Banyak hal yang terjadi di dunia pariwisata Indonesia sepanjang tahun 2015. Wisata di negeri ini ditandai dengan makin meningkatnya minat orang untuk pergi traveling yang berpengaruh terhadap naiknya jumlah kunjungan di berbagai destinasi wisata. Keadaan tersebut juga berimbas pada berputarnya roda perekonomian di pelosok-pelosok negeri. Namun ada pula efek negatif yang dihasilkan yaitu berupa rusaknya berbagai destinasi wisata akibat ulah traveler yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga : Gili Kondo, Surga Tersembunyi di Timur Lombok
Media sosial memegang peranan yang penting dalam “menguak” tempat-tempat baru yang kemudian menjadi ramai dikunjungi traveler dari berbagai penjuru. Ada kabar bahagia pula yang menghampiri beberapa tempat di Indonesia yang memperoleh penghargaan sebagai destinasi halal dunia, dan masih banyak lagi hal-hal menarik lainnya yang terjadi sepanjang 2015. Berikut Travelingyuk jabarkan secara lengkap kaleidoskop wisata Indonesia tahun 2015 yang akan membantumu untuk bernostalgia sekaligus merefleksi diri mengenai apa saja yang sudah dilakukan dan apa yang akan dilakukan untuk tahun 2016 ini.
Indonesia Mendapat Pengakuan Dunia Sebagai Destinasi Wisata Halal
Meskipun Indonesia bukan negara Islam, namun kiprahnya dalam memanjakan traveler dengan sajian wisata halal ternyata mampu berbicara banyak di kancah internasional. Bukan kota-kota di negara Timur Tengah seperti Dubai atau Istanbul yang dinobatkan sebagai tujuan wisata halal dunia tapi Lombok di Indonesia.
Indonesia memang sudah lama getol dalam menggarap destinasi wisata halal. Aceh, Sumatera Barat dan Lombok menjadi daerah percontohan untuk wisata jenis ini. Dalam wisata halal bukan hanya mengedepankan ketersediaan makanan halal saja namun juga akomodasi yang dilengkapi musala dan kitab Al-Quran serta sajadah dan perlengkapan ibadah lainnya. Tentu syarat tersebut bukanlah dibuat dengan sepele sebab ada standar sendiri untuk menciptakan wisata dengan konsep halal.
Puncaknya pada tanggal 21 Oktober 2015 dalam acara The World Halal Travel Summit yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Indonesia memenangi 3 jenis penghargaan. Penghargaan World’s Best Halal Tourism Destination dan World’s Best Halal Honeymoon Destination disandang oleh kota Lombok, NTB sedangkan penghargaan lain berupa World’s Best Family Friendly Hotel diraih oleh Sofyan Hotel Betawi, Jakarta.
Negara-Negara Bebas Visa Kunjungan Ke Indonesia Makin Bertambah
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia sekaligus mencapai target yang dicanangkan kementrian pariwisata, pemerintah mengambil kebijakan berupa pembebasan visa untuk beberapa negara baru. Umumnya negara-negara yang diberikan fasilitas bebas visa adalah negara yang menjadi target utama pemerintah dimana warganya banyak yang berkunjung ke tempat wisata yang ada di nusantara.
Total hingga akhir tahun 2015 pemerintah telah memfasilitasi bebas visa untuk 84 negara. Sehingga secara keseluruhan kini ada 174 negara di dunia yang bisa datang ke Indonesia dengan mudah tanpa harus mengurus visa. Diantara negara yang baru diberikan bebas visa ini antara lain Australia, Amerika Serikat (AS), China, Ukraina, Uzbekistan, Bangladesh, Palestina, Jamaika, Paraguay, Honduras, Uruguay, Bolivia, Kostarika, Georgia, Guatemala, Albania, dan Mozambik. Sayangnya langkah pemerintah ini tidak berbanding lurus dengan usaha untuk melobby negara lain agar memberikan fasilitas serupa pada WNI.
Fenomena Open Trip Menjadi Primadona Wisata
Bukan rahasia umum jika salah satu cara untuk mendapatkan liburan yang murah adalah dengan cara pergi berlibur secara berkelompok dan salah satu yang menjadi tren selama tahun 2015 adalah traveling model open trip alias wisata gabungan. Dengan mengikuti acara ini budget transportasi dan juga akomodasi bisa ditekan seminimal mungkin sehingga traveler mendapatkan biaya yang murah.
Umumnya open trip diselenggarakan oleh satu operator tur dengan melibatkan sejumlah orang yang kebanyakan belum saling kenal. Sehingga traveler yang memilih traveling model ini selain dapat menikmati liburan juga bisa mendapat kenalan baru hingga pacar baru. Selain itu kebanyakan peserta open trip berharap mendapatkan tempat liburan yang keren dengan mengikuti kegiatan ini dan tentu penghematan biaya menjadi pertimbangan lainnya.
Traveler Alay Menyerbu dan Merusak Tempat Wisata
Tentu kalian masih ingat dengan kasus taman bunga amaryllis yang ada di Gunungkidul, DIY. Kejadiannya berlangsung pada bulan November 2015 dimana cerita bermula dari postingan gambar seorang traveler di media sosial yang menunjukkan kebun bunga yang sangat luas dan indah seperti di Eropa. Tidak butuh waktu lama, pasukan traveler alay berjumlah ratusan menyerbu taman tersebut bersenjatakan tongsis dan menginjak-injak taman hingga rusak parah.
Setelah kebun bunga amaryllis rusak, muncul spot baru di Bantul berupa hamparan bunga enceng gondok yang bermekaran menjadi serbuan berikutnya. Hanya saja pemilik lahan sudah belajar dari pengalaman Gunungkidul sehingga ia membuat jalan setapak dari papan kayu untuk rute berjalan. Tak cukup sampai disitu kelatahan traveler alay ini. Di Sumatera Barat juga mengalami serbuan traveler macam ini.
Sebagaimana diketahui Balai Pembibitan Ternak Unggul- Hijau Pakan Ternak (BPTU-HPT) di Padang Mengateh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat digadang-gadang mirip dengan peternakan di Selandia Baru. Banyak orang penasaran dan datang langsung ke lokasi. Kunjungan traveler melonjak hingga 1000 orang per hari dan mereka meninggalkan sampah dimana-mana. Akibatnya kawasan tersebut ditutup karena pengelola khawatir sampah dari traveler ini akan dimakan ternak dan berpotensi meracuni.
See? Indonesia memang mempesona, sesuai dengan slogan wisatanya Wonderful Indonesia, namun harus kita akui pula bahwa sebagian besar traveler kita belumlah dewasa. Masih banyak hal yang harus dibenahi mulai tata kelola obyek wisata hingga etika traveler itu sendiri. Jadi memasuki tahun yang baru, mari kita bersama-sama memajukan pariwisata Indonesia sekaligus menjadi traveler yang lebih bertanggung jawab. Next