Bagi sobat traveler yang pernah berolahraga ekstrim rafting, maka pasti tahu akan keindahan alam sungai yang satu ini. Bebatuan hasil pijaran magma ini selalu menjadi incaran para penikmat fotografi, baik untuk spot foto prewedding atau sekedar swafoto berlatar batuan cadas nan indah ini.
Baca juga : Candi Pari, Jejak Majapahit di Porong Sidoarjo
Bagi teman traveler yang tidak berani akan olahraga ekstrim rafting nya namun ingin merasakan kenidahan alam sungai dangkal sembari memercikkan kedua kaki di aliran airnya nan jernih ini, maka di kab Blitar banyak menyediakan aliran air Kall Lahar yang sangat memanjakan mata.
Peruntukan aliran Kali Lahar sendiri sebenarnya memang difungsikan sebagai jalan Lahar ketika Gunung Kelud meletus hebat pada tahun 1991 serta juga untuk sedikit meredam dan melokalisir perjalanan wedus gembel ( awan dan debu panas). Lahar yang melewati jalur yang disediakan itu kemudian berubah menjadi bebatuan padat nan keras ketika terkena hawa dingin permukaan. Nah bebatuan yang terbentuk dengan besaran yang variatif ini lambat laun dialiri air pegunungan karena jalurnya yang memang lebih rendah dari permukaan tanah yang lain.
Ternyata Kali Lahar banyak mendatangkan manfaat seiring berjalannya waktu seperti batu kalinya untuk campuran bahan bungunan, pasir berkualitas baik di sepanjang area aliran sungai, sebagai area Rafting yang sangat menantang karena kelokan air nya atau tempat foto yang berlatar batuan keras dengan aliran air dikedua sisinya.
Lokasi Kali Lahar di kabupaten Blitar sebelah utara dan timur memang banyak ditemui khususnya area yang deka dengan terdampak letusan Gunung Kelud seperti kecamatan Nglegok, Talun, Wlingi hingga Kesamben.
Kali Lahar banyak menghubungkan desa yang terputus akses penghubungnya namun justru menjadi pemandangan menarik bagi para pengguna jalan ketika akses jembatan atau penghubung telah dapat digunakan.