebih dari 100 m ini cukup populer bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Ditunjang dengan fasilitas panjat yang cukup baik serta penyedia fasilitas yang sudah profesional di sekitaran area ini menjadikan wisata yang tergolong ekstrim tersebut sangat patut untuk dicoba di Lembah Harau.
Padang Mangateh
Padang Mengata merupakan objek wisata yang sedang naik daun di kabupaten Limapuluh Kota. Padang Mangateh, yang jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi Padang Mengatas merupakan hamparan padang rumput yang luasnya lebih kurang ratusan hektar. Padang Mangateh dikatakan mirip dengan sebuah desa yang terletak di Matamata, North Island – New Zealand. Hal inilah yang menjadikan Padang Mangateh sering disandingkan dengan New Zealand oleh wisatawan yang telah berkunjung ke sini.
Sebelum dikenal sebagai objek wisata, kawasan Padang Mangateh sejatinya merupakan komplek peternakan di bawah Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Fasilitas peternakan ini adalah warisan pendudukan Belanda di Indonesia yang sempat menjadi area peternakan terbesar se-Asia Tenggara.
Dari kawasan yang berada di kaki Gunung Sago ini, Teman Traveler dapat melihat pemandangan seluruh kabupaten 50 Kota dari ketinggian. Next