Ada 3 kebiasaan makan yang sangat identik dengan orang Indonesia, yaitu doyan pedas, lebih suka makan dengan tangan, dan tak pernah bisa melewatkan kerupuk. Ya, makanan renyah nan gurih ini wajib hadir dalam setiap momen. Tak lengkap rasanya makan tanpa kerenyahan kerupuk, apalagi jika dipadu dengan makanan berkuah yang membutuhkan variasi tekstur agar terasa lebih lezat.
Baca juga : Kafe Favorit Warga Jerman Ini Menu Utamanya Tahu dan Tempe
Di Indonesia sendiri, tak terhitung ada berapa jenis kerupuk. Hampir setiap daerah memiliki kerupuk khasnya masing-masing dengan bahan dan rasa yang disesuaikan selera penduduk lokal. Tapi di antara sekian banyak kerupuk, 4 jenis berikut ini punya keunikan tersendiri yang membuatnya selalu jadi pilihan.
Kerupuk Pasir
Hmm, kerupuk yang satu ini terbuat dari pasir? Tentu saja tidak! Dinamakan demikian, karena kerupuk yang terbuat dari tepung tapioka ini digoreng dengan pasir yang sudah dipanaskan. Tak heran, setelah dikemas pun biasanya Anda masih bisa menemukan butiran pasir hitam di permukaan kerupuk.
Kerupuk pasir memiliki tekstur yang sangat garing, renyah, tidak berminyak, dan rasanya gurih. Kerupuk ini nikmati disantap dengan nasi, bisa juga dijadikan camilan dengan cocolan saus pedas. Selain disebut kerupuk pasir, banyak lagi nama yang disematkan pada camilan ini, seperti kerupuk melarat hingga kerupuk upil.
Kerupuk Udang
Tak perlu lauk yang bermacam-macam, nasi putih tetap lezat disantap dengan si gurih kerupuk udang. Kerupuk ini selalu jadi favorit karena rasanya yang tajam namun enak sehingga cocok dipadukan dengan makanan apapun. Anda bisa menemui kerupuk udang dengan berbagai ukuran, mulai dari yang besar hingga yang berukuran sekali suap.
Sayangnya, tak mudah menggoreng kerupuk udang yang betul-betul renyah. Jika minyak tak benar-benar panas, maka kerupuk tidak akan bisa mengembang sehingga terasa lebih keras. Beberapa jenis kerupuk udang juga harus melalui proses penjemuran terlebih dahulu supaya bisa mengembang dengan sempurna saat digoreng.
Kerupuk Rambak
Kerupuk satu ini memiliki rasa yang sangat unik. Teksturnya pun sangat renyah dengan rasa asin yang kuat. Tak seperti kerupuk lain yang terbuat dari tepung, rambak sebenarnya merupakan kulit sapi yang digoreng. Ya, kulit sapi melalui proses panjang sebelum berubah menjadi rambak. Mulai dari dijemur, dibakar, direndam, direbus, dan terakhir digoreng dengan suhu yang tepat supaya mengembang sempurna.
Karena terbuat dari kulit sapi, harga kerupuk ini memang lebih mahal dibandingkan kerupuk lainnya. Namun karena kelezatannya, kerupuk rambak tetap diidolakan banyak orang bahkan sampai ke mancanegara. Beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam kabarnya telah mengimpor kerupuk rambak ke negara mereka.
Kerupuk Kemplang
Kalau Anda penggemar ikan, maka kerupuk yang satu ini wajib dicoba. Kerupuk kemplang umumnya terbuat dari daging ikan tengiri atau ikan gabus, diolah dengan campuran tepung tapioka serta bumbu-bumbu lainnya. Kerupuk kemplang memiliki tekstur yang agak tebal dan keras, namun tetap renyah saat digigit.
Di Indonesia, Palembang dikenal sebagai kota penghasil kerupuk kemplang terenak. Tak heran, sebab kota ini dekat dengan lautan sehingga kerupuk kemplang yang dihasilkan benar-benar kaya cita rasa ikan. Sedap dimakan dengan nasi, kerupuk kemplang enak juga dijadikan camilan dengan cocolan sambal.
Dengan kelezatannya, tak heran kalau masyarakat Indonesia susah beralih dari si renyah yang satu ini. Kalau Anda, mana kerupuk yang jadi pilihan? Next