Wonogiri merukapan salah satu kota di Jawa Tengah yang menyimpan banyak wisata alam yang memukau, terutama pegunungan dan laut selatan. Salah satunya adalah wisata Kahyangan Dlepih yang terletak di Kecamatan Tirtomoyo, sekitar 40 kilometer dari puat kota Wonogiri. Desa Dlepih merupakan daerah subur yang sebagian besar aktivitas warganya bertani. Meskipun sebagian besar daerah Wonogiri merupakan pegunungan kapur, namun daerah Dlepih memiliki tanah yang sangat subur.
Baca juga : Bakar Tongkang, Festival di Riau yang Mampu Tarik Ribuan Wisatawan
Tak heran jika kita mengunjungi Kahyangan Dlepih, akan merasakan sensasi menyatu dengan alam karena keindahan lokasinya. Kita bisa melihat pemandangan di sekitar objek wisata ini dengan gemericik air sungai yang mengalir, dengan view bebatuan besar di tengah-tengah sungai. Pemandangan bukit yang indah, aliran sungai yang membelah perbukitan, serta bebatuan yang berdiri tegar dengan warna yang khas, membuat orang adem ayem, sejenak melupakan kepenatan ruitinas, serta semakin dekat dengan alam.
Kahyangan Dlepih hingga kini juga dikenal sebagai objek wisata spiritual, mengingat konon merupakan daerah petilasan Danang Sutawijaya atau Penembahan Senapati, Raja Mataram Islam pertama. Sampai sekarang itempat ni banyak dikunjungi wisatawan lokal, khususnya warga Yogyakarta atau Solo, untuk bertirakat terutama di malam Jum’at Kliwon.
Untuk sebagian warga lagi, tempat ini bisa dijadikan alternatif untuk melepas ketegangan setelah sekian lama bekerja dengan menikmati wisata alamnya. Banyak di antara wisatawan yang datang bukan untuk melakukan kegiatan spiritual namun menikmati keindahan alamnya, sekaligus mencari ketentraman hati sekaligus menyatu dengan alam sekitarnya.
Objek wisata ini digunakan sebagai sarana wisata spiritual juga karena terdapat sebuah goa yang terletak di atas Kedung. Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak Kahyangan yang konon merupakan tempat di mana Panembahan Senopati didatangi Ratu Laut Selatan.
Tak jauh dari pintu gerbang tersebut, akan sampai di Sela Payung, sebuah batu yang atasnya menyerupai payung dan bisa untuk berteduh di bagian bawahanya. Tempat ini merupakan tempat utama meditasi atau memanjatkan doa-doa. Dalam cerita yang berkembang, tempat tersebut juga menjadi tempat pertapaan Panembahan Senapati sehingga juga disebut Sela Pasemeden. Next