in , ,

Ketoprak Kuburan Jogja, Lezatnya Bikin Tak Bisa Berkata-Kata

Santap Malam Nikmat di Ketoprak Kuburan Jogja

Ketoprak Kuburan Jogja
Ketoprak Kuburan Jogja (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Teman Traveler mungkin sudah pernah mendengar tentang kuliner Jakarta, yaitu ketoprak? Seiring berjalannya waktu, sajian ini sudah menyebar ke pelosok Nusantara, termasuk Kota Gudeg? Jika sedang liburan di Jogja, kalian bisa mencicipi nikmatnya Ketoprak Kuburan.

Baca juga : Deretan Situ di Pangalengan Bandung Selatan, Dingin dan Tenangnya Seperti Gambaran Kahyangan

Hmm, dari namanya terkesan sedikit seram, ya Teman Traveler? Lantas bagaimana dengan rasanya? Apakah terkesan mistis? Daripada penasaran, yuk simak ulasan lengkap seputar Ketoprak Kuburan berikut ini.

Alternatif Kuliner Malam

20190728_183433_01_3200x1800_GU1.jpeg
Suasana lapak (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Meski namanya terkesan horor, begitu melihat langsung warungnya tak ada suasana seram sama sekali, kok. Lokasinya ada di emperan toko pinggir jalan. Sama sekali tak ada atribut atau dekorasi yang mengisyaratkan tema kuburan.

Usut punya usut, sebutan kuburan diberikan lantaran awalnya ketoprak ini berjualan di seberang Kuburan Kuncen di Jalan HOS Cokroaminoto. Meski kemudian tempat jualannya pindah, nama unik tersebut sudah kadung melekat di ingatan masyarakat.

20190728_190052_01_3200x1799_bxR.jpeg
Proses meracik ketoprak (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Kini Ketoprak Kuburan bisa Teman Traveler temukan di Jalan HOS Cokroaminoto No.45, Pakuncen, Wirobrajan. Mereka menempati emperan toko Daikin AC.

Posisinya tak jauh dari pusat kota. Jika Teman Traveler berangkat dari Tugu Jogja, langsung arahkan kendaraan ke Jalan Tentara Pelajar atau Jalan Kyai Mojo. Dalam waktu kurang lebih delapan menit, kalian bakal tiba di lokasi.

Ketoprak ini buka mulai pukul 18.00. Buat yang ingin makan di tempat, meja dan kursinya sudah tertata rapi di halaman depan toko. Biasanya baru 10 menit buka semuanya bakal langsung terisi penuh pelanggan, sementara yang lain dengan sabar berdiri menunggu antrean untuk dibungkus.

Kuliner malam ini biasanya akan tutup sekitar pukul 23.00. Namun bisa saja lebih cepat jika semua bahan persediaan sudah habis duluan.

Mobil Combi yang Ikonik

20190728_190231_01_3200x1800_SXS.jpeg
VW Combi yang jadi ikon (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Selain namanya, keberadaan VW Combi juga menjadi keunikan lain dari Ketoprak Kuburan. Mobil lawas yang biasa setia menunggu di belakang kesibukan para karyawan ini sudah menjadi ikon tersendiri. Dulu permukaannya dilapisi warna biru, namun kini sudah dihias dengan beragam grafiti menarik.

Tak sekedar hiasan, VW Combi ini juga menjadi alat angkut bahan-bahan ketoprak dan peralatan memasak. Sementara itu, bagian belakangnya disulap sebagai dapur mini untuk membuat pesanan minuman.

Bebas Level Pedas

20190728_190124_01_3200x1802_gfR.jpeg
Bebas request cabai (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Ketoprak Kuburan total punya empat staff. Semua punya tugas masing-masing, ada yang menggoreng tahu, mengulek sambal, meracik bahan, dan mengantarkan pesanan. Tak heran jika pelayanan di sini lumayan cepat Teman Traveler.

Terkait menu, ada ketoprak biasa dan ketoprak spesial plus telur. Teman Traveler bisa request pedas atau tidak. Buat yang hobi makan pedas, bisa minta dibuatkan ketoprak dengan cabai berapapun. Bahkan saya pernah menemukan pelanggan yang request hingga 25 cabai lho.

Rasanya Bikin Tak Berkata-Kata

20190728_184120_01_zHD.jpeg
Bumbu kacang melimpah (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Tanpa menunggu lama, pesanan saya pun datang. Tampilan ketoprak di sini begitu menggoda selera. Disajikan bersama mangkuk kecil berisi kerupuk. Bumbu kacangnya melimpah, sampai bahan-bahan isiannya tidak terlihat jelas. Taburan bawang goreng dan kecap manis bikin rasanya makin sedap.

Telurnya dihiasi bendera kecil bertulisan ‘Ketoprak Kuburan’ dan ‘Berdoalah Sebelum Makan’. Tepat di sampingnya nampak tahu putih goreng. Isiannya bisa dibilang sederhana, hanya berupa tauge, bihun putih, dan lontong.  

20190728_184359_01_3200x1800_aEV.jpeg
Rasanya begitu nendang (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Agar merasakan kenikmatan merata, sebelum makan jangan lupa ketoprak diaduk dulu agar semua bahan dan bumbunya tercampur sempurna. Begitu disantap, rasa bumbunya benar-benar kuat. Teksturnya lembut, dengan paduan manis, gurih, dan pedas yang pas.

Salah satu kunci kelezatan ketoprak memang ada di bumbu kacangnya. Jika bumbunya saja sudah enak, komposisi lain bakal mengikuti. Hal tersebut terbukti di Ketoprak Kuburan. Benar-benar nikmat!

Saking enaknya saya jadi tak bisa banyak berkomentar. Dalam pikiran hanya ada keinginan untuk segera menghabiskan ketoprak. Porsinya sendiri cukup mengenyangkan. Namun begitu, saya sempat melihat ada pelanggan yang pesan dua porsi sekaligus.

Harga Kantong Mahasiswa

20190728_185232_01_3200x1800_CXA.jpeg
Makin malam makin ramai (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Jelang pukul 19.00, lapak Ketoprak Kuburan bakal mulai ramai. Deretan kursinya akan cepat penuh. Pelanggannya banyak dari kalangan mahasiswa. Nampak dari oborolannya, yang tak jauh-jauh dari bahasan seputar kuliah.

Ketoprak ini memang layak jadi andalan untuk bersantap malam. Harganya tak bakal bikin Teman Traveler menguras kantong. Seporsi ketoprak biasa dibanderol Rp10.000 saja, sementara ketoprak telur ditawarkan seharga Rp13.000.

Seporsinya cukup mengenyangkan, sebanding dengan harga yang dipatok. Apalagi cita rasanya memang benar-benar enak.  

20190728_184306_01_3200x1800_Jvt.jpeg
Disajikan lengkap dengan telur (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Buat Teman Traveler yang berencana ajak teman atau gebetan makan malam di sini, jangan khawatir. Dompet dijamin tetap aman. Rasanya juga takkan bikin menyesal.

Jika sedang liburan di Jogja dan berada di sekitaran Malioboro atau Tugu, langsung saja mampir. Kapan lagi, bersantap nikmat malam hari tanpa perlu kuras kantong dalam-dalam? Next

ramadan

Written by Annissa NCSaputri

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

4 Daerah Lenyap Tiba-tiba, Ada yang karena Kelakuan Para Penduduk

Labuan Bajo, the Wonderful Gate to Island Hopping