Travelingyuk menandai pekan terakhir bulan November dengan melakukan trip kecil-kecilan ke pantai Karanggongso. Acara tersebut dilakukan bersama komunitas traveling lokal yang ada di Pacitan. Hasilnya cukup memuaskan, kami pulang membawa oleh-oleh berupa kisah susah dan senang yang kita dapatkan selama bermalam di pantai yang lagi hits di Trenggalek ini. Ingin tahu cerita lengkapnya? Ini dia kisah selengkapnya.
Baca juga : 7 Destinasi Wisata Indonesia Yang Nyaman Untuk Jalan Kaki, Tidak Kalah Dengan Luar Negeri
Setelah selama beberapa pekan menjelajahi sudut-sudut eksotis kota Pacitan, kini Travelingyuk bergeser menjelajahi keindahan alam kabupaten Trenggalek. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Pacitan dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam. Bersama teman-teman traveler dari Pacitan, kami merencanakan perayaan akhir bulan November dengan melakukan kemping di sana.
Tempat yang dipilih adalah Pantai Karanggongso, pantai ini sudah cukup terkenal dan foto-fotonya telah banyak beredar di Instagram. Pantai yang memiliki julukan lain sebagai Pantai Pasir Putih ini terletak di Dusun Karanggongso, Desa Tasik Madu, Kecamatan Watu Limo. Jika dilihat dari Google maps maka pantai ini berada di ujung timur Kabupaten Trenggalek dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Tulungagung.
Perkiraan awal kami, pantai ini pasti ramai dikunjungi wisatawan pada akhir pekan dari pagi hingga siang. Oleh sebab itu diputuskanlah untuk start siang hari dari Pacitan agar sampai di lokasi di waktu sore saat wisatawan sudah berkurang. Perkiraan kami meleset, ternyata nama pantai Karanggongso lebih populer dari dugaan kita, traveler yang datang berasal dari berbagai kota di pulau Jawa dan hingga petang mereka tidak juga pulang.
Niat menikmati pantai secara eksklusif di sore hari pun sirna, kita terpaksa berbaur dengan traveler lain yang ternyata juga ingin menyaksikan sunset cantik di pantai itu. Kesialan belum berakhir sampai di situ, alih-alih mendapat sunset cuaca sore itu malah terlihat mendung. Akhirnya kami putuskan untuk bermain air saja, kebetulan sore itu pantai sedang pasang sehingga pas untuk berenang. Sebagai informasi, pantai Karanggongso meski berada di selatan Jawa tapi memiliki ombak yang tenang sehingga cukup aman buat berenang ataupun snorkelingan.
Hari mulai gelap, wisatawan mulai berkurang saat itu kami menyiapkan tenda untuk bermalam. Praktis hampir tidak ada tempat privat di pantai ini, semua pesisir pantai terisi penuh oleh deretan warung pedagang. Mau tidak mau kami merakit tenda di depan salah satu warung yang berada di dekat pintu masuk ke pantai. Untungnya warung-warung tersebut tutup di malam hari sehingga memberikan kami sedikit keheningan.
Keuntungan kemping di Pantai Karanggongso adalah kamu tidak akan kelaparan meski tengah malam, tidak pula kebingungan saat kebelet buang air kecil ataupun besar. Tak jauh dari pantai ada warung makan serta toilet yang buka 24 jam. Kami sempat tertawa dalam hati, kalau begini caranya kita tidak sedang kemping sungguhan melainkan hanya pasang tenda dan pindah tidur saja. Tapi kami dan teman-teman traveler lain komitmen untuk urusan makan kita tetap masak sendiri dengan peralatan yang dibawa.
Singkat cerita malam itu dapat kita lalui dengan lancar dan menyenangkan meski ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Paginya kita memutuskan untuk check out dari penginapan nomaden kita di pantai Karanggongso pada jam enam. Terlalu pagi memang namun lagi-lagi di waktu sepagi itu saja bus-bus rombongan wisatawan sudah berjajar di tempat parkir dan pantai sudah seperti pasar. Next