Bogor adalah salah satu kota yang selalu menyajikan tempat liburan dengan pemandangan alam yang memukau. Bahkan, kota ini terkenal dengan perkebunan tehnya yang terhampar di beberapa sudut kota. Bukan hanya di Puncak, Cisarua, ada perkebunan teh di Lewiliang Bogor yang bergerak di bawah naungan PTPN VIII Perkebunan Teh Cianten. Untuk berkunjung ke perkebunan teh tersebut kita tidak akan dikenakan tarif.
Baca juga : Desa Bayung Gede Bali, Misteri Gantungan Ari-ari
Berjalan-jalan di tengah-tengah perkebunan teh yang luas dengan udara segar perbukitan ditambah nuansa alam terhampar begitu detail di depan mata seolah membawa kita pada tempat wisata yang bertarif mahal. Tempat wisata ini berada di bawah kawasan Gunung Halimun Salak. Dari letak geografisnya saja, visitor sudah membayangkan bukan bagaimana asrinya suasana di tempat wisata Bukit Cianten ini. Pesona alam yang ditawarkan tentunya akan menyambut setiap pengunjung dengan hening dan tenang.
Namun bukan hanya hamparan perkebunan teh saja yang dapat disaksikan. Jika ingin masuk ke wisata bukti Cianten ini dikenakan tarif sebesar Rp. 15.000 per orang. Tiket itu termasuk bebas akses Wifi selama 4 jam. Di Bukit Cianten ada beberapa spot foto menarik yang bisa dijepret dengan lensa kamera. Sekitar 11 pemandangan hamparan pepohonan bisa dinikmati dan ada lebih dari 10 tempat foto yang unik untuk pengunjung potret.
Teedapat salah satu terowongan peninggalan Belanda yang wajib dikunjungi oleh pengunjung. Terowongan ini terbuat dari akar-akar kayu yang saling tersambung. Dibalut daun-daun kering dengan aroma teh yang kentara. Konon katanya, terowongan ini dibuat oleh warga sekitar untuk bersembunyi dari tentara Belanda.
Selain itu, ratusan pohon pinus menjulang tinggi dengan puluhan bangku kayu di bawahnya. Bersantai di bawah rimbunnya pohon sambil menikmati panorama alam yang luar biasa. Wisata ini dibuka setiap hari mulai pukul 08:00 – 16:00 WIB. Jika pengunjung datang terlalu pagi tempatnya masih diselimuti oleh kabut tebal. Untuk itu, sangat disarankan sebaiknya datang sekitar pukul 10:00.
Di wilayah Bukit Cianten tidak ditemukan tempat penginapan. Untuk itu, sebelum matahari tenggelam pengunjung harus sudah keluar dari perkebunan tersebut. Hal ini karena jalur yang dilalui cukup jauh dari jalan raya, sekitar 10 km dari Bukit Cianten dipenuhi dengan pepohonan layaknya di hutan. Next